Admin mungkin menerima komisi jika membeli melalui link dibawah ini

Admin mungkin menerima komisi jika membeli melalui link dibawah ini
Admin mungkin menerima komisi dari link tiktok diatas

Minggu, 18 Mei 2025

Fakta Menarik Tentang Daphnia (Kutu Air

Review video youtube ini adalah tentang membahas 7 fakta menarik tentang Daphnia (kutu air) yang diupload oleh channel youtube Fish Keeper Vlog Life dengan judul " 7 Facts about Daphnia". Vlog video Mang Sunny ini menjelaskan mencakup ciri-ciri fisik, habitat, peran sebagai pakan alami, siklus hidup, kemampuan menyaring air dan ketertarikan terhadap cahaya. 


Menurut Mang Sunny dan berdasarkan pengalamannya kutu air atau yang secara ilmiah dikenal sebagai Daphnia, seringkali hanya dianggap sebagai pakan alami untuk ikan. Namun, makhluk kecil ini memiliki fakta-fakta menarik yang mungkin belum banyak diketahui. Video ini mengungkap fakta penting tentang daphnia, mulai dari ciri-ciri fisik hingga perannya dalam ekosistem air.

Daphnia adalah krustasea air tawar berukuran kecil dan memiliki tubuh semi-transparan. Transparansi ini memungkinkan pengamatan organ internalnya dengan mudah di bawah mikroskop. Gerakan Daphnia saat berenang terlihat seperti gerakan melompat-lompat, sehingga sering disebut sebagai "kutu air". Gerakan ini merupakan ciri khas yang membedakannya dengan krustasea air tawar lainnya.

Daphnia dapat ditemukan di berbagai lingkungan perairan di seluruh dunia, mulai dari danau, kolam, hingga sungai yang tenang. Kemampuan adaptasinya yang tinggi membuatnya mampu bertahan hidup di berbagai kondisi lingkungan, dan sumber pakan alami yang penting bagi berbagai jenis ikan air tawar, terutama ikan-ikan kecil dan larva ikan. Kandungan nutrisinya yang tinggi menjadikannya pakan yang ideal untuk pertumbuhan dan kesehatan ikan.

Daphnia yang memiliki sensor cahaya dalam tubuhnya ini siklus hidup yang relatif singkat, yaitu hidup antara 10 hingga 30 hari. Namun, dengan ketersediaan makanan yang cukup, daphnia dapat bereproduksi setiap tujuh hari, memungkinkan populasi yang besar dalam waktu singkat. Menariknya juga memiliki kemampuan untuk menyaring alga dari air, sehingga berperan penting dalam menjaga kejernihan air di aquarium maupun ekosistem air tawar lainnya. Kemampuan ini sangat bermanfaat dalam mengendalikan blooming atau perkembangan alga yang dapat merugikan kualitas air.

Dengan fakta-fakta menarik tentang daphnia, kita dapat lebih menghargai peran pentingnya dalam ekosistem air tawar dan memanfaatkannya secara optimal sebagai pakan alami untuk ikan.

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Mei 2025

Sabtu, 17 Mei 2025

Tren Ikan Hias Tahun 2025

Dunia ikan hias terus berkembang, dipengaruhi oleh minat masing-masing penghobies perubahan pasar serta pengaruh dari media sosial. Menurut info dari situs Trobosaqua.com memasuki tahun 2025, industri ikan hias mengalami perubahan trend yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Jika di tahun 2024 ikan predator lebih banyak diminati, kini para penghobies tertarik pada ikan hias berukuran kecil yang memiliki warna cerah dan corak menarik yang mana lebih mudah dalam perawatannya. 

Di awal tahun 2025, ikan hias berukuran kecil semakin mendominasi tren dan menjadi favorit di kalangan pecinta ikan hias. Beberapa jenis ikan yang kini naik daun dan semakin banyak dicari seperti danio, denisoni, glofish, guppy, molly, neon tetra, pontius. Faktor utama yang membuat ikan-ikan ini semakin populer adalah ukurannya yang kecil, warna cerah yang mencolok, serta karakteristik yang menarik untuk dipelihara dalam aquarium maupun kolam mini.

Selain harga yang semakin terjangkau, media sosial berperan penting dalam peningkatan minat terhadap ikan hias kecil. Trend mini pond molly, yang viral setelah diposting oleh salah satu akun media sosial, menarik perhatian banyak orang untuk mencoba membudidayakan ikan molly di kolam mininya. Fenomena ini menunjukkan bagaimana media sosial dapat memengaruhi tren dalam dunia ikan hias dengan memperkenalkan konsep baru yang lebih mudah diterapkan.

Meskipun trend utama tahun 2025 lebih cenderung ke ikan hias kecil, ikan predator juga tetap memiliki peminat setia di kalangan penghobies yang menggemari tantangan dalam memelihara ikan berukuran besar ini. Ikan predator yang paling banyak dicari tetap terdiri dari beberapa jenis populer seperti arwana, channa, luohan, peacock bass. Masing-masing ikan predator ini memiliki daya tarik tersendiri dari segi warna, ukuran serta karakter agresif yang membuatnya tampak lebih menarik dalam aquarium besar.

Jenis peacock bass tetap menjadi favorit dengan beberapa varian dan harga ikan ini bervariasi tergantung ukuran dan jenisnya. Sementara itu, arwana juga masih memiliki permintaan tinggi, terutama untuk ukuran berkisar antara 10 cm hingga 25 cm dari berbagai varian arwana seperti golden red, green pino, irian jardini, silver red, silver red brazil dan super red tetap menjadi incaran kolektor ikan hias, dengan harga berkisar antara ratusan ribu sampai jutaan rupiah perekor. 

Keindahan tubuhnya yang besar dan pola warna yang khas serta sifat agresif yang mencerminkan dominasi dalam aquarium membuat ikan predator tetap digemari oleh para penghobies yang mencari tantangan lebih dalam hal perawatan. Beberapa penghobies bahkan berpendapat bahwa ikan predator memiliki nilai estetika yang lebih tinggi dibandingkan ikan kecil, sehingga rata-rata penghobies tetap mempertahankan koleksi ikan predator meskipun trend saat ini lebih cenderung ke ikan hias kecil.

Berdasarkan trend ini bahwa dunia ikan hias selalu berkembang dan berubah sesuai dengan faktor pasar dan minat penghobies serta pengaruh dari media sosial di internet. Trend yang muncul saat ini belum tentu akan bertahan lama, karena perubahan gaya hidup dan trend visual yang berkembang dapat mengubah minat penghobies dalam beberapa waktu. 

Beberapa faktor yang dapat menentukan masa depan trend ikan hias meliputi perkembangan teknologi aquarium serta kreativitas dalam membuat konsep baru untuk memelihara ikan hias. Jika konsep seperti mini pond molly terus berkembang dan menginspirasi penghobies untuk mencoba jenis ikan kecil lain, trend ikan hias kecil kemungkinan besar akan terus berlanjut. Namun, jika ada inovasi baru yang mampu membuat ikan predator lebih menarik dan mudah dipelihara, peluang bagi trend ikan predator untuk kembali meningkat tetap ada.

Bagi para penghobies ikan hias dengan memahami pola perubahan trend dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam menentukan jenis ikan yang akan dipelihara. Dunia ikan hias tetap menjadi bidang yang menarik untuk diikuti karena selalu ada perubahan dan inovasi yang membuatnya semakin dinamis.

Sumber informasi : Trobosaqua.com

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Mei 2025

Jumat, 16 Mei 2025

Pelet ikan discus Hikari Tropical Discus Bio-Gold

Dalam dunia pemeliharaan ikan hias, pemilihan makanan yang tepat menjadi faktor penting untuk memastikan ikan mendapatkan nutrisi yang cukup, tumbuh dengan sehat serta mempertahankan keindahan warnanya. Salah satu ikan hias yang membutuhkan perhatian khusus dalam pemberian makanan adalah ikan discus

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ikan discus secara optimal, Hikari Tropical Discus Bio-Gold hadir sebagai pakan premium dengan formula khusus yang telah dikembangkan melalui penelitian dan teknologi canggih. Produk ini dirancang untuk meningkatkan kesehatan ikan, mempertahankan warna cerah dan memastikan ikan memiliki sistem imun yang kuat sehingga dapat hidup lebih lama dalam pemeliharaan di aquarium. 

Salah satu keunggulan dari produk adalah kemasan yang praktis dan inovatif. Berbeda dengan pakan biasa, produk ini hadir dalam bentuk pelet yang mudah dikeluarkan dari kemasan, sehingga memudahkan pengguna untuk memberikan jumlah pakan yang tepat tanpa menyebabkan pemborosan. Selain itu, kepraktisan kemasan ini juga membantu menjaga kualitas pakan agar tetap segar dan bebas dari kontaminasi. Bagi pemilik ikan hias, memberikan jumlah makanan yang sesuai sangat penting agar ikan discus tidak mengalami masalah pencernaan dan pertumbuhan yang kurang optimal.

Teknologi bio-canggih yang diterapkan dalam produk ini menjadi faktor utama yang membedakan dari pakan ikan lainnya. Salah satu tantangan utama dalam pemeliharaan ikan discus adalah mempertahankan warna cerahnya. Banyak faktor yang dapat menyebabkan warna ikan memudar, termasuk nutrisi yang tidak seimbang dan kondisi lingkungan yang kurang mendukung. Produk unggulan ini menawarkan solusi melalui kandungan karotenoid sintetis yang telah diformulasikan secara bio-kimiawi untuk meningkatkan kecerahan warna tanpa mengubah rona kebiruannya. Dengan nutrisi yang tepat, ikan discus dapat mempertahankan keindahan warna alaminya lebih lama, membuatnya terlihat lebih mempesona di dalam aquarium.

Selain meningkatkan warna ikan, formulasi nutrisi dalam produk ini juga membantu menjaga kesehatan optimal ikan discus. Kandungan protein kasar sebesar minimal 50 persen akan mendukung pertumbuhan ikan secara maksimal, membantu pembentukan otot serta meningkatkan energi ikan agar tetap aktif. Lemak kasar yang terdapat dalam pakan ini juga memiliki peran penting dalam metabolisme tubuh ikan, memastikan mereka tetap sehat dan tidak mengalami gangguan kesehatan akibat kekurangan atau kelebihan lemak. Selain itu, kandungan serat kasar, kadar air yang terkontrol, serta fosfor yang cukup dalam produk ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan nutrisi yang dibutuhkan ikan discus.

Sistem imun ikan discus juga menjadi perhatian dalam pengembangan Hikari Tropical Discus Bio-Gold. Ikan discus yang dipelihara dalam aquarium rentan terhadap berbagai penyakit, terutama jika kualitas air tidak terjaga dengan baik. Untuk mengatasinya produk ini mengandung campuran vitamin dan mineral esensial yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan sekaligus mencegah penumpukan lemak yang berlebihan. Dengan sistem imun yang lebih kuat, ikan discus dapat bertahan dari berbagai ancaman penyakit dan stres yang bisa muncul akibat perubahan lingkungan.

Selain kandungan nutrisi yang lengkap, Hikari Tropical Discus Bio-Gold juga memiliki fitur unggulan yang menjadikannya pilihan utama bagi penghobies ikan discus. Salah satu fitur tersebut adalah penggunaan bahan alami seperti krill dan kepompong ulat sutera, yang diketahui mampu meningkatkan penerimaan makanan oleh ikan pemilih. Seperti yang diketahui, ikan discus sering kali memiliki kecenderungan untuk memilih makanan tertentu dan menolak jenis pakan lain yang tidak sesuai dengan kebiasaan makannya. Dengan kandungan bahan alami yang disuka ini.

Selain itu, produk ini juga memiliki desain pelet yang secara perlahan tenggelam, yang sesuai dengan cara makan alami ikan discus. Di habitat aslinya, ikan discus lebih cenderung mengambil makanan yang melayang di dalam air daripada yang langsung jatuh ke dasar aquarium. Oleh karena itu, Hikari Tropical Discus Bio-Gold dirancang dengan karakteristik tenggelam yang lebih lambat sehingga ikan dapat dengan nyaman mengonsumsinya sesuai dengan kebiasaan makannya. Pelet ini juga cepat menyerap air, menjadi lebih lembut dengan tekstur yang menyerupai cacing, tetapi tetap mempertahankan bentuknya agar tidak larut di dalam air. Hal ini sangat penting untuk mencegah pencemaran air yang dapat terjadi akibat pakan yang hancur dan membusuk.

Keunggulan lain dari produk ini adalah kemampuannya untuk memberikan pertumbuhan optimal yang sebelumnya hanya bisa didapatkan melalui makanan hidup. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak penghobies diacus yang lebih memilih memberikan makanan hidup seperti cacing atau larva serangga untuk ikan discusnya, karena dianggap memberikan nutrisi terbaik. Namun, makanan hidup sering kali membawa risiko seperti kontaminasi parasit. Hikari Tropical Discus Bio-Gold menawarkan solusi yang lebih higienis dan praktis, karena memberikan manfaat nutrisi yang sama tanpa perlu menghadapi resiko yang biasanya terkait dengan makanan hidup.

Dari berbagai fitur unggulan dan kandungan nutrisi yang dimilikinya, tidak mengherankan jika Hikari Tropical Discus Bio-Gold menjadi pilihan bagi para penghobies ikan hias yang ingin memberikan makanan berkualitas terbaik untuk ikan discus. Dengan formulasi yang telah teruji secara laboratorium dan teknologi canggih, produk ini memberikan keseimbangan antara kesehatan, pertumbuhan, serta peningkatan warna ikan discus. Pemilik ikan discus kini dapat memiliki solusi yang lebih praktis dan efektif untuk memastikan ikan mereka mendapatkan asupan nutrisi yang optimal setiap hari.

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Mei 2025

Kamis, 15 Mei 2025

Ikan cupang hitam putih cantik dan eksotis (dragon, mamba, samurai)

Dunia cupang hias selalu memperlihatkan keindahan dan keunikan tersendiri, di antara beragam warna dan pola yang unik ini varietas cupang berwarna hitam memiliki daya tarik yatu akan memancarkan kesan misterius dan elegan. Tiga di antaranya yang cukup populer dan seringkali membingungkan bagi pemula adalah black dragon, black samurai, dan black mamba. Meskipun sama-sama memiliki warna dasar hitam, ketiga varietas ini memiliki perbedaan terutama pada pola sisik putih yang menghiasi tubuhnya.


Sesuai dengan namanya, black dragon menampilkan kegagahan warna hitam yang mendominasi tubuhnya. Ciri khas utama dari black dragon terletak pada sisik putih tebal dan solid yang memenuhi hampir seluruh bagian tubuhnya. Kontras antara hitam legam dan putih bersih membuat tampilan yang dramatis dan kuat, layaknya naga hitam yang diselimuti salju. Sisik putih pada black dragon biasanya terlihat jelas dan membentuk lapisan yang cukup tebal. 


Berveda dengan black dragon, black mamba terdapat pesona tersendiri yang terdapat ciri pembeda utamanya adalah sisik putih yang muncul dalam bentuk bintik-bintik kecil yang tersebar di seluruh tubuhnya. Bintik-bintik ini tidak membentuk lapisan solid seperti pada black dragon maupun garis tegas seperti pada vlack samurai. Sebaliknya, bintik-bintik putih pada black mamba memberikan kesan bertabur bintik putih, dan ukuran bintik putih pada setiap cupang black mamba bisa bervariasi yang menjadikannya unik.


Sementara cupang black samurai menampilkan keanggunan melalui garis putih solid yang memanjang secara horizontal di sisi bagian atas tubuhnya. Garis putih ini biasanya cukup lebar dan membentang dari dekat insang hingga pangkal ekor, menciptakan pola yang khas dan menyerupai sabuk seorang samurai. Sisa tubuh black samurai didominasi oleh warna hitam pekat, menonjolkan garis putih sebagai fokus utama. Kombinasi warna hitam dan putih yang tegas memberikan kesan elegan dan berkelas pada varietas ini.

Meskipun ketiganya memiliki warna dasar hitam yang menawan, perbedaan utama antara black dragon, black samurai, dan black mamba terletak pada pola dan distribusi sisik putih di tubuhnya. Memahami perbedaan ini akan membantu dalam mengidentifikasi varietas cupang hitam juga meningkatkan apresiasi terhadap genetik dan keindahan dunia cupang hias. Setiap varietas memiliki pesonanya sendiri, dan pilihan tergantung pada preferensi estetika masing-masing penghobies. 

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Mei 2025

Rabu, 14 Mei 2025

Suhu optimal untuk pertumbuhan dan reproduksi daphnia

Daphnia magna yang sering disebut sebagai kutu air, adalah organisme kecil yang berperan penting dalam ekosistem air tawar. Bukan hanya makanan alami bagi berbagai jenis ikan, tetapi juga digunakan dalam penelitian ilmiah karena respons fisiologis terhadap perubahan lingkungan sangat cepat. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan reproduksi daphnia adalah suhu air. Menjaga suhu dalam rentang yang ideal dapat meningkatkan laju reproduksi, memperpanjang umur juga mengoptimalkan keberhasilan budidaya.


Menurut info yang admin dapat daphnia dapat berkembang pada rentang suhu dengan kisaran optimal berada pada 25-28 derajat Celcius. Pada suhu ini daphnia magna akan tumbuh dengan cepat dan berkembang biak secara efisien, dan pada suhu lebih tinggi atau ekstrem dapat mengalami stres yang mengurangi produktivitas dan memperpendek masa hidupnya.

Suhu air berpengaruh terhadap laju pertumbuhan dan reproduksi daphnia juga berdampak pada daya tahan terhadap perubahan lingkungan. Jika suhu terlalu rendah, daphnia cenderung memperlambat aktivitas biologisnya dan bahkan dapat memasuki fase dormansi, yaitu kondisi tidak aktif untuk bertahan hidup dalam lingkungan yang kurang menguntungkan. 

Dalam kondisi optimal, daphnia dapat berkembang biak dengan sangat cepat melalui partenogenesis, yaitu proses reproduksi tanpa pembuahan oleh jantan. Hal ini memungkinkan untuk memperbanyak diri dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Namun, jika suhu berada di luar kisaran optimal, sistem reproduksi bisa terganggu sehingga menyebabkan penurunan populasi secara signifikan. Selain itu, stres akibat suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menghambat fungsi fisiologis, sehingga tidak dapat berkembang dengan baik bahkan bisa mengalami hilanganya koloni atau sekumpilan daphnia dalam pembudidayaannya.

Untuk mendapatkan hasil budidaya yang maksimal, menjaga stabilitas suhu air adalah faktor penting seperti mempertahankan suhu dalam kisaran 25-28 derajat Celcius, sehingga daphnia tetap berada dalam kondisi terbaik untuk berkembang biak. Perubahan suhu yang drastis perlu dihindari karena dapat menyebabkan stres pada populasi dan memperlambat laju reproduksi.

Selain suhu, kualitas air juga memiliki peran besar dalam keberhasilan budidaya daphnia. pH air yang ideal berada di kisaran normal, karena lingkungan yang terlalu asam atau terlalu basa dapat menghambat pertumbuhan. Selain itu, kandungan oksigen terlarut juga penting karena jika kekurangan oksigen dapat menyebabkan gangguan metabolisme yang terbilang fatal bagi daphnia. 

Dalam pembudidayaannya suhu memang merupakan faktor penting yang menentukan keberhasilan pertumbuhan dan reproduksi daphnia. Dengan mempertahankan suhu dalam kisaran 25-28 derajat Celsius, tingkat produktivitas daphnia dapat meningkat. Selain itu, memastikan kondisi air tetap optimal dengan menjaga pH dan oksigen terlarut akan meningkatkan peluang keberhasilan dalam budidaya. 

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Mei 2025

Selasa, 13 Mei 2025

Tips persiapan sebelum pelihara ikan discus Zora Discus

Artikel review video yotube kali ini memberikan panduan lengkap tentang persiapan yang perlu dilakukan sebelum memelihara ikan discus yang diupload oleh channel youtube SEPUTAR IKAN HIAS pada tanggal 7 Januari 2025 yang berjudul "TIPS PERSIAPAN SEBELUM PELIHARA IKAN DISCUS | ZORA DISCUS | SEPUTAR IKAN HIAS". Vlog video ini menjelaskan mulai dari ukuran aquarium, kualitas air, parameter air yang ideal, sistem filtrasi, pemilihan ikan yang sehat, hingga obat-obatan yang perlu disiapkan. Intinya, video ini adalah panduan komprehensif untuk pemula agar berhasil memelihara ikan discus.

Untuk ikan discus yang masih kecil (ukuran 3 inci), aquarium yang disarankan adalah ukuran panjang 1 meter, alasannya adalah semakin besar aquarium semakin baik karena ikan discus butuh ruang untuk berenang dan berkembang kalau ikannya sudah besar tentu butuh aquarium seperti ukuran panjang 1 meter. 

Menurut pakar perdiscusan ini ikan discus itu sensitif sama kualitas air, jadi jauh-jauh hari sebelum membeli ikan pastikan air di aquarium sudah siap dan stabil serta gunakan test kit yang akurat untuk mengecek parameter air secara berkala.

Parameter air memang sangat penting dan yang terpenting adalah ideal untuk hidup discus yaitu seperti gunakan suhu 28-30 derajat Celsius maka bagi pemeliharaan di daerah dingin bisa menggunakan heater yang berkualitas dan thermometer untuk memantau suhu, dan pH air 6-7 (sedikit asam hingga netral) dan gunakan pH buffer jika perlu untuk menstabilkan pH, sementara pada TDS berada di angka 100-200 ppm. 

Pada bagian filter itu penting untuk menjaga kualitas air tetap prima. Ada banyak jenis filter, pilih yang sesuai dengan ukuran aquarium dan kebutuhan ikan discus. Pada dasarnya semua filter sangat baik untuk pemeliharaan ikan seperi filter internal atau filter hang-on yang mudah dipasang dan efektif untuk aquarium sedang Atau filter canister merupakan plihan terbaik untuk aquarium ukuran besar yang semuanya efektif untuk menyaring kotoran ikan dalam aquarium. 

Membeli ikan discus dari penjual yang memiliki reputasi baik sangat penting untuk memastikan kualitas dan kesehatannya. Jangan tergiur dengan harga murah jika kondisi ikan tidak optimal, karena ikan yang sehat lebih mudah beradaptasi dan tidak berisiko membawa penyakit.

Selain itu, pemilihan lampu juga perlu diperhatikan, terutama jika ada tanaman air di dalam aquarium. Gunakan lampu dengan spektrum yang sesuai agar mendukung kesehatan ikan serta pertumbuhan tanaman. Lampu LED full spectrum bisa menjadi pilihan terbaik karena dapat memberikan pencahayaan yang optimal yaitu tidak terlalu terang seperti dalam vlog video lampu dari produk Mayin ini sesuai standar pemeliharaan discus dan bisa di setel pencahayaannya. 

Ikan discus membutuhkan makanan berkualitas dengan variasi yang tepat agar tumbuh sehat dan memiliki warna yang indah. Beberapa pilihan yang bisa diberikan antara lain pelet khusus yang diformulasikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, makanan beku seperti Artemis atau cacing darah sebagai sumber protein tambahan, serta burger discus yaitu campuran makanan khusus, dapat menjadi pilihan yang membantu memenuhi nutrisi serta meningkatkan warna ikan. 

Masalah "peppering" atau munculnya bintik-bintik hitam pada ikan Discus jenis Pigeon merupakan kondisi yang cukup umum terjadi dan sering menjadi perhatian bagi para penghobi ikan hias. "Peppering" dapat muncul akibat beberapa faktor utama, seperti kualitas air yang tidak optimal, tingkat stres yang tinggi, serta faktor genetik yang berasal dari keturunan ikan.

Kualitas air yang buruk, seperti kadar amonia atau nitrit yang tinggi, dapat memicu perubahan warna pada ikan dan memperburuk kondisi "peppering". Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan akuarium dengan melakukan pergantian air secara rutin, memastikan sistem filtrasi bekerja dengan baik, serta mengontrol parameter air seperti pH, suhu dan kadar oksigen.

Selain itu, stres juga dapat memperparah munculnya bintik-bintik hitam pada ikan Pigeon. Stres pada ikan dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti kondisi lingkungan yang tidak stabil, perubahan suhu yang drastis atau bahkan keberadaan ikan lain yang agresif di dalam akuarium. Untuk mengurangi stres, usahakan membuat lingkungan yang nyaman dengan pencahayaan yang sesuai, dekorasi yang menyerupai habitat alami. 

Faktor keturunan juga berperan dalam tingkat "peppering" pada ikan Pigeon. Beberapa individu memiliki kecenderungan genetik untuk menampilkan bintik hitam lebih banyak dibandingkan yang lain. Meskipun kondisi ini tidak sepenuhnya bisa dihilangkan, perawatan yang baik dapat membantu mengurangi intensitasnya dan menjaga ikan tetap sehat.

Dengan menjaga kualitas air tetap prima, meminimalkan stres, dan memahami faktor keturunan, pemilik ikan discus jenis Pigeon dapat mengurangi dampak "peppering" dan memastikan ikan tetap tampil cantik serta sehat di dalam aquarium.

Saat memilih ikan discus yang sehat, perhatikan beberapa aspek penting agar mendapatkan ikan berkualitas. Pilih ikan yang aktif bergerak dan tidak tampak lesu, karena ikan yang sehat biasanya memiliki energi yang baik. Periksa bentuk tubuhnya pastikan proporsinya ideal, tidak cacat, dan tidak tampak terlalu kurus. Kondisi sirip juga harus diperhatikan; sirip yang sehat tidak boleh rusak, robek, atau tampak kuncup. 

Selain itu, mata ikan harus jernih tanpa adanya selaput atau tanda-tanda katarak. Warna tubuh ikan juga bisa menjadi indikator kesehatannya pilih yang memiliki warna cerah dan merata, serta pastikan tidak ada bercak aneh yang mencurigakan. Dengan memperhatikan semua aspek ini bisa memastikan ikan discus yang dibeli dalam kondisi prima dan siap beradaptasi dengan lingkungan barunya.

Untuk menjaga kesehatan ikan discus dan mencegah berbagai penyakit, penting untuk selalu memiliki persediaan obat-obatan dasar. Beberapa jenis obat yang sebaiknya disiapkan meliputi obat untuk mengatasi infeksi jamur, obat antiparasit yang membantu melindungi ikan dari serangan organisme berbahaya, serta obat antibakteri untuk mengatasi berbagai infeksi yang dapat menyerang tubuh atau insang ikan.

Selain itu, obat untuk masalah pencernaan juga diperlukan guna memastikan ikan tetap sehat dan dapat mencerna makanan dengan baik. Dengan memiliki persediaan obat-obatan ini, pemilik ikan discus dapat menangani masalah kesehatan dengan cepat sebelum kondisi ikan semakin memburuk.

Berdasarkan pengalaman admin penjelasan dari om Hendra Gandhi ini memang bertujuan agar ikan discus yang dipelihara bisa hidup lebih nyaman dan bisa berinteraksi dengan pemeliharanya. 

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Mei 2025

Senin, 12 Mei 2025

Teknik pemeliharaan indukan ikan nila berkualitas

Artikel review video youtube kali ini adalah tentang proses dan cara pemeliharaan indukan ikan nila yang berkualitas untuk budidaya perikanan. Isinya meliputi langkah-langkah memastikan genetik yang baik, pemijahan yang tepat untuk mencegah masalah genetik, serta tahapan pemeliharaan indukan mulai dari larva hingga siap menjadi indukan yang di upload oleh channel youtube Chlieff Ikhtus dengan judul "Cara Produksi Induk Ikan Nila Berkualitas Skala Rumahan" Yang diupload pada tanggal 25 Maret 2023.


Pemeliharaan ikan nila merupakan salah satu upaya penting dalam mendukung keberhasilan budidaya perikanan. Untuk memastikan hasil panen yang optimal, terdapat beberapa langkah strategis yang harus diperhatikan, khususnya dalam pemilihan dan pemeliharaan indukan ikan nila. 

Faktor genetik memiliki pengaruh besar terhadap kualitas ikan nila yang dibudidayakan. Oleh karena itu, memastikan genetik yang unggul menjadi prioritas utama. Salah satu varietas unggulan yang banyak dipilih adalah ikan nila Nirwana. Ikan ini dikenal dengan sejumlah keunggulan, seperti bobot tubuh yang besar, daging yang tebal, ketahanan terhadap penyakit dan kemampuan menghasilkan benih jantan lebih banyak. Keunggulan ini menjadikan Nirwana sebagai pilihan tepat bagi pembudidaya yang ingin mendapatkan hasil maksimal.

Menurut keterangan video proses pemijahan yang dilakukan dengan benar sangat penting untuk mendapatkan calon indukan berkualitas tinggi. Idealnya, pemijahan dilakukan dengan perbandingan 1:1, yaitu satu ikan jantan dipasangkan dengan satu ikan betina. Pendekatan ini dirancang untuk mencegah terjadinya inbreeding, yaitu perkawinan antara ikan yang memiliki kekerabatan genetik dekat yang dapat menurunkan kualitas genetik keturunan.

Setelah proses pemijahan, benih ikan hasil pemijahan perlu dipelihara hingga mencapai umur dan bobot tertentu sebelum diseleksi. Seleksi ini bertujuan untuk memastikan hanya calon indukan terbaik yang dipilih untuk langkah pemeliharaan berikutnya.

Pemeliharaan calon indukan ikan nila dilakukan dalam tiga fase utama. Setiap fase memiliki peran penting dalam memastikan calon indukan tumbuh dengan optimal dan siap untuk berkembang biak.

Pendederan Larva (0–3 Bulan) pada fase ini, larva ikan nila dipelihara hingga mencapai umur tiga bulan. Pemeliharaan dilakukan dengan teliti untuk memastikan kondisi lingkungan mendukung pertumbuhan mereka.

Pemeliharaan Calon Indukan (3–5,5 Bulan) setelah fase pendederan, calon indukan dipelihara selama 2,5 bulan lagi. Pada fase ini, calon indukan terus dipantau dan dirawat agar mencapai ukuran ideal.

Seleksi Calon Indukan (Setelah 5,5 Bulan) seleksi kembali dilakukan pada calon indukan yang telah dipelihara hingga usia 5,5 bulan. Pemilihan ini memastikan hanya beberapa ikan terbaik yang diambil untuk menjadi indukan. Total waktu dari pendederan larva hingga seleksi indukan adalah 8 bulan.

Selain langkah-langkah utama di atas, aspek pendukung dalam pemeliharaan indukan ikan nila juga perlu mendapat perhatian. Kualitas pakan harus memadai, dengan kandungan protein minimal 26 persen, agar mendukung pertumbuhan dan kesehatan ikan. Selain itu, kualitas air harus dijaga pada kondisi optimal untuk mencegah stres dan gangguan kesehatan pada ikan.

Pencegahan dan penanganan penyakit juga menjadi kunci keberhasilan yaitu pembudidaya rutin memantau tanda-tanda kesehatan ikan dan segera mengambil tindakan jika terdapat gejala penyakit. Penggunaan teknik-teknik biosekuriti seperti filtrasi air dan pengaturan kepadatan ikan di kolam juga sangat disarankan.

Proses pemeliharaan indukan ikan nila membutuhkan perhatian pada setiap detail, mulai dari pemilihan genetik unggul hingga pemeliharaan dan seleksi yang cermat. Dengan mengikuti panduan ini, pembudidaya diharapkan dapat menghasilkan indukan yang berkualitas tinggi dan mendukung keberlanjutan budidaya ikan nila yang sukses.

Semoga infonya bermanfaat. 




Kuningan Mei 2025

Minggu, 11 Mei 2025

Guppy full gold ribbon di pasar online

Bagi para penghobies ikan hias, terutama yang terpesona oleh keindahan pemeliharaan ikan guppy dari jenis full gold ribbon, guppy jenis ini akan memancarkan pesona melalui warna tubuhnya yang didominasi oleh nuansa warna emas yang  dipadukan dengan ciri khas ribbon berupa sirip punggung atau ekor yang memanjang (sirip-sirip yang memanjang dan tipis pada ikan pita) 


Daya tarik dari ikan guppy cantik ini terletak pada kombinasi warna emas yang intens dan ciri khas sirip ribbon dan warna emas ini dapat bervariasi dari kuning cerah hingga oranye keemasan yang dalam, memberikan kesan kemewahan dalam pemeliharaannya dalam aquarium. 

Ikan guppy ini merujuk pada mutasi genetik yang menyebabkan pemanjangan sirip punggung atau pada bagian ekor secara signifikan. Sirip yang memanjang ini bergerak dengan anggun tentunya menambah pesona dan keunikan pada penampilannya. Kombinasi antara warna emas dan sirip ribbon yang menjuntai inilah yang menjadikan guppy emas ini sebagai salah satu jenis yang dicari. 

Berdasarkan hasil pencarian di Google untuk kata kunci "Guppy full gold ribbon" didominasi oleh link ke berbagai platform e-commerce atau marketplace online populer di Indonesia seperti Shopee dan Tokopedia, yang mana para penjual ikan hias ini memanfaatkan platform untuk menjangkau pasar yang lebih luas sehingga penghobies yang akan membeli dimudahkan untuk mencari dan membandingkan berbagai penawaran secara online. 

Menariknya, hasil pencarian juga menampilkan variasi harga yaitu beberapa penjual menawarkan dengan harga yang relatif , seperti Rp. 55.000, sementara ada pula penawaran dengan harga yang jauh lebih rendah, bahkan menyentuh angka Rp. 4.000. Perbedaan harga ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti ukuran dan usia ikan berukuran lebih kecil biasanya ditawarkan dengan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan ikan dewasa yang sudah siap untuk dipijahkan atau memiliki kualitas warna dan ribbon yang lebih baik.

Dalam hasil pencarian online, gambar memainkan peran penting dalam menarik perhatian penghobiea yang ingin pembeli. Seperti di ketahui foto-foto Guppy full gold ribbon yang ditampilkan dalam iklan dan listing produk umumnya menampilkan warna emas yang cerah, serta memperlihatkan dengan detail bentuk sirip ribbon yang memanjang. Kualitas gambar yang baik dan representasi visual yang akurat sangat penting untuk memberikan gambaran yang jelas tentang ikan guppy yang diminati.

Bagi yang tertarik untuk memelihara dan mengoleksi Guppy full gold ribbon, berikut beberapa tips saat mencari dan ingin membeli secara online. Perhatikan kualitas gambar dan amati dengan seksama foto produk yang ditampilkan. Pastikan warna emas terlihat jelas dan intens, serta bentuk sirip ribbon sesuai dengan preferensi. Selain gambar, baca deskripsi produk dengan seksama dan perhatikan informasi mengenai ukuran, usia, jenis kelamin (jika disebutkan) dan kondisi kesehatan ikan.

Untuk membelinya jangan terburu-buru dalam membeli, sebaiknya bandingkan harga dari beberapa penjual di platform yang berbeda untuk mendapatkan penawaran terbaik. Lalu pilih penjual dengan reputasi baik dan ulasan positif dari pembeli sebelumnya. Ini dapat menjadi indikator kualitas produk dan pelayanan yang diberikan, jika perlu untuk bertanya kepada penjual melalui fitur chat jika ada informasi yang kurang jelas seperti pertanyaan spesifik mengenai ikan yang ditawarkan.

Semoga infonya bermanfaat. 




Kuningan Mei 2025

Sabtu, 10 Mei 2025

Sukses budidaya kutu air peluang bisnis yang menjanjikan!

Artikel review video youtube kali ini adalah tentang budidaya kutu air sebagai peluang bisnis yang menjanjikan yang di upload oleh channel youtube Suksespedia pada tanggal 15 Mei 2021 dengan judul "BUDIDAYA KUTU AIR TANPA BIBIT PALING MUDAH DARI LIMBAH LELE". Video ini menjelaskan manfaat kutu air sebagai pakan alami, media yang tepat untuk budidaya, cara mempercepat pertumbuhan kutu air, dan potensi keuntungan dari bisnis ini. Video ini juga memperkenalkan Mas Yoyok Damai, seorang pembudidaya kutu air yang sukses dan berbagi pengalamannya untuk menginspirasi para pemula yang ingin menjalani usaha dari budidaya pakan alami hidup untuk ikan berukuran kecil.


Video ini membuka mata kita terhadap potensi budidaya kutu air sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Kita akan belajar dari pengalaman sukses Yoyok Damai, seorang pembudidaya kutu air yang awalnya hanya kesulitan mencari pakan untuk burayak cupangnya. Siapa sangka, kesulitan tersebut justru membawanya pada kesuksesan di bidang budidaya kutu air.

Baca juga : pertumbuhan dan perkembangan daphnia

Kutu air memiliki siklus hidup yang relatif singkat, hanya sekitar 13-14 hari. Namun, jangan salah, manfaatnya sangat besar! Kutu air adalah pakan alami yang sangat baik untuk burayak ikan kecil, terutama burayak cupang. Selain itu, kutu air juga dapat memperbaiki kualitas warna ikan hias, menjadikannya lebih cerah dan menarik.

Kunci sukses budidaya kutu air adalah media yang tepat. Media ini harus memenuhi syarat agar kutu air dapat berkembang biak dengan optimal. Beberapa media yang umum digunakan antara lain kotoran hewan, jerami, daun pepaya busuk, dan limbah lele. Yoyok Damai sendiri lebih memilih menggunakan limbah lele karena memberikan hasil yang memuaskan.

Limbah lele seperti airnya ternyata memiliki manfaat yang luar biasa untuk pertumbuhan kutu air semisal warna air limbah lele berwarna coklat, hijau dan merah kecoklatan bahkan memiliki pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan kutu air. Menurutnya dari masing masing warna airnya memiliki keunggulan dan baik untuk pertumbuhan dari kutu air. 

Untuk mempercepat pertumbuhan kutu air, ia menambahkan pakan tambahan seperti air cucian beras dan tetes tebu. Kombinasi ini terbukti efektif dalam meningkatkan produktivitas budidaya kutu airnya. Menurutnya juga kutu air yang mati ternyata meninggalkan telur yang dapat menjadi starter untuk generasi berikutnya. Ini adalah siklus alami yang sangat menguntungkan dalam budidaya kutu air.

Selain kutu air ada juga ada istilah lemut yaitu pakan alami lain yang sangat baik untuk burayak cupang. Lemut ini juga dibuat dari limbah lele, menunjukkan betapa berharganya limbah ini dalam dunia budidaya ikan.

Budidaya kutu air ternyata tidak sulit dan dapat dilakukan oleh siapa saja, bahkan pemula. Modal utamanya hanyalah starter kutu air dan tentunya dengan wadah yang akan digunakan serta kemauan untuk belajar. Dengan ketekunan budidaya kutu air ini dapat menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan.

Semoga infonya bermanfaat




Kuningan Mei 2025

Jumat, 09 Mei 2025

Jenis ikan discus populer dan coraknya

Bagi para penghobies discus ada kepuasan tersendiri dalam pemeliharaan ikan discus, saat ada banyak jenis discus hibrid yang telah dikembangkan melalui pembiakan selektif untuk menghasilkan variasi warna dan pola yang unik. Beberapa nama jenis discus hibrid yang populer diantaranya seperti discus albinodiscus blue diamond, discus golden, discus heckel, discus king viper, discus marlboro, discus panthera, discus pigeon blood, discus rafflesia, discus red melon, discus snake skin, discus turquoise, discus white butterfly atau discus white diamond.

Discus hibrida cantik ini biasanya merupakan hasil persilangan dari beberapa varietas discus asli, sehingga terdapat pola, warna hingga karakteristik tubuh yang unik. Para breeder pada umumnya mengembangkan strain baru dengan menggabungkan berbagai jenis discus untuk menghasilkan ikan dengan warna lebih cerah dan pola pada tubuh discus menjadi lebih menarik.

Misalnya, beberapa jenis discus hibrida berasal dari kombinasi discus blue diamond, pigeon atau turquoise yang memberikan tampilan spektakuler dan berbeda dari discus alami. Setiap generasi baru bisa memiliki karakteristik yang semakin unik berkat seleksi genetik yang dilakukan oleh para breeder discus berpengalaman, dan setiap jenisnya menjadi pilihan menarik.

Saat ini menghapal nama dari jenis-jenis ikan discus menjadi semakin sulit bagi banyak pemula, salah satu faktor yang membuatnya sulit adalah banyaknya variasi warna dan pola yang cenderung terus berkembang dan ada kemiripan seperti red melon dengan red golden diamond, hal ini membuat penghafalan nama dan karakteristiknya semakin kompleks. Selain itu, perubahan dalam klasifikasi dan penamaan ikan discus di komunitas discus juga turut berkontribusi dan cenderung kebingungan atau masih ada yang kurang tepat dalam penyebutan nama jenisnya seperti satu jenis ikan bisa memiliki beberapa turunan nama berbeda

Berikut beberapa jenis ikan discus yang admin bisa infokan dari yang klasik (jadul) sampai jenis ikan discus yang kekinian yang menurut infonnya proses breedingnya yang terbilang agak menantang bagi para breeder yang sudah berpengalaman sehingga bisa mencetak ikan discus yang sangat diminati para penghobies di seluruh dunia. 


Albino Discus adalah salah satu varietas ikan discus yang menarik perhatian para pecinta ikan hias. Dengan warna putih krem yang elegan dan mata merah khas, ikan ini memiliki daya tarik tersendiri. 


Discus Blue Diamond adalah salah satu jenis ikan discus yang memiliki warna biru solid yang akan terlihat sangat elegan. Ikan ini tidak memiliki pola garis atau bercak, sehingga tampilannya bersih dan sederhana namun sangat disenangi oleh penghobies discus di seluruh dunia. Warna birunya sangat cerah seringnyadisertai dengan mata merah yang memberikan kombinasi kontras yang menarik.


Discus Golden adalah salah satu jenis ikan discus yang memiliki warna kuning keemasan yang memukau. Warna ini sering kali terlihat solid di seluruh tubuhnya, memberikan kesan elegan dan cerah. Beberapa variasi discus golden mungkin memiliki gradasi warna putih atau oranye di bagian tertentu, seperti sirip atau kepala, yang menambah daya tariknya.


Discus Heckel, atau dikenal juga sebagai Symphysodon heckel, adalah salah satu jenis discus yang paling ikonik. Ikan ini memiliki pola khas berupa garis vertikal tebal di tengah tubuhnya, yang dikenal sebagai "garis Heckel." Pola ini biasanya diapit oleh garis-garis vertikal yang lebih tipis di kedua sisi tubuhnya. Warna dasar ikan ini bisa bervariasi, tetapi sering kali didominasi oleh warna biru, cokelat, atau hijau dengan aksen merah atau oranye. Discus ini sering dianggap sebagai salah satu jenis discus yang paling menantang untuk dipelihara karena membutuhkan kondisi air yang sangat spesifik dan stabil. 


Discus King Viper adalah salah satu jenis ikan discus yang memiliki pola yang sangat unik dan biasanya memiliki warna dasar cerah seperti merah, oranye atau kuning dengan pola bercak atau garis vertikal gelap yang menyerupai motif ular viper. Pola ini memberikan tampilan yang eksotis, menjadikannya salah satu jenis discus yang sangat dihargai.


Discus Marlboro adalah salah satu jenis ikan discus yang memiliki warna mencolok dan menarik perhatian. Ikan ini biasanya memiliki warna dasar merah cerah atau kuning dengan sedikit gradasi putih di bagian kepala atau tubuhnya. Pola pada discus marlboro cenderung lebih sederhana dibandingkan jenis discus lainnya, dengan sedikit atau tanpa garis-garis atau bercak.


Discus Panthera adalah salah satu jenis ikan discus yang memiliki pola unik menyerupai motif macan tutul. Pola ini biasanya terdiri dari bercak-bercak atau garis-garis yang tersebar di seluruh tubuh ikan, memberikan tampilan yang eksotis dan menarik. Warna dasar ikan ini bisa bervariasi, tetapi sering kali didominasi oleh warna cerah seperti merah atau oranye dengan pola yang agak rumit namun sangat cantik. 


Discus Pigeon, atau lebih dikenal sebagai Pigeon Blood Discus, adalah salah satu jenis ikan discus yang populer di kalangan pecinta aquarium. Ikan ini pertama kali dikembangkan di Thailand pada tahun 1980an dan memiliki warna dasar merah atau oranye dengan pola unik menyerupai sarang lebah. Keindahan warna dan coraknya membuatnya menjadi pilihan favorit bagi penghobies ikan hias.


Discus Rafflesia adalah jenis ikan discus yang memiliki pola unik yang menyerupai motif bunga. Pola ini sering kali berbentuk bercak-bercak atau garis-garis yang tersebar di tubuh ikan, memberikan tampilan yang eksotis dan menarik. Warna dasar ikan ini bisa bervariasi, tetapi biasanya didominasi oleh warna cerah seperti merah atau oranye dengan pola putih atau gelap yang kontras. Nama "Rafflesia" berasal dari bunga Rafflesia yang terkenal di Asia Tenggara, meskipun ikan ini tidak memiliki hubungan langsung dengan bunga tersebut.

Discus Red Melon adalah salah satu jenis ikan discus yang memiliki warna merah cerah yang solid di seluruh tubuhnya. Ikan ini biasanya tidak memiliki pola bercak atau garis, sehingga tampilannya terlihat warna merahnya yang intens sering kali disertai dengan gradasi kuning atau oranye pada bagian kepala atau yang menambah daya tariknya. Ikan discus ini umumnya sudah banyak yang mengetahui dikenali dan tentunya diminati karena sempat menjadi ikan discus yang iconik. 

Discus Snake Skin adalah salah satu jenis ikan discus yang memiliki pola garis-garis halus yang menyerupai kulit ular. Pola ini biasanya tersebar di seluruh tubuh ikan, memberikan tampilan yang sangat unik dan menarik. Warna dasar ikan ini bisa bervariasi, mulai dari biru, merah, hingga kuning dipadu dengan pola yang kontras.

Discus White Butterfly adalah salah satu jenis ikan discus yang memiliki keindahan luar biasa. Ikan ini biasanya memiliki warna dasar putih yang bersih dengan pola halus atau bercak-bercak lembut di tubuhnya. Beberapa variasi White Butterfly juga memiliki aksen kuning atau krem di bagian tubuh tertentu, yang menambah daya tariknya.

Discus White Diamond adalah salah satu jenis ikan discus yang memiliki warna putih solid yang bersih dan elegan. Ikan ini tidak memiliki pola bercak atau garis, sehingga tampilannya terlihat sederhana namun sangat memukau. Warna putihnya sering kali memberikan kesan kemurnian dan keanggunan. 

Discus turquoise adalah salah satu jenis ikan discus yang populer di kalangan pecinta akuarium. Ikan ini memiliki warna biru kehijauan (turquoise) yang indah dengan pola garis atau bercak unik di tubuhnya. Pola tersebut bisa berupa garis horizontal, vertikal, atau kombinasi keduanya, yang memberikan karakter khas pada ikan ini.

Dari sekian ikan discus yang admin infokan tentang jenis yang populer, masih ada lagi yang belum beberapa ikan yang belum di sebutkan, dan semua ikan hasil perkawinan silang ini akan selalu diminati oleh penghobies discus karena tampilan tubuhnya yang eksotis. 

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Mei 2025

Kamis, 08 Mei 2025

Menggunakan heater aquarium 75 Watt untuk aquarium berukuran sedang

Memelihara ikan hias di aquarium berukuran sedang semakin populer saat ini terutama bagi penghobies ikan hias pemula. Dengan ukurannya yang ringkas akan menjadi pilihan menarik seperti untuk menjaga suhu air yang ideal bagi ikan tropis dalam aquarium jenis ini, heater 75 watt ini umumnya bisa menjadi andalan. 

Heater berukuran kecil ini umumnya cocok untuk jenis ikan yang membutuhkan suhu agak tinggi dan memerlukan heater misalnya saja ikan discus yang masih anakan. Terutama jika berada di daerah yang bersuhu dingin atau mengalami fluktuasi suhu, maka penggunaan heater ini efektif, dan pastikan juga disesuaikan dengan suhu ideal untuk jenis ikan yang dipelihara sesuai dengan kemampuan heater untuk menjaganya dalam rentang tersebut. 

Heater sudah bisa mati dengan otomatis 

Meskipun daya heater aquarium 75 watt tergolong kecil, penggunaan yang tidak tepat tetap bisa berkontribusi pada tagihan listrik. Pastikan heater yang digunakan dilengkapi dengan thermostat yang berfungsi dengan baik. Pada umumnya thermostat akan secara otomatis memutus aliran listrik saat suhu air mencapai target dan menyalakannya kembali saat suhu turun. Tanpa adanya thermostat, heater akan terus menyala dan tentunya penggunaannya akan memboroskan listrik.

Sebelum memakai sebaiknya cari informasi mengenai suhu ideal untuk ikan yang dipelihara dan menyeting suhunya agar sesuai, jika asal dan terlalu tinggi tidak hanya boros listrik tetapi juga berpotensi membahayakan ikan. Umumnya, suhu 28-30 derajat Celcius adalah rentang yang aman untuk kebanyakan ikan tropis misalnya saja dalam pemeliharaan ikan discus yang akan tumbuh optimal saat dipelihara dalam air yang agak hangat. 

lokasi penempatan yang strategis yaitu menempatkan heater di area dengan sirkulasi air yang baik. Aliran air dari filter atau powerhead akan membantu menyebarkan panas secara merata ke seluruh aquarium. Hindari menempatkan heater di area yang terisolasi atau tersembunyi di balik dekorasi besar. Ada juga yang menginfokan Untuk aquarium yaitu bisa mempertimbangkan alas styrofoam di bawah aquarium untuk membantu mengurangi kehilangan panas ke permukaan, ini dapat membantu heater tidak perlu bekerja terlalu keras.

Agar lebih detail bisa menggunakan termometer aquarium untuk memantau suhu air secara berkala. Ini membantu memastikan thermostat bekerja dengan benar dan suhu air tetap stabil dalam rentang yang diinginkan. Saat suhu ruangan lebih hangat, heater  mungkin akan lebih jarang menyala. 

Gambaran Biaya Listrik Heater 75 Watt. 

Untuk memberikan gambaran biaya listrik, kita akan menggunakan tarif dasar listrik per kWh yaitu semisal sekitar Rp 1.467,28.

Biaya per jam (jika menyala terus-menerus): Daya (kW)=1000 : 75 watt​=0.075 kW 

Energi per jam (kWh)=0.075 kW×1 jam=0.075 

kWh Biaya per jam=0.075 kWh× Rp1.467,28/kWh=Rp 110.05

Karena heater kekinian dengan thermostat tidak akan selalu menyala terus-menerus dan otomatis akan mati jika sudah tercapai panasnya sesuai ukuran panas yang bisa di setel. Misalkan thermostat heater bekerja dengan baik dan heater hanya menyala selama 30 menit (0.5 jam) dalam satu jam untuk menjaga suhu stabil, maka perkiraan biayanya adalah. 

Biaya per jam (nyala 30 menit)=0.5×Rp 110.05=Rp 55.03

Perkiraan biaya bulanan sangat bergantung pada berapa lama heater menyala setiap harinya dan dikalikan berapa jam pemakaiannya

Angka-angka di atas adalah perkiraan, biaya tarif listrik sebenarnya akan bervariasi, rekan pembaca bisa mencari info lebih selanjutnya misalnya dengan bertanya dengan petugas PLN. 

Pemeliharaan ikan discus dengan heater aquarium 75 watt
Pemeliharaan ikan discus blue diamond dengan heater aquarium 75 watt

Berdasarkan pengalaman admin, heater berdaya listrik 75 watt ini bisa menghangatkan aquarium berkukuran sedang yaitu sekitar panjang 60 cm tinggi 30 cm dan lebar 25 cm yang berisi ikan discus ukuran 2 inch dan optimal air senantiasa hangat-hangat kuku tidak terlalu dingin. Alasan menggunakan heater ini karena telah memelihara ikan discus di daerah yang cenderung dingin seperti di daerah Kuningan. 

Perlu diketahui juga suhu udara di sekitar aquarium memiliki dampak besar pada seberapa kuat heater perlu bekerja untuk menjaga suhu air tetap sesuai kebutuhan ikan. Jika suhu ruangan dingin, heater harus bekerja lebih keras dan lebih lama untuk memanaskan air yang terus kehilangan panas ke lingkungan. Sebaliknya, jika suhu ruangan hangat heater juga tidak perlu bekerja terlalu keras bahkan cenderung tidak perlu dipakai jika memang suhu air di aquarium sudah ideal untuk ikan yang dipelihara. 

Heater 75 watt bisa menjadi solusi yang efisien untuk menjaga suhu ideal di aquarium berukuran sedang seperti ukuran aquarium yang admin pakai. Dengan penggunaan yang bijak, dapat membuat lingkungan yang nyaman bagi ikan kesayangan di dalam aquarium dan selalu pantau suhu aquarium untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik.

Semoga infonya bermanfat.



Kuningan Mei 2025

Rabu, 07 Mei 2025

Bisnis budidaya ikan discus skala besar dengan brand Jade Discus

Artikel review video youtube kali ini adalah tentang kisah sukses Satria Deco dalam membangun bisnis budidaya ikan discus skala besar dengan brand Jade Discus yang di upload oleh channel youtube Lentera Tiga pada tanggal 22 Juni 2024 dengan judul "JADI BANYAK MENGENAL DISCUS SI RAJA IKAN HIAS DARI PABRIK DISCUS EKSPOR BERMETODE DRIP | DISKUSI JADE". 

Video ini menceritakan perjalanan Satria Deco dari seorang penghobies menjadi seorang breeder yang sukses, konsep farm yang ia terapkan, alasan memilih ikan discus, teknik perawatan dan pembiakan hingga visinya untuk mengembangkan pasar ekspor ikan Discus Indonesia. Intinya, video ini adalah profil inspiratif seorang pengusaha muda di bidang perikanan hias, khususnya ikan Discus. Sebelumnya Jade Discus pernah diliput oleh Audrey A pada tanggal 2 Mei 2024 dan dipublikasikan di blog ini dan artikel kali ini untuk melengkapi seluk beluk farm yang berada di Bogor Jawa Barat. 


Video ini mengisahkan perjalanan inspiratif Satria, seorang pembudidaya ikan discus yang berhasil membangun brand ternama, Jade Discus. Kecintaannya pada dunia perairan, khususnya ikan discus, membawanya dari sekadar hobi menjadi seorang pengusaha sukses di bidang ini.

Pada tahun 2008 hingga 2009, ia memulai usahanya dengan menjual berbagai jenis ikan hias. Namun, pesona ikan discus dengan keindahan warnanya yang beragam berhasil memikat hatinya. Pada tahun 2010, dengan modal awal berupa empat aquarium induk dan sepuluh aquarium pembesaran mulai mempelajari seluk-beluk budidaya ikan discus.

Baca juga : Farm discus tersembunyi ekspor tembus Meksiko

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Semarang, breeder discus Red Sakuragi ini memiliki visi yang jelas untuk menjadi seorang pembudidaya dan pengembang ikan discus yang handal. Meskipun sempat bekerja di sektor perbankan dan perusahaan perikanan, semangatnya untuk mengembangkan usaha ikan discus tidak pernah padam.

Pada tahun 2020, berkat dukungan penuh dari istri, ia berhasil mewujudkan impiannya dengan mendirikan Jade Discus. Nama "Jade Discus" dipilih dengan harapan agar brand ini memiliki nilai yang tinggi dan istimewa di mata para penggemar ikan discus, layaknya batu giok yang berharga.

Konsep farm Jade Discus dirancang secara unik, terinspirasi dari sistem pengelolaan tambak udang dan pembesaran ikan kerapu. Fokus utama adalah pada sistem sirkulasi air yang baik, pengelolaan kualitas air yang optimal, serta efisiensi dalam operasional. Jade Discus dibangun dengan konsep seperti layaknya sebuah pabrik, yang mengutamakan produksi dalam skala besar, bukan penjualan ritel. Area pembesaran ikan di Jade Discus memiliki luas sekitar 492 meter persegi dan mampu menampung hingga 750 akuarium. Ukuran setiap akuarium dirancang ideal, yaitu 100 cm x 50 cm x 50 cm, untuk memudahkan pengelolaan dan menjaga kualitas air.

Alasan memilih untuk fokus pada ikan discus karena melihat potensi pasar yang besar serta tantangan yang menarik dalam pemeliharaannya. Proses reproduksi ikan discus yang unik dan menarik juga menjadi daya tarik tersendiri baginya. Harapannya adalah untuk mengembangkan budidaya ikan discus di Indonesia secara berkelanjutan dan menjadikan Indonesia sebagai pusat budidaya ikan discus yang berkualitas untuk pasar ekspor.

Berdasarakan vlog video indukan discus di Jade Discus awalnya diimpor dari Malaysia. Kemudian, dilakukan perkawinan silang (crossbreed) dengan indukan lokal untuk menghasilkan karakteristik yang diinginkan. Anakan dari indukan berkualitas ini tidak langsung dijual, melainkan melalui proses seleksi yang ketat untuk memastikan hanya ikan dengan kualitas terbaik yang dipasarkan.

Penyakit pada ikan discus seringkali muncul ketika ada kedatangan ikan baru dari luar. Dalam mengatasi hal ini, di farm Jade Discus lebih mengutamakan penggunaan bahan-bahan alami dalam pengobatan, dan meminimalisir penggunaan antibiotik untuk mencegah resistensi bakteri. Kualitas air menjadi prioritas utama, dengan perhatian khusus pada parameter TDS (Total Dissolved Solids), pH, dan terutama DO (Dissolved Oxygen). Air yang akan digunakan juga diendapkan minimal selama 24 jam untuk menghindari masalah 

Menurutnya pada fase awal (starter), pakan yang diberikan adalah artemia lalu pada fase pertumbuhan (grower), diberikan cacing beku yang telah disterilisasi dan burger khusus yang dapat disesuaikan kandungan vitamin dan mineralnya dan pada fase akhir (finisher), pakan yang diberikan adalah pakan burger discus yang penuh nutrisi untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mengoptimalkan warna ikan.

Untuk sistem filtrasi di farm, digunakan spons filter. Namun, untuk awuarium hias di rumah, disarankan untuk menggunakan sistem filtrasi yang lebih kompleks. Penggantian air dilakukan setiap hari sebanyak 20 persen dari total volume air. Pemberian pakan dilakukan sebanyak lima kali sehari, dengan satu hari puasa di hari Minggu untuk menjaga nafsu makan ikan, dengan cara puasa perkembangan dan pertumbuhan ikan discus akan lebih optimal. 

Pemasaran Jade Discus dilakukan melalui media sosial dengan target pasar ekspor. Saat ini, Jade Discus telah melayani pengiriman ke Meksiko dan dalam waktu dekat akan melayani Australia. Keikutsertaan dalam kontes ikan lebih dianggap sebagai cara untuk mengukur kualitas ikan, bukan sekadar mencari gelar jura. Target ke depan Jade Discus adalah memaksimalkan potensi lahan produksi, mengembangkan proyek ikan hias jenis baru, serta menjalin kolaborasi dengan pembudidaya lain. Satria juga berharap agar pemerintah dapat memberikan dukungan yang lebih besar terhadap industri budidaya ikan hias di Indonesia.

Bagi siapa saja yang tertarik untuk memelihara ikan discus, ia berpesan untuk mempelajari terlebih dahulu segala hal tentang ikan ini sebelum membelinya, termasuk karakteristik ikan dan lingkungan yang ideal untuknya. Karena jika sudah mengenal karakter ikan discus akan lebih mudah dalam pemeliharaannya. 

Semoga infonya bermanfaat. 


Kuningan Mei 2025

Selasa, 06 Mei 2025

Pesona discus blue diamond klasik

Dalam dunia aquarium air tawar, ikan discus sudah sejak lama memegang status istimewa sebagai salah satu jenis ikan hias yang dicari dan dikagumi oleh penghobies. Bentuk tubuhnya yang pipih menyerupai cakram, dengan gerakannya yang anggun saat berenang dalam aquarium serta ragam warna dan pola menjadikan ikan discus ini primadona ikan hias. Seiring dengan perkembangan hobi ini, upaya untuk menciptakan varietas baru dengan kombinasi warna dan pola yang unik telah melahirkan berbagai jenis ikan discus hibrida, yang semakin memperkaya keindahan dunia aquarium.

Discus blue diamond klasik

Foto ini menampilkan sepasang ikan discus hibrida blue diamond yang memancarkan pesonanya tersendiri. Ikan discus blue diamond dalam foto diatas ini memperlihatkan perpaduan warna yang menarik. Warna dasar tubuhnya didominasi oleh nuansa biru keabu-abuan yang lembut, memberikan kesan alami dan hangat. Namun, daya tarik utama terletak pada kilauan warna hijau kebiruan yang intens, terutama terlihat pada sirip dorsal (atas), sirip anal (bawah), dan sirip ekor. Gradasi warna dari cokelat ke hijau kebiruan membuat efek visual yang cantik, seolah-olah ikan ini memancarkan cahaya dari dalam air.

Pola pada tubuh ikan ini tampak halus dan tidak terlalu dominan, membiarkan keindahan gradasi warna menjadi fokus utama. Beberapa bintik atau garis halus mungkin terlihat, menambah tekstur visual tanpa mengganggu harmoni warna secara keseluruhan. Bentuk tubuhnya yang khas yaitu pipih dan membulat, tetap menjadi ciri utama dari jenis discus, meskipun telah mengalami persilangan untuk menghasilkan varietas hibrida ini.

Sirip-sirip ikan discus, yang lebar dan menjuntai anggun, semakin mempertegas keindahannya saat bergerak di dalam air. Pada hibrida ini, tepian sirip yang dihiasi dengan warna hijau kebiruan yang cerah memberikan sentuhan akhir yang elegan. Mata ikan yang berwarna merah cerah menjadi titik fokus yang menarik di tengah dominasi warna tubuh yang lebih kalem.

Seperti di ketahui bahwa ikan discus hibrida adalah hasil persilangan antara berbagai jenis atau varietas warna ikan discus yang berbeda. Tujuan dari persilangan ini adalah untuk menghasilkan keturunan dengan kombinasi warna, pola, atau bahkan bentuk tubuh yang baru dan unik, yang mungkin tidak ditemukan pada spesies atau varietas alami.

Proses hibridisasi pada ikan discus membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang genetika dan teknik pembiakan yang tepat. Para peternak yang berpengalaman tentunya dengan cermat memilih indukan dengan karakteristik unggul yang ingin diwariskan kepada keturunan. Melalui beberapa generasi seleksi, para peternak kemudian dapat menghasilkan varietas hibrida yang stabil dengan ciri-ciri yang diinginkan.

Dunia perdagangan ikan hias sering kali memberikan nama-nama yang menarik dan deskriptif untuk varietas hibrida baru. Nama-nama ini bisa merujuk pada warna dominan, pola unik, atau bahkan kombinasi keduanya. Beberapa contoh nama perdagangan ikan discus hibrida yang populer di pasaran antara lain blue diamond, pigeon blood, red melon, snake skin dan masih banyak lagi.

Ikan discus hibrida menawarkan daya tarik yang unik bagi para penghobies discus. Keanekaragaman warna dan pola yang dihasilkan melalui persilangan memberikan pilihan yang lebih luas bagi para penggemar untuk mempercantik aquarium. Memelihara ikan discus hibrida ini juga memberikan tantangan dan kepuasan tersendiri, terutama dalam menciptakan lingkungan yang optimal agar warna dan kesehatan ikan tetap terjaga.

Namun, penting untuk diingat bahwa beberapa varietas hibrida mungkin memiliki persyaratan pemeliharaan yang lebih spesifik dibandingkan dengan spesies alami. Pemahaman yang baik tentang kualitas air, suhu, pakan, dan interaksi sosial sangat penting untuk memastikan kesejahteraan ikan discus hibrida di dalam aquarium.

Foto ini adalah salah satu keindahan dan keragaman dunia ikan discus hibrida yang mana kombinasi warnanya adalah bukti dari upaya para breeder atau peternak dalam membuat varietas discus baru yang menawan. Bagi para penghobies, ikan discus hibrida bisa dikatakan merupakan simbol keindahan dalam memelihara kehidupan aquatik yang eksotis dan keberadaannya terus memperkaya dan mewarnai dunia hobi ikan hias. 

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Mei 2025

Senin, 05 Mei 2025

Review Roa discus Cirebon

Artikel review video youtube kali ini adalah tentang melihat lebih dekat proses pembibitan ikan discus di Roa Discus Cirebon yang diupload oleh channel youtube Indo Animal Kingdom pada tanggal 22 Januari 2022 yang berjudul "Intip ruang Breed Roa Discus Cirebon". Video ini menampilkan berbagai jenis ikan discus berkualitas baik yang dimiliki oleh sosok tokoh perdiscusan Bapak Gunadi atau sering dipanggil "mbah discus" oleh para penghobies karena ia salah satu breeder senior serta pelopor ragam ikan discus di Indonesia. 


Bagi para penghobies ikan discus, nama Roa Discus yang berlokasi di Cirebon ini tentu sudah tidak asing lagi. Video ini mengajak untuk melihat langsung ke tempat breeding ikan discus, yaitu ruang pembibitan tempat dimana berbagai jenis ikan discus cantik ini dibesarkan. Dalam vlog video akan terlihat bagaimana ikan-ikan discus, mulai dari yang masih bayi sebesar kuaci hingga yang sudah siap menghiasi aquarium mendapatkan perawatan terbaik.

Saat memasuki ruang pembibitan diperlihatkan dengan beragam jenis ikan discus mulai dari snow leopard, snake skin hingga red nose dengan coram-corak uniknya semuanya ada di sini. Keberagaman ini menunjukkan komitmen Roa Discus untuk menyediakan pilihan terbaik bagi para penghobies discus di sekitaran Cirebon atau Kuningan.

Perhatian utama tentu saja tertuju pada para bayi ikan discus, pada umur sekitar tiga minggu, ukurannya masih sangat kecil, hanya sebesar kuaci dengan perawatan yang intensif. Menariknya, beberapa indukan ikan discus tidak dipisahkan dari anak-anaknya. Menurut Bapak Gunadi Indukan-indukan ini memiliki naluri keibuan yang kuat dan tidak akan memakan anak-anaknya. Lendir yang dihasilkan oleh tubuh indukan menjadi makanan pertama bagi para bayi discus, dan menurutnya ikan discus merupakan jenis ikan yang unik di dunia karena merawat anakannya dengan cara istilah nyusu pada induknya

Dalam vlog video proses penetasan telur ikan discus juga menjadi perhatian yaitu telur yang berwarna putih menandakan bahwa telur tidak akan menetas, sedangkan telur lainnya  memiliki potensi untuk menjadi ikan discus yang cantik yang akan terus dibesarkan. Telur-telur yang telah dibuahi dengan baik oleh induknya diletakkan di media penetasan khusus dan ada yang diberi ram kawat dalam aquarium. Dalam waktu 52 hingga 56 jam telur-telur tersebut akan menetas menghasilkan ikan-ikan discus muda yang siap untuk tumbuh dan berkembang. 

