Selasa, 11 Juni 2024

Peternakan Jendral siklid di Bandung

Jendral Siklid (Dimidiochromis Compressiceps) merupakan ikan endemik Danau Malawi dan di alam aslinya ikan ini dapat tumbuh hingga ukuran 23 cm. Karena warnanya yang kontras dan mencolok ikan jendral ini sudah dikategorikan sebagai ikan hiasan dan beberapa jenisnya pada tubuhnya dihiasi pola garis-garis biru elektrik dan sebagian terdapat totol kuning cerah. Sirip punggungnya yang tinggi dan sirip ekornya yang lebar menambah kesan gagah pada ikan ini.

Ikan berwarna kebiruan ini juga dikenal sebagai "Eyebitter" yaitu insting berburunya yang unik seperti mengincar mata mangsanya pada ikan-ikan berukuran kecil. Menurut info di habitat aslinya jarang terlihat bersembunyi di bebatuan melainkan lebih suka berenang bebas di perairan Danau Malawi dan berinteraksi dengan ratusan jenis ikan siklid lainnya. Saat melakukan kawin ikan siklid ini akan membuat sarang pemijahan di area berpasir dengan menggali cekungan dan telur-telur yang sudah dibuahi akan dimasukan atau dierami oleh ikan betina yang ukurannya lebih kecil dibanding jantan.

Pemijahan didalam aquarium

Ikan ini telah berhasil dibudidayakan oleh breeder berpengalaman di daerah Cilengkrang Bandung Jawa Barat yang mana menghadirkan untuk memenuhi permintaan akan keindahan dan keragaman baru bagi para pecinta ikan siklid Afrika. Dalam merawat ikan siklid jendral di aquarium perlu penanganan air yang sesuai seperti yang dilakukan oleh breeder di Bandung yaitu ikan ini mampu dan masih toleran beradaptasi dengan pH air yang agak tinggi, mencapai 7.8 dan TDS air sekitar 300, sebagai indikator kesehatan pada ikan adalah nafsu makan yang normal seperti yang dituturkan oleh Om Irwanto di farmnya.

Berdasarkan video dari vlog channel Youtube kamimasai Aquatic dalam proses pemijahan secara alami ini dilakukan didalam aquarium berukuran besar yang bisa di isi beberapa ekor ikan betina dan satu ekor jantan. Ikan yang dipijahkan adalah yang masih murni dari alam bukan hasil silangan dengan ikan siklid lain, walaupun bisa ia tetap pada ikan yang masih terjaga genetiknya. Pada ikan jantan didominasi warna biru sedangkan betinanya tampil lebih kalem dengan perpaduan abu-abu dan garis hitam atau bar yang memanjang pada sisi tubuh. 

Sementara dalam proses hasil dari pemijahan atau melakukan panen anakan ikan siklid jendral cukup menarik yang mana menggunakan metode "pengocokan" pada ikan betina yang sudah terlihat mengerami anakannya yang bisa dicirikan. Cara pengocokan yang aman adalah wadah seperti bak diisi air, garam krosok, dan satu tetes methlyn blue. Ikan betina yang sedang mengerami kemudian dikocok dalam wadah hasilnya bisa mendapatkan sekitar 100 ekor anakan dari bukaan mulutnya.

Anakan Jendral siklid albino di farm Om Irwanto
Screenshot Channel youtube Kamimasai Aquatic 

Anakan-anakan ini kemudian dipindahkan ke aquarium inkubator dengan saringan santan sebagai tempat pembesaran dalam aquarium selama satu minggu yang nantinya akan dipindahkan ke kolam pembesaran. Dalam proses pengocokan ini terkadang ditemukan anakan ikan siklid jendral albino bermata merah. Anakan istimewa ini kemudian dipelihara sampai besar dan dijadikan indukan untuk menghasilkan keturunan albino lainnya. Para kolektor khususnya pecinta ikan albino menjadikan jendral siklid ini sebagai buruan untuk dikoleksi pada aquarium berukuran besar karena ikan ini adalah perenang cepat dan agresif maka diperlukan tempat berenang yang luas.

Menurut Om Irwanto proses pengocokan pada ikan siklid jendral bisa dilakukan setiap 2 minggu dan menurut pengalamannya jika mendapatkan ikan jenis albino dari satu induk terdapat beberapa ekor yang mengalami kelainan genetik. Ketekunan dan dedikasinya telah menghasilkan ragam populasi ikan siklid asal perairan tawar Afrika yang indah dan menjadi pilihan menarik bagi para penghobi ikan hias di sekitar Bandung.

Semoga infonya bermanfaat.


Kuningan Juni 2024

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan akan di moderasi dulu

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan