Jumat, 02 Mei 2025

Pemijahan Ikan wader dalam Aquarium Sederhana

Pemijahan ikan wader di aquarium dengan tempat meletakan telur dengan suir tali rafia yang diberi pemberat

Melakukan upaya pemijahan perikanan air tawar di dalam wadah aquarium terkadang pembudidayaannya dapat dilakukan dalam teknik sederhana. Foto ini adalah awal admin memasukan beberapa induk ikan wader yang akan dipijahkan secara alami dalam sebuah aquarium tanpa menggunakan aerasi dan memanfaatkan material sederhana seperti tali rafia yang disuir-suir sebagai media penempelan telur pada tanggal 24 April 2024.

Ikan wader merupakan kelompok ikan kecil dari jenis ikan rasbora, adalah jenis asli perairan tawar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Dikenal dengan gerakan lincahnya dan pola warna tubuh yang menarik, ikan wader umumnya menjadi pilihan menarik bagi para penggemar aquarium yang menyukai ikan berukuran kecil yang aktif.

Salah satu hal paling menarik dari foto ini adalah penggunaan tali rafia yang disuir-suir sebagai media penempelan telur ikan wader. Tali rafia, yang merupakan material yang mudah didapatkan dan relatif murah, ternyata dapat menjadi substrat yang ideal bagi ikan wader untuk meletakkan telurnya. Struktur serabut halus dari tali rafia yang disuir-suir ini memberikan permukaan yang aman bagi telur-telur ikan betina. 

Pemberat yang diberikan pada tali rafia berfungsi untuk menahannya di dasar aquarium, membuat area yang stabil bagi induk ikan untuk melakukan pemijahan. Di alam liar, ikan wader umumnya akan meletakkan telurnya di antara tumbuhan air yang berakar atau serasah daun di dasar perairan. Struktur tali rafia yang disuir-suir mungkin menyerupai kondisi alami tersebut, sehingga merangsang induk ikan untuk memijah.

Keberhasilan Pemijahan Menetas dalam Kurang dari Seminggu

Pengalaman admin pertama kali memijahakan ikan wader secara sederhana ini dan telah berhasil menetaskan telur ikan wader dalam waktu kurang dari satu minggu. Siklus perkembangan telur ikan wader memang relatif singkat dalam kondisi air yang ber pH normal yaitu sekitar pH 7 dan mendukung perkembangan embrio ikan wader hingga menetas menjadi larva.

Jumlah anak ikan wader yang menetas tidak terlalu banyak, yang disebabkan oleh jumlah indukan betina  atau indukan jantan yang tidak dihitung, dan tidak sesuai saran dari orang yang sudah berhasil memijahkannya dengan optimal. Dalam proses pemijahan ikan, jumlah telur yang dihasilkan sangat bergantung pada jumlah dan kematangan induk wader. 

Hal ini menjadi pelajaran penting dalam pembiakan ikan, bahwa perbandingan jumlah jantan dan betina yang ideal serta kematangan gonad induk sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan dan jumlah larva ikan yang dihasilkan. Meskipun pemijahan berhasil, hasil yang optimal akan lebih mungkin dicapai dengan jumlah indukan betina atau jantan matang gonad yang memadai. 

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Mei 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan akan di moderasi dulu

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan