Awalnya ide ini ada adalah harga jual gambas segar di pasaran terus menurun dari petani. Dari kegelisahan inilah ia mulai berpikir keras untuk mencari cara baru memanfaatkan komoditas tersebut. Setelah melakukan berbagai uji coba, akhirnya ia menemukan solusi yaitu memanfaatkan serat yang ada di dalam buah gambas.
Daya tarik dari produk-produk buatannya terletak pada sifatnya yang sangat ramah lingkungan. Berbeda dengan spons sintetis yang sulit terurai dan menyebabkan sampah plastik, spons dari serat gambas ini mudah terurai secara alami dan bahkan bisa dijadikan kompos setelah tidak terpakai.
Secara ekonomi, inovasi ini memberikan dampak yang sangat signifikan. Jika harga 1 kilogram gambas segar dihargai sekitar Rp. 6.000, produk olahan dari seratnya mampu menghasilkan keuntungan berlipat-lipat kali ganda.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan November 2025


