Review video youtube kali ini adalah dari channel Pecah Telur yang berjudul "Berawal Jual Ikan Hias, Profit Diputar Hingga Punya Kolam 2,5 Hektar & Aset-Aset Lain" yang diupload pada tanggal 21 Juni 2023. Dalam vlog ini, terlihat perjalanan seorang pengusaha yang memulai bisnisnya dari usaha jual ikan hias. Berawal dari kesukaannya terhadap dunia perikanan, langkah demi langkah dijalani hingga akhirnya mampu mengembangkan usaha yang lebih besar.
Pembangunan usaha ini tidak terjadi secara instan. Ada proses panjang yang dilalui, termasuk tahap pemasaran ikan ke berbagai wilayah dan penyesuaian terhadap permintaan pasar yang terus berkembang. Dari vlog ini, terlihat bagaimana strategi bisnis yang dijalankan memberikan dampak terhadap perluasan usaha, baik dalam hal penjualan maupun pengelolaan aset yang terus bertambah.
Selain ikan hias, ekspansi bisnis mencakup berbagai aspek, mulai dari pengelolaan kolam hingga diversifikasi sumber pendapatan lainnya. Keberhasilan dalam menjalankan bisnis ini menjadi gambaran bagaimana industri perikanan khususnya hias dapat berkembang dari skala kecil hingga lebih besar dengan pendekatan yang sistematis.
Seiring waktu, keuntungan yang didapat tidak hanya digunakan untuk memperbesar lingkup bisnis ikan hias tetapi juga diputar kembali untuk membangun berbagai aset yang mendukung usaha. Salah satu pencapaian yang terlihat dalam vlog ini adalah keberadaan kolam dengan luas mencapai 2,5 hektar.
Dalam vlog video ini, terlihat berbagai rak bertingkat yang dipenuhi dengan aquarium dan plastik berisi ikan hias yang memiliki permintaan tinggi di pasar Indonesia. Keberadaan farm ikan hias seperti ini menjadi bukti bagaimana industri perikanan telah berkembang pesat, terutama bagi para pelaku usaha yang mengawalinya dari hobi hingga menjadi bisnis yang luas.
Salah satu sosok yang menjalani perjalanan ini adalah Pak Yulius, seorang pembudidaya dan pengusaha ikan hias dari Tulungagung. Sejak kecil, ketertarikannya terhadap ikan hias sudah tumbuh, terutama jenis koi dan oscar yang menjadi populer di kalangan penghobies ikan hias. Pengalaman bekerja di perusahaan asing yang bergerak di bidang perikanan memberikan wawasan dan keterampilan sebelum akhirnya memilih untuk membangun usaha sendiri pasca krisis moneter.
Awalnya, usaha ini fokus pada breed guppy yang indukannya diperoleh dari seorang teman sebanyak 13 pasang. Indukan tersebut berasal dari farm terkenal di Srilanka, sehingga memiliki kualitas yang diakui di kalangan penghobies. Dengan meningkatnya permintaan, pemasaran mulai dilakukan ke berbagai kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya. Dalam perkembangannya, pasar tidak hanya meminta ikan guppy, tetapi juga berbagai jenis lain, termasuk maskoki. Seiring waktu, pesanan semakin besar, dan tren saat itu menunjukkan bahwa ikan maskoki semakin diminati, terutama di Sumatra dan wilayah timur Indonesia.
Distribusi ikan dilakukan dengan berbagai metode, termasuk pengiriman melalui jalur udara untuk mempercepat proses dan menjaga kualitas ikan agar tetap baik saat tiba di tangan pelanggan. Pak Yulius banyak belajar dari tempatnya bekerja dahulu, yang juga bergerak dalam usaha ikan hias. Pengalaman tersebut membantunya memahami proses yang diperlukan untuk mempertahankan kualitas dan memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.
Dalam vlog video ini, terlihat ribuan ikan guppy berwarna merah dengan kualitas baik di dalam aquarium. Tampilan ikan yang sehat dan berwarna cerah menunjukkan bagaimana farm ini mengelola pembiakan dengan baik. Selain ikan konsumsi, beberapa jenis ikan juga berpotensi memiliki nilai tinggi dalam kontes ikan hias. Tidak jarang, harga ikan kontes bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Pernah terjadi transaksi barter ikan yang mencapai nilai Rp. 25 juta, membuktikan bahwa industri ini memiliki perputaran ekonomi yang besar. Ikan maskoki menjadi salah satu jenis yang menarik perhatian karena keunikannya. Menurut Pak Yulius, ada ratusan jenis ikan maskoki, dan jumlahnya terus meningkat seiring dengan perkembangan pembiakan serta permintaan pasar.
Salah satu tantangan dalam membudidayakan ikan adalah pengaruh suhu air terhadap proses perkembangbiakan. Dalam vlog ini, disebutkan bahwa breed ikan di air yang dingin cenderung lebih lama dibