Tampilkan postingan dengan label Ikan papuyu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ikan papuyu. Tampilkan semua postingan

Kamis, 09 Mei 2024

Ikan papuyu yang diminati

Ikan papuyu (Anabas testudineus)
atau dikenal ikan betok adalah ikan perairan tawar yang bisa ditemukan di perairan seperti sungai dan rawa. Ikan ini sangat digemari oleh para pemancing karena betotannya yang kuat saat dipancing.

Menurut info situs infobekasi.co.id dari pemancing bahwa ikan ini seringkali menampakan diri dan keluar dari sarangnya jika sudah musim hujan seperti yang diceritakan oleh beberapa pemancing ikan di daerah Bekasi.

Ikan papuyu dari perairan alam Indonesia ini memiliki ciri yang mudah dikenali yaitu bertubuh agak gempal berisi dan sisik berukuran kecil berwarna hitam atau kehijauan, dan saat diraba agak terasa kasar dengan sirip-sirip berduri. 

Selama ini ikan didapat dari hasil tangkapan di alam seperti dipancing, dan untuk melestarikannya membutuhkan ahli perikanan yang bisa membudidayakannya dengan cara memijahjakannya secara intensif sehingga akan terus berkelanjutan ketersediannya.

Ikan ini termasuk komoditas perikanan air tawar yang sangat diminati oleh warga masyarakat terutama di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dan memiliki harga yang tinggi dipasaran karena rasa dagingnya yang enak saat sudah dimasak.

Menurut Bapak Darwadi yang juga ketua Pokdakan Bina Banua Makmur yang diliput oleh channel Youtube Perikanan Budidaya yang tayang pada tahun 2021 harga per satu kilogramnya bisa mencapai Rp. 150.000.

Budidaya ikan papuyu
Budidaya ikan papuyu di Kalimantan Selatan 
Screenshot channel Youtube Perikanan Budidaya

Upaya untuk melestarikannya kini ikan papuyu sudah bisa dibudidayakan yaitu seperti  di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin yang menyediakan benih papuyu untuk para pelaku usaha pembesaran. Benih ikan yang dihasilkan (BPBAT) Mandiangin berasal dari indukan yang sudah terseleksi dan sudah bersertifikat sehingga dapat menghasilkan anakan ikan yang berkualitas baik dan maksimal pada pertumbuhannya.

Sementara hal yang sama juga dilakukan di Pesantren Nurul Muhibbin yang berada di Provinsi Kalimantan Selatan, sudah mulai membudidayakannya dengan cara perkawinan secara semi buatan seperti  menyuntikan hormon ke ikan papuyu (betok) betina. Berkat bantuan dan bimbingan PT. Adaro Indonesia bersama IPB, para santri dilatih untuk bisa memijahkan agar nantinya bisa mendapat ilmu tentang budidaya perikanan seperti ikan Papuyu yang sangat diminati di Kalimantan seperti yang diberitakan oleh situs kalsel.antaranews.com.

Dengan demikian ikan papuyu adalah komoditas air tawar yang yang banyak sekali peminatnya dan kini sudah bisa dibudidayakan dengan cara semi buatan. Beberapa metode pembesaran ikan ini sudah dilakukan menggunakan kolam bundar sistem bioflok probiotik agar pertumbuhannya lebih cepat sekitar 4 sampai 5 bulan dan efesiensi pemakaian air dan hasil panennya aman untuk dikonsumsi. Diharapkan kedepannya adalah ikan ini bisa di ekspor ke beberapa negara lain sebagai ikan konsumsi yang bernilai tinggi.

Semoga infonya bermanfaat.


Kuningan Mei 2024

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan