Rabu, 04 Juni 2025

Budidaya Ikan Nila Kekar di Yosomulyo

Video yang diupload oleh Channel youtube JTV Banyuwangi pada tanggal 27 Mei 2025 memperlihatkan pembudidayaan ikan bila strain kekar dari Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur. Vlog video yang berjudul "WANITA CANTIK ASAL YOSOMULYO SUKSES BUDIDAYA IKAN NILA KEKAR" ini memperlihatkan berbagai aspek dari proses pembudidayaan, mulai dari sistem pemeliharaan, jenis kolam yang digunakan, hingga tantangan serta strategi pemasaran yang diterapkan. Tampak dalam video sejumlah kolam berbentuk kotak dan bundar dengan warna biru, yang digunakan untuk budidaya ikan. Aliran air yang cukup deras mengalir di atas kolam, menjadi bagian dari sistem pemeliharaan yang diterapkan.


Salah satu pembudidaya dalam vlog ini adalah Martha Nawang, telah menjalankan usaha budidaya ikan selama tiga tahun. Awalnya, ia mendapatkan pengetahuan tentang budidaya ikan dari sang suami. Dalam menjalankan bisnisnya, Martha memilih nila Kekar yang dikenal karena kemudahan pemeliharaannya, bobot yang baik, serta daging yang lebih tebal dibandingkan beberapa jenis lain. 

Untuk mendukung keberlanjutan usaha, Martha menggunakan sistem semi-RAS (Recirculating Aquaculture System) yang memungkinkan penyaringan air sehingga dapat menekan tingkat amonia yang dihasilkan dari kepadatan ikan yang tinggi. Dalam sistem ini, air disirkulasikan dan diganti setiap 2-3 hari guna memastikan kualitas tetap terjaga. Ia memiliki 14 kolam ikan dengan berbagai ukuran, masing-masing berkapasitas 300 kg ikan, sehingga potensi panen dalam satu siklus bisa mencapai 2 ton. 

Ikan hasil budidayanya dipasarkan ke berbagai wilayah di Banyuwangi dan melalui media sosial. Rentang harga yang ditetapkan untuk nila Kekar berkisar antara Rp. 27.000 hingga Rp. 45.000 per kilogram, tergantung ukuran. Dalam perjalanannya, ia menghadapi kegagalan di awal budidaya sebelum akhirnya menemukan metode yang tepat untuk mengelola kolam dan menghasilkan panen yang optimal. Selain nila Kekar, ia juga mempertimbangkan perbandingan dengan jenis ikan lain seperti yang diketahui bisa tumbuh lebih besar, namun ia lebih menyukai nila Kekar karena tekstur dagingnya lebih padat.

Pelaku usaha lainnya yang ditampilkan dalam video ini adalah Nena Revita Dewi, yang telah menggeluti dunia budidaya ikan air tawar sejak tahun 2009. Ia mulai membudidayakan nila Kekar pada tahun 2021, dan saat ini memiliki 28 kolam untuk usaha perikanannya. Berbeda dengan Martha, Nenak tidak hanya fokus pada nila Kekar, tetapi juga membudidayakan ikan gurami. Siklus budidaya dari kedua jenis ikan ini berbeda, dimana ikan gurami membutuhkan waktu panen 10-12 bulan, sedangkan nila Kekar hanya membutuhkan 4 bulan untuk mencapai ukuran yang layak jual.

Nenak mampu memanen sekitar 200 kg ikan per bulan dengan hasil panennya dijual langsung kepada pembeli yang datang ke lokasi usaha budidayanya. Sistem ini memungkinkan interaksi langsung antara pembudidaya dan pembeli, sekaligus menjadi metode pemasaran yang efektif di daerah sekitar Banyuwangi.

Dalam vlog ini, Kepala Desa Yosomulyo memberikan pandangannya terhadap keberlanjutan usaha budidaya ikan di desa tersebut. Meskipun Desa Yosomulyo tidak berada di dekat gunung atau laut, banyak penduduk yang memanfaatkan berbagai teknik budidaya untuk menjalankan usaha perikanan mereka. Pengembangan inovasi dalam sistem pemeliharaan serta strategi pemasaran yang diterapkan oleh para pelaku usaha menjadi faktor penting dalam keberlanjutan industri budidaya ikan air tawar di daerah ini.

Video ini memperlihatkan bagaimana budidaya ikan nila Kekar berkembang di Yosomulyo, dengan berbagai metode yang diterapkan oleh para pelaku usaha untuk mengelola kolam, menjaga kualitas air, serta memasarkan hasil panennya. Pembudidaya tidak hanya mengandalkan sistem tradisional, tetapi juga terus mencari cara untuk meningkatkan efisiensi usaha mereka, baik melalui teknologi penyaringan air, strategi pemasaran, maupun diversifikasi jenis ikan yang dibudidayakan.

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan juni 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan akan di moderasi dulu

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan