Tampilkan postingan dengan label red devil. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label red devil. Tampilkan semua postingan

Minggu, 24 November 2024

Ikan red devil lebih unggul dibanding ikan golsom

Dalam dunia aquarium terdapat banyak sekali jenis ikan dengan karakteristik dan perilaku yang unik. Salah satu pertarungan ikan dalam menjaga wilayahnya adalah antara ikan golsom dan ikan red devil, ini mengungkapkan dinamika yang menarik antara kedua jenis ikan siklid yang dikenal invasif dibeberapa perairan Indonesia.

Ikan golsom dikenal sebagai ikan yang sangat menjaga wilayah teritorinya dan cenderung menjadi agresif terhadap ikan lain yang mencoba mendekati area kekuasaannya. Tak jarang ikan golsom juga suka merusak dan melukai ikan-ikan kecil yang berada di dalam aquarium. Hal ini menunjukkan sifat  dominan dari golsom dalam mempertahankan wilayahnya.


Di sisi lain ikan red devil yang berada dalam satu aquarium yang sama tidak pernah terlihat mengganggu ikan lain walaupun julukannya adalah ikan predator anakan ikan dan invasif. Meskipun namanya terkesan menyeramkan ikan red devil selalu menunjukkan sikap yang lebih tenang dan tidak usil terhadap ikan-ikan lainnya.

Saat terjadi interaksi antar kedua ikan di dalam aquarium meskipun ikan golsom sering menjaga wilayahnya dengan agresif ternyata ikan red devil menunjukkan keunggulan yang lebih tangguh dan berani. Dalam konfrontasi ini red devil lebih unggul mengalahkan golsom. Namun saat diberi pakan kedua ikan akan terlihat damai kembali dan yang terpenting adalah dapat memberikan pakan dengan konsisten tepat pada waktunya. 

Video diatas memperlihatkan tentang perilaku antar ikan siklid dalam mendominasi wilayahnya di aquarium. Ikan golsom dengan sifat agresif dan teritorialnya ternyata tidak selalu unggul dibandingkan ikan red devil yang lebih tenang namun lebih tangguh padahal tubuhnya lebih kecil daripada ikan golsom.

Semoga infonya bermanfaat.



Kuningan November 2024

Jumat, 19 April 2024

Tentang ikan predator invasif

Pada kesempatan ini admin akan menulis tentang himbauan kepada pecinta ikan hias agar selalu memperhatikan dengan ragam ikan hias yang dibeli khususnya ikan hias predator

Pada umumnya ikan predator adalah dapat invasif dan mendominasi sebuah wilayah perairan sehingga ikan asli perairan yang bersifat pasif akan hilang dari perairan tersebut. 

Seperti contohnya keberadaan ikan red devil di Danau Toba yang mana ikan red devil yang terbilang sangat agresif ini berkembang biak dengan cepat, sehingga nelayan yang terbiasa menangkap ikan disana seringkali mendapat ikan red devil bukan mendapatkan ikan asli dari perairan Danau Toba. 

Ikan yang berasal dari Amerika tengah ini tergolong sangat cepat pertumbuhannya saat berada di perairan tawar seperti kolam batu alam berlumpur dan perairan danau dan menurut penelitian ikan siklid ini bisa tumbuh sekitar 38 cm. 

Danau Toba yang terbilang luas perairannya bisa menjadi tempat yang cocok bagi semua jenis ikan air tawar dari berbagai wilayah perairan asli dari berbagai negara termasuk ikan bersifat predator yang kini digandrungi oleh para pecinta ikan hias di Indonesia.

Ikan invasif predator dapat berdampak pada ekosistem perairan terutama kelestarian sumber daya perikanan asli karena dapat bersaing dengan ikan asli diperairan tersebut, kemungkinan terbesar adalah berkurangnya populasi ikan asli perairan. 

Admin sendiri adalah pengobi ikan dan memang Ikan predator ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para penghobi karena keunikan, dan tingkah lakunya yang liar menjadi daya tarik utama bagi para penghobi saat memberi makan. Namun, perlu diingat bahwa memelihara ikan predator membawa tanggung jawab besar. 

Peraturan tentang ikan invasif ini sudah ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 41/permen-kp/2014 Tahun 2014 yang berbunyi : Larangan Pemasukan Jenis Ikan Berbahaya dari Luar Negeri ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia. 

Dengan demikian memelihara jenis-jenis ikan predator dapat menjadi hobi yang menyenangkan dan diharapkan para penghobi ikan hias mendapat pengetahuan tentang tanggung jawab dalam merawat ikan-ikan tersebut misalnya tidak melepaskannya di perairan yang terdapat ikan-ikan asli karena dapat menggangu bahkan membahayakan ekosistem perairan asli. 

Semoga infonya bermanfaat.


Kuningan April 2024

Kamis, 28 Maret 2024

Kawin silang antar ikan siklid secara alami

Artikel kali ini adalah tentang kawin silang pada ikan di perairan kolam yang lebih dikenal dengan istilah hibridisasi, yaitu terjadi proses perkawinan antar dua ikan dari jenis spesies yang berbeda. Menurut admin proses ini dapat terjadi secara alami atau dengan campur tangan manusia.

Kawin silang alami
Kawin silang pada ikan secara alami dapat terjadi pada beberapa jenis ikan sehingga  terdapat varietas baru antara kedua ikan. Pada umumnya ikan yang mengalami kawin silang akan tampak lebih unik dan eksotis, biasanya akan terlihat perpaduan corak dan warna dari induk ikan.



Ada contoh yang bisa admin infokan yaitu anakan ikan red devil yang sudah mengalami kawin silang dengan ikan jenis lain akan terlihat unik pada bagian badannya yaitu terdapat dua warna yang mencolok seperti perpaduan hitam dan orange atau warna kuning cerah bercampur warna hitam. Umumnya ikan red devil murni adalah di dominasi oleh warna orange full dan terdapat nonong saat sudah menjadi indukan.

Ikan red devil hybrid di kuningan
Ikan red devil hibrid di kolam

Ikan red devil hibrid ini bisa ditemui di kolam-kolam di daerah Kuningan Jawa Barat, namun belum diketahui ikan jenis apa yang mengalami kawin silang dengan red devil. Ikan-ikan siklid yang berada dalam kolam terdapat beberapa jenis seperti ikan cangap, mujaer, nila dan red devil. 

Karena ini kejadian yang alami dan sulit sekali mencegahnya dan belum diketahui apa dan bagaimana dampak dari anakan dari kawin silang tersebut walaupun terjadi secara alami. 
 
Semoga infonya bermanfaat.



Kuningan Maret 2024

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan