Pada tanggal 5 Maret 2023, channel youtube Unggas Perkasa menguplioa sebuah video berjudul "20 hari sebanyak ini budidaya CACING SUTRA ‼️tanpa air mengalir media lumpur @Unggas.perkasa". Vlog video ini memperlihatkan bagaimana budidaya cacing sutra tetap dapat dilakukan meskipun tanpa menggunakan sistem air mengalir, sebuah pendekatan yang mungkin belum banyak digunakan oleh peternak ikan.
Dalam video ini, admin channel berbagi pengalaman pribadinya dalam menghadapi kesulitan memperoleh cacing sutra untuk pakan larva ikan di daerahnya. Cacing sutra merupakan sumber pakan berkualitas tinggi bagi larva ikan, namun ketersediaannya sering kali terbatas, terutama bagi peternak yang tinggal di wilayah dengan distribusi cacing yang tidak merata. Situasi ini mendorongnya untuk bereksperimen dengan metode budidaya yang berbeda dari cara konvensional, yakni tanpa air mengalir. Meskipun terdengar kurang ideal, metode ini ternyata dapat membuahkan hasil yang cukup signifikan.
Proses budidaya dalam video dimulai dari jumlah yang sangat kecil, hanya satu gelas sisa cacing sutra dari pakan larva ikan. Dengan persiapan yang sederhana, cacing-cacing ini kemudian dibudidayakan dalam lumpur yang diambil dari selokan dan dicampur dengan sedikit air sisa dari kolam lele. Lumpur ini berfungsi sebagai media hidup bagi cacing, sementara wadah yang digunakan adalah kolam penampungan lele bekas yang sudah tidak digunakan lagi. Tidak memerlukan investasi besar atau peralatan khusus, hanya dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia, metode ini terbukti bisa berkembang secara bertahap.
Perawatan terhadap cacing juga cukup sederhana dan tidak memerlukan pengelolaan rumit. Setiap tiga hingga lima hari, air dalam wadah dikuras sebagian apabila mulai terlihat kuning atau kotor, lalu diganti dengan air yang lebih bersih. Hal ini bertujuan untuk menjaga kondisi lingkungan tetap layak bagi cacing agar tidak mati atau mengalami penurunan kualitas. Selain itu, pemberian pakan dilakukan dengan pola yang sama, yaitu setiap tiga hingga lima hari, memastikan cacing mendapatkan nutrisi yang cukup untuk berkembang dengan baik.
Metode ini menghadirkan peluang bagi peternak ikan untuk memenuhi kebutuhan cacing sutra secara mandiri tanpa harus bergantung pada pasokan dari luar. Dengan demikian, biaya operasional dapat ditekan, karena tidak perlu lagi mengeluarkan dana tambahan untuk membeli cacing sutra. Selain itu, hasil budidaya menunjukkan perkembangan yang cukup menggembirakan, di mana dalam 20 hari jumlah cacing yang dihasilkan sangat melimpah, dengan warna merah cerah yang menandakan kualitasnya tetap terjaga.
Dalam vlov video terlihat bahwa metode budidaya ini cukup sederhana dan efisien. Air dalam kolam terpal tampak bening dan hanya memiliki kedalaman beberapa sentimeter, sehingga tubuh cacing dapat tersembul ke permukaan air. Hal ini memungkinkan cacing untuk tetap mudah terlihat dan dipanen tanpa kesulitan, sekaligus menunjukkan bahwa lingkungan budidaya tetap bersih dan terjaga kualitasnya.
Mengingat efektivitas metode ini, ada kemungkinan bahwa pendekatan serupa dapat diterapkan oleh peternak lain yang mengalami kendala serupa dalam memperoleh cacing sutra. Video ini memberikan gambaran praktis tentang bagaimana inovasi sederhana dapat membantu mengatasi masalah keterbatasan sumber daya, membuka peluang bagi peternak untuk lebih mandiri dalam menyediakan pakan bagi ikan mereka.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan Juni 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan akan di moderasi dulu