Pak Maman |
Berawal dari pembicaraan dengan Pak Maman mengenai perikanan kolam tanah bagaimana memijahkan ikan nilem secara alami dan bagaimana membuat tempat pendederan untuk anakan ikannya.
Memang kebetulan di lokasi Pak Maman tempatnya cocok sekali untuk pemijahan ikan, karena kolamnya yang tidak terlalu dalam.
Pak Maman sendiri belum sukses untuk hal pemijahan ikan, dia selalu membeli bibit ikan dari teman-temannya di sikitar Desa Kaliaren dan Linggaindah.
Makanya dia selalu sharing dengan saya melalui buku-buku pertanian yang saya beli di Gramedia Cirebon.
Singkat cerita dia membicarakan tentang daun kirinyuh, yaitu salah satu daun yang biasa dijadikan pakan alami di kolamnya.
Dan menariknya saya cek di internet apa itu daun Kirinyuh ?.
Ternyata daun ini banyak sekali manfaatnya bahkan di marketplace daun ini dijual dengan ragam harga yang lumayan tinggi karena bisa bermanfaat untuk kesehatan.
Setelah dia dikasih info tersebut terutama untuk hal pengobatan, lalu dia punya pengalaman dan cerita tentang daun yang punya dua jenis ini yaitu kirinyuh alam dan Kalianda (agak besar).
Sekitar tahun 1958 nenek pak maman pergi ke hutan mencari kayu bakar ternyata di hutan itu kakinya terkena senjata tajam yaitu kena arit yang dibawa neneknya, darah keluar bayak dan kemudian mencari daun Kirinyuh. Kemudian cepat-cepat Diambil pucuknya dan ditumbuk pakai batu lalu dioleskan ke luka yang masih berdarah tersebut. Sesampainya dirumah yang kebetulan sangat jauh sekitar 4 kilometer, luka tersebut sanga cepat mengering.
Cerita ini sebagai pengalaman Pak Maman sendiri yang dikenal hampir mengenal pengobatan alami dari alam khususnya dedaunan.
Walaupun tidak mengetahui kandungannya secara detail tetapi pengalamannya sudah sering dipakai untuk keluarganya sendiri.
Semoga artikel ini bermanfaat terutama bagi siapa saja yang tertarik menggunakan obat herbal alami untuk mengobati luka luar.