Untuk pertumbuhan dan kesehatan ikan-ikan discus, Roa Discus sangat memperhatikan kualitas pakan. Untuk kepraktisan, pelet Hikari menjadi pilihannya. Namun, kandungan pemicu warna dalam pakan juga menjadi perhatian yaitu untuk ikan discus berwarna merah, pakan yang mengandung pemicu warna merah sebaiknya dihindari. Sementara untuk ikan discus berwarna biru dan kuning, pakan berupa cacing darah menjadi pilihan yang bagus.

Di balik kesuksesan Roa Discus di daerah Cirebon ini terdapat seorang pengelola yang sangat berpengalaman dalam dunia ikan discus, yaitu selama 33 tahun, Pak Gunadi telah mendalami dan menggeluti ikan yang dijuluki sebagai "raja aquarium" ini, ia tidak bekerja sendiri. Berdasarkan vlog yang telah dipublikasikan, ia mendapatkan bantuan dari putra pertamanya dalam mengelola usaha ini, menjadikannya sebagai team yang solid dan berkomitmen dalam merawat serta membudidayakan ikan discus.

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Mei 2025

Minggu, 04 Mei 2025

Mencegah ikan discus mogok makan ala Rumah Discus

Artikel review video youtube kali ini adalah tentang panduan praktis cara mengatasi masalah ikan discus yang mogok makan dan suka bersembunyi. Video yang diupload oleh channel youtube Rumah Discus pada tanggal 25 Mei 20222 yang berjudul "IKAN DISCUS TIDAK MAU MAKAN ??? BEGINI CARANYA" Hal ini menekankan pentingnya menjaga kualitas air, suhu yang tepat dan jadwal makan yang teratur. Selain itu, video ini juga memberikan tips tentang penggunaan obat-obatan yang tepat jika ikan sakit, serta pentingnya memberikan makanan tambahan untuk pertumbuhan dan warna ikan yang optimal. Intinya, video ini adalah panduan lengkap untuk menjaga ikan discus tetap sehat dan aktif.



Video ini membahas masalah umum yang sering dihadapi para pemilik ikan discus yang mana ikan discus tiba-tiba mogok makan dan suka sembunyi? Dalam video ini admin channel sekaligus praktisi dan breeder ini akan memberikan tips jitu untuk mengatasinya. 

Menurutnya juga ikan ini dikenal cukup sensitif terhadap lingkungannya dan terbilang manja, sehingga perlu perhatian ekstra agar tetap sehat dan aktif. Salah satu masalah yang sering terjadi pada pemeliharaan ikan discus adalah mogok makan dan lebih sering bersembunyi atau mojok. Jika kondisi ini tidak segera diatasi, dapat berdampak buruk pada kesehatannya.

Masalah ini biasanya disebabkan oleh lingkungan aquarium yang kurang ideal bagi discus. Ikan discus sangat sensitif terhadap kualitas air, sehingga jika air dalam aquarium tidak bersih atau memiliki pH yang tidak stabil, ikan bisa mengalami stres. Selain itu, suhu air yang terlalu dingin juga bisa membuat ikan lebih rentan terhadap penyakit seperti jamur dan gangguan pernapasan.

Untuk menjaga kesehatan ikan discus, air dalam aquarium perlu rutin diganti. Idealnya, air diganti setiap hari dalam jumlah yang cukup yaitu cukup 30 persen dan air yang digunakan sebaiknya diendapkan terlebih dahulu agar pH-nya lebih stabil yang mana air tersebut akan membuat ikan merasa lebih nyaman. 

Suhu air juga merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan ikan discus. Ikan ini lebih menyukai air yang hangat dengan suhu minimal 28 derajat Celcius. Jika suhu terlalu rendah, ikan bisa menjadi lemah dan lebih mudah terserang penyakit makan penggunaan alat pemanas atau heater bisa membantu menjaga suhu air tetap ideal dan cenderung stabil. 

Selain menjaga lingkungan aquarium, pemberian makanan yang teratur juga sangat penting. Ikan discus perlu diberikan pakan secara konsisten, karena jika terlambat diberi makan, ikan bisa mulai memakan kotorannya sendiri yang tentu saja berdampak buruk pada kesehatannya.

Sementara untuk mendukung pertumbuhan dan memperindah warna ikan discus, bisa diberikan makanan tambahan seperti cacing beku. Selain itu, ada juga burger khusus yang dapat membantu mempercantik warna ikan discus. Jenis burger ini bisa disesuaikan dengan warna yang diinginkan.

Jika ikan discus mulai menunjukkan tanda-tanda penyakit, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menggunakan Kalium Permanganat (PK). PK dapat membantu mengatasi infeksi jamur yang mungkin muncul di tubuh ikan. Namun, karena sifatnya cukup keras, penggunaan PK harus dilakukan dengan hati-hati dan dalam takaran yang sesuai.

Setelah menggunakan PK, air dalam aquarium perlu segera diganti agar ikan tetap merasa nyaman. Perawatan ini harus dilakukan dengan teliti agar ikan bisa pulih dengan baik tanpa mengalami stres yang berlebihan akibat perubahan kondisi air.

Kesimpulannya, ada tiga hal utama yang harus diperhatikan dalam merawat ikan discus, yaitu menjaga kebersihan air, memastikan suhu tetap hangat dan memberikan makanan secara teratur. Dengan memperhatikan ketiga aspek ini, ikan discus akan tetap sehat, aktif dan akan mencegah mogok makan pada ikan discus

Mencegah ikan discus agar tidak sakit jauh lebih mudah dibandingkan mengobatinya, oleh karena itu selalu pantau kondisi aquarium dan pastikan ikan mendapatkan perawatan terbaik. Dengan perhatian yang optimal ikan discus akan tumbuh dengan baik hingga menjadi dewasa dalam aquarium. 

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Mei 2025

Sabtu, 03 Mei 2025

Bisnis arwana di Guanhgzou impor dari Indonesia

Artikel review video youtube kali ini adalah tentang profil seorang pebisnis muda bernama Cuanciaan di Guangzhou, China, yang sukses dalam bisnis impor dan perawatan ikan arwana yang didatangkan langsung dari Indonesia. Video yang diupload oleh channel youtube OctoFour pada tanggal 29 April 2025  yang berjudul "ANAK MUDA SUKSES BISNIS ARWANA DARI KOTA GUANGZHOU CHINA" memperlihatkan showroom dan fasilitas grooming arwana, serta memperlihatkan kepercayaannya terhadap produk Super Vital dalam merawat ikan-ikannya. Intinya, dalam video ini memberikan gambaran tentang potensi pasar arwana Indonesia di China dan kesuksesan seorang anak muda dalam memanfaatkan peluang tersebut. 


Pada awal vlog video memperkenalkan Cuanciaan, seorang pebisnis dan penghobies ikan arwana muda yang sukses di Guangzhou, China. Di usianya yang baru 26 tahun, Cuanciaan sudah memiliki bisnis arwana yang cukup besar, menunjukkan betapa besar potensi pasar arwana di China.

Tempat Cuanciaan terdiri dari dua lantai. Lantai pertama berfungsi sebagai showroom untuk memamerkan arwana-arwana cantik koleksinya, sedangkan lantai dua khusus digunakan untuk grooming atau perawatan intensif arwana. Di pintu masuk, kita akan disambut dengan mega tank berukuran besar yang menambah kesan mewah tempat ini.

Cuanciaan sangat mempercayai produk Super Vital untuk merawat arwana-arwananya. Ia menggunakan berbagai produk Super Vital, mulai dari lampu hingga water treatment. Menurutnya, Super Vital memiliki kualitas yang baik dan pelayanan yang memuaskan.

Semua arwana yang ada di tempat Cuanciaan diimpor langsung dari Indonesia. Setiap bulannya, ia mengimpor lebih dari 400 ekor arwana, menunjukkan betapa populernya arwana Indonesia di pasar China.

Cuanciaan menggunakan tank berukuran cukup besar, sekitar 1,8 meter, untuk memelihara arwananya. Ukuran tank yang ideal ini bertujuan untuk menjaga anatomi mulut ikan agar tetap bagus.

Di lantai dua, terdapat banyak tank besar yang digunakan khusus untuk grooming ikan arwana. Di sinilah Cuanciaan melakukan perawatan intensif untuk meningkatkan kualitas arwana-arwananya.

Cuanciaan sangat selektif dalam memilih arwana. Ia hanya memilih arwana dengan spesifikasi tertentu, termasuk ukuran yang besar dan anatomi yang baik.

Untuk mempercepat proses memunculkan warna merah pada arwana, Cuanciaan menggunakan lampu Super Vital. Lampu ini memiliki spektrum yang lembut dan tidak menyakiti ikan, sehingga aman digunakan untuk training warna.

Pada akhir vlog Video ini menjanjikan kelanjutan petualangan di Guangzhou dan mungkin Shenzhen untuk mencari penghobies dan pebisnis arwana lainnya dimana para subscribernya akan melihat lebih dalam lagi tentang dunia arwana di China.

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Mei 2025

Jumat, 02 Mei 2025

Pemijahan Ikan wader dalam Aquarium Sederhana

Pemijahan ikan wader di aquarium dengan tempat meletakan telur dengan suir tali rafia yang diberi pemberat

Melakukan upaya pemijahan perikanan air tawar di dalam wadah aquarium terkadang pembudidayaannya dapat dilakukan dalam teknik sederhana. Foto ini adalah awal admin memasukan beberapa induk ikan wader yang akan dipijahkan secara alami dalam sebuah aquarium tanpa menggunakan aerasi dan memanfaatkan material sederhana seperti tali rafia yang disuir-suir sebagai media penempelan telur pada tanggal 24 April 2024.

Ikan wader merupakan kelompok ikan kecil dari jenis ikan rasbora, adalah jenis asli perairan tawar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Dikenal dengan gerakan lincahnya dan pola warna tubuh yang menarik, ikan wader umumnya menjadi pilihan menarik bagi para penggemar aquarium yang menyukai ikan berukuran kecil yang aktif.

Salah satu hal paling menarik dari foto ini adalah penggunaan tali rafia yang disuir-suir sebagai media penempelan telur ikan wader. Tali rafia, yang merupakan material yang mudah didapatkan dan relatif murah, ternyata dapat menjadi substrat yang ideal bagi ikan wader untuk meletakkan telurnya. Struktur serabut halus dari tali rafia yang disuir-suir ini memberikan permukaan yang aman bagi telur-telur ikan betina. 

Pemberat yang diberikan pada tali rafia berfungsi untuk menahannya di dasar aquarium, membuat area yang stabil bagi induk ikan untuk melakukan pemijahan. Di alam liar, ikan wader umumnya akan meletakkan telurnya di antara tumbuhan air yang berakar atau serasah daun di dasar perairan. Struktur tali rafia yang disuir-suir mungkin menyerupai kondisi alami tersebut, sehingga merangsang induk ikan untuk memijah.

Keberhasilan Pemijahan Menetas dalam Kurang dari Seminggu

Pengalaman admin pertama kali memijahakan ikan wader secara sederhana ini dan telah berhasil menetaskan telur ikan wader dalam waktu kurang dari satu minggu. Siklus perkembangan telur ikan wader memang relatif singkat dalam kondisi air yang ber pH normal yaitu sekitar pH 7 dan mendukung perkembangan embrio ikan wader hingga menetas menjadi larva.

Jumlah anak ikan wader yang menetas tidak terlalu banyak, yang disebabkan oleh jumlah indukan betina  atau indukan jantan yang tidak dihitung, dan tidak sesuai saran dari orang yang sudah berhasil memijahkannya dengan optimal. Dalam proses pemijahan ikan, jumlah telur yang dihasilkan sangat bergantung pada jumlah dan kematangan induk wader. 

Hal ini menjadi pelajaran penting dalam pembiakan ikan, bahwa perbandingan jumlah jantan dan betina yang ideal serta kematangan gonad induk sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan dan jumlah larva ikan yang dihasilkan. Meskipun pemijahan berhasil, hasil yang optimal akan lebih mungkin dicapai dengan jumlah indukan betina atau jantan matang gonad yang memadai. 

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Mei 2025

Kamis, 01 Mei 2025

Aquarium Masjid Paripurna Al Huda dan kolam terapi Ikannya

Artikel review video youtube channel JAMM VLOG kali ini adalah memperlihatkan keunikan Masjid di Pekanbaru yang menggabungkan fungsi tempat ibadah dengan fasilitas kolam terapi ikan. Video yang berjudul EKSKLUSIF !!! TERBANG KE PEKANBARU DEMI HOBI IKAN PREDATOR DAN IKAN HIAS DARI JAKARTA ini di upload pada tanggal 28 April 2025 ini memperlihatkan bagaimana masjid ini tidak hanya menjadi tempat untuk beribadah, tetapi juga menjadi tempat relaksasi berkat kehadiran ikan-ikan terapi. 


Vlog video yang didukung Rumah Mayin ini juga menunjukkan dukungan dari jamaah dan kontribusi dari Anthony Saputra dalam menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup ikan di masjid tersebut. Tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk memberikan manfaat pada jamaah dan masyarakat sekitar, sehingga dapat membuat suasana yang menenangkan, menghilangkan stres dan meningkatkan rasa syukur. 

Dalam video ini akan melihat keunikan dari Masjid Paripurna Al-huda di Pekanbaru. Masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga memiliki fasilitas yang unik, yaitu terdapat aquarium dan kolam terapi ikan. Kehadiran ikan-ikan ini memberikan suasana yang berbeda dan menarik bagi para jamaah. 

Masjid ini memiliki kolam terapi ikan yang terpisah untuk laki-laki dan perempuan dengan terdapat papan tulisan yang ada di sekitar masjid. Kolam ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para jamaah yang ingin merasakan sensasi relaksasi sambil beribadah dan ikan-ikan yang digunakan untuk terapi ini didatangkan langsung dari Payakumbuh, Sumatera Barat.

Selain kolam terapi ikan, masjid ini juga menyediakan fasilitas lain yang membuat jamaah merasa nyaman, seperti tempat parkir yang luas, tempat istirahat serta minuman gratis berupa kopi dan teh (warung sodaqoh). Dalam video ini, koh Anthony turut berkontribusi dengan membawa dan memasang beberapa peralatan aquarium untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup ikan di masjid. 

Bantuan ini tentunya sangat berarti bagi keberlangsungan hidup ikan-ikan di masjid. Salah satu peralatan yang dipasang adalah lampu aquarium khusus dari produk Rumah Mayin. Lampu ini tidak hanya berfungsi sebagai penerangan dalam aquarium besar setara megatank, yang menurutnya dapat meningkatkan warna ikan tanpa mengubah warna air. 

Selain itu, lampu serupa juga digunakan untuk mempercantik warna tanaman air di dalam kolam. Untuk menjaga kebersihan air dipasanglah pendukung aquarium lain seperti batu, bisa filter, filter talang dan UV sterilizer. Kombinasi filter ini sangat efektif dalam menyaring kotoran dan menjaga air tetap jernih, sehingga ikan-ikan dapat hidup sehat dan nyaman. 

Masjid ini memelihara berbagai jenis ikan, mulai dari ikan terapi, ikan kopiak, patin hitam, patin putih, gurami, barau, koi, tapa, hingga Hampala yang asli ikan sungai asli Kampas dari perairan Indonesia. Keberagaman jenis ikan ini menambah keindahan dan daya tarik masjid yang terdapat ragam aquarium berukuran besar. 

Sementara pada pamungkasnya koh Anthony juga memasang dan mempraktekan lampu sorot Mayin Pond yang berguna untuk pertumbuhan tanaman dan warna ikan lebih baik lagi. Lampu sorot bersinar terang ini nantinya akan dipasang oleh para pengelola masjid dengan pemasangan lampu yang lebih optumal. 

Awal mula pemeliharaan ikan di masjid ini ternyata berawal dari inisiatif untuk membuat kolam ikan koi. Respon positif dari para jamaah kemudian mendorong pengurus masjid untuk mengembangkan fasilitas ini lebih lanjut Banyak fasilitas dan aquarium di masjid ini merupakan hasil sumbangan dari para jamaah. Hal ini menunjukkan betapa besar dukungan dan antusiasme jamaah terhadap keberadaan ikan-ikan di masjid. 

Dikutip dari situs berita Riaupos.com Ketua Badan Pengelola Masjid Paripurna Al-Huda H. Nursal didampingi Sigit Yuwono dan pengurus lainnya mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan yang diberikan Anthony Saputra. ”Ini benar-benar di luar dugaan kami. Hanya berkontak melalui media sosial, karena beliau seorang pencinta ikan hias langsung memberikan respon dan membantu. Semoga bantuan Pak Anthony yang nonmuslim ini mampu menggugah warga kita yang lain agar bisa menjadikan Masjid Al-Huda sebagai masjid yang nyaman untuk beribadah dan ramah anak,” harap H Nursal. 

Pemeliharaan ikan di masjid ini bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga bertujuan untuk memberikan manfaat yang lebih luas kepada jamaah dan masyarakat sekitar. Kehadiran ikan-ikan ini diharapkan dapat memberikan suasana yang menenangkan, menghilangkan stres, dan meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT.

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Mei 2025

Rabu, 30 April 2025

Pengalaman Membeli Ikan discus yang Kurang Sehat

Memelihara ikan discus memang menjadi tantangan tersendiri karena ikan ini dikenal sebagai salah satu jenis ikan yang membutuhkan perhatian ekstra, terutama dalam hal kualitas air dan stabilitas suhu. Berdasarkan pengalaman admin saat membeli ikan discus di toko ikan hias di daerah Cirebon, ada beberapa pelajaran berharga yang bisa diambil mengenai kondisi kesehatan ikan. 

Saat pertama kali melihat ikan di toko, ikan discus tampak berenang normal tanpa menunjukkan tanda-tanda stres seperti warna terlihat gelap atau kurang cerah. Namun, setelah dibawa ke daerah Kuningan, yang memiliki suhu udara lebih dingin dibandingkan Cirebon, ada perubahan yang cukup drastis dalam perilakunya. Sebelum dimasukkan ke dalam aquarium rumah, ikan telah melalui proses aklimatisasi yaitu penyesuaian suhu secara bertahap agar tidak mengalami stres akibat perubahan lingkungan yang mendadak.

Meskipun telah diaklimatisasi, dalam dua hari pertama ikan discus tampak lemas, berenang miring, dan tidak mau makan. Kondisi ini awalnya dianggap sebagai bagian dari proses adaptasi yang wajar, namun akhirnya terbukti lebih serius ketika salah satu dari dua ekor ikan yang dibeli mengalami kematian dan ikan yang tersisa pun masih tampak kurang sehat dan gaya renangnya yang sangat lambat bahkan cenderung diam.

Setelah mengamati kondisi ikan yang semakin melemah, diputuskan untuk menggunakan heater aquarium berdaya 75 watt guna membantu stabilisasi suhu air. Heater kemudian diatur pada suhu 28 derajat celcius yang merupakan suhu ideal bagi ikan discus agar tetap sehat dan aktif.

Perubahan perilaku ikan tampak cukup signifikan setelah suhu air dinaikkan. Sebelumnya yang tanpa heater ikan terlihat sangat pasif dan enggan makan. Setelah suhu diatur ke tingkat yang lebih hangat, ikan mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan dengan gerakan yang lebih bertenaga, tetapi meskipun kondisi fisiknya membaik, ikan masih belum menunjukkan minat terhadap makanan yang merupakan faktor penting dalam pemulihannya.

Discus blue diamond

Untuk mencoba menyeimbangkan kembali kondisi aquarium, admin kemudian membeli ikan discus jenis Blue Diamond yang berasal dari toko lain sekaligus seorong breeder discus. Sayangnya, setelah disatukan ikan yang awalnya tampak pulih justru kehilangan seluruh energinya dan akhirnya tidak dapat bertahan hidup. Tidak adanya nafsu makan menyebabkan energi ikan terkuras hingga akhirnya melemah. 

Berbeda dengan ikan discus yang dibeli setelahnya, ikan Blue Diamond ini sejak awal terlihat sehat dan mampu langsung beradaptasi dengan lingkungan barunya. Begitu dimasukkan ke aquarium dengan heater yang sudah terpasang, ikan langsung mau makan dan terlihat sangat aktif. Sebelumnya pemilik toko sekaligus breeder turut memberikan edukasi terkait cara memelihara ikan discus di daerah dengan suhu dingin. Salah satu poin utama yang ditekankan adalah pentingnya menjaga kualitas air agar selalu bersih dan menjaga suhu tetap stabil dengan bantuan heater jika diperlukan.

Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bagi para penghobies ikan discus agar lebih teliti dalam memilih ikan saat membeli di toko. Ada beberapa hal yang bisa diperhatikan sebelum membeli ikan discus, seperti. 

- Bertanya kepada penjual mengenai kebiasaan makan dan kondisi kesehatan ikan sebelum dibeli.

- Memastikan ikan bereaksi terhadap makanan yang diberikan oleh penjual (hal ini poin terpenting). 

- Mengamati apakah ikan berenang aktif dan memiliki warna cerah.

- Menyiapkan aquarium yang sudah berisi air dengan kondisi lingkungan yang optimal, terutama bagi  yang tinggal di daerah dengan suhu dingin misalnya dengan menggunakan heater, namun tetap lakukan aklimatisasi sebelum masuk dalam aquarium. 

Memelihara ikan discus memang membutuhkan perhatian lebih dibandingkan ikan hias lainnya, namun dengan pemahaman yang baik dan persiapan yang matang, kita bisa menikmati keindahan ikan ini tanpa harus mengalami kendala besar. Semoga pengalaman ini bisa membantu para pemilik ikan discus dalam merawat dan berupaya menjaga kesehatannya.

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan April 2025


Mengalami editan 30 April 2025 jam 01:31 

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan