Tampilkan postingan dengan label Udang Vaname. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Udang Vaname. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 09 Desember 2023

Info pelihara udang vaname di kolam bundar terpaulin

Udang vaname merupakan komoditas penting di Indonesia dan memilki harga yang tinggi dipasaran. 

Udang timur samudra pasifik ini sudah bisa dibudidayakan dalam kolam bundar dan praktisi berpengalaman menganjurkan memakai kolam dengan diameter 10.

Kolam bahan terpaulin ini menjadi pilihan para petambak karena biayanya yang lebih murah juga lebih efisien waktu.

Berikut adalah info memelihara udang vaname dengan kolam terpal yang admin tulis berdasarkan dari sumber situs yang dapat dipercaya.

1. Salah satu alat penunjang keberhasilan budidaya adalah dengan menggunakan kincir dan aerotube shrimp farming.

2. Panen udang vaname bisa berlangsung 90 sampai 120 hari.

3. Jika kita memakai air tawar maka garam berperan penting untuk budidayanya karena akan meningkatkan salinitas air.

4. Budidayanya menggunakan sistem probiotik.

5. Tebar padat yang efektif adalah 60 ekor udang untuk 1 meter kubik.

6. Benur udang yang sangat ideal adalah berukuran 0,8 cm.

7. Ada tiga jenis pakan yang harus disediakan dari yang halus sampai berukuran pelet. Pemberian pakan sesuai dengan hitungan hari pemeliharaan udang yaitu

- Pakan tepung untuk usia sampai 15 hari.

- Pakan Crumble untuk usia 16 sampai 45 hari.

- Pakan pelet untuk usia 46 sampai 120 hari.

8. Kandungan pH air yang cocok adalah antara 7,0 sampai 8,5 agar udang tumbuh dengan optimal.

9. Menurut info dari situs perikanan efishery pergantian air dilakukan secara berkala.

10. Panen udang dapat dilakukan jika sudah berbobot 16 sampai 20 gram.

Perlu diketahui bahwa ada beberapa teknik dalam budidayanya seperti jumlah padat tebar, rekan pembaca bisa menonton video tata cara pemeliharaan yang dianggap lebih baik. 

Artikel diatas adalah info standar agar rekan pembaca bisa mengetahui info budidaya udang vaname dikolam bahan terpaulin dengan sistem probiotik.

Semoga infonya dapat bermanfaat dan membantu.


Kuningan Desember 2023

Kamis, 24 Januari 2013

Tentang budidaya intesif udang Vaname


Budidaya udang konsumsi Vaname memang memang merupakan salah satu prospek komoditas perikanan yang memberikan keuntungan menarik bagi para pembudidaya.

Udang yang bisa berukuran besar ini sangat diminati masyarakat selain itu memberikan kontribusi besar untuk ekspor, dan hingga kini pasarnya masih terus mencorong.

Dalam waktu 3 sampai 5 bulan sudah bisa dilakukan pemanenan tergantung ukuran size udang, bahkan menurut pantauan Tabloid Peluang Usaha jika dikelola dengan benar budidaya udang Vaname bisa memberikan keuntungan 46 persen dari omzet.


Cara intensif lebih bagus
Untuk pemeliharaan Vaname bisa dilakukan dalam 2 cara yaitu secara intensif dan tradisional, dimana dari kedua cara tersebut terdapat perbedaan, salah satunya adalah dari jumlah padat tebar benih udang (benur) per meter persegi.

Jika pembudidaya memakai cara insentif setidaknya benur yang di tebar adalah antara 150 ekor per meter persegi dan pada cara tradisional padat tebar yang efektif sekitar 30 sampai 40 ekor saja.

Namun dari kedua cara ini ada kekurangan dan kelebihan dimana para pelaku tambak bebas memilih dan memulai untuk usahanya.

Cara intensif pada umumnya lebih mengutungkan karena waktu dan tempat lebih dimaksimalkan, cara ini banyak membutuhkan modal yang tidak sedikit, dan membutuhkan alat-alat pendukung kelistrikan sesuai fungsi seperti :

-Kincir air elektrik ( untuk penambah oksigen)

-Genset

-Pompa sedot

-Tiang bambu (untuk kabel listrik)

Beberapa hal penting untuk melakukan budidaya

- lahan yang cocok adalah berlokasi di sepanjang pesisir pantai

- Kisaran ph tanah yang optimum adalah 6

- Kecerahan air mencapai 30 sampai 40 dengan suhu udara 27 sampai 32 derajat celcius

- Melakukan pengeringan lahan tambak selama 2 minggu atau satu bulan, lalu dilakukan pengapuran dengan memberikan kapur pertanian dengan dosis 50 sampai dengan 100 gr per meter persegi.

- Setelah pengapuran selesai tambak di isi air dengan ketinggian 140 cm, usahakan tanggul memiliki tinggi 2 meter. Kegiatan ini bersamaan dengan pemasangan kincir air dan paralon untuk jalur air keluar masuk.

-Tambak yang di isi air didiamkan selama kurang lebih dua minggu. Pada masa dua minggu air diberi saponin ( sisa tebu dalam bentuk bubuk) untuk mencegah munculnya bakteri atau virus dalam petak. setelah itu benih baru ditabur dengan kepadatan 150 ekor per meter persegi.

Dirangkum dari : Tabloid Peluang Usaha edisi 10- tahun 2010.


Artikel terkait

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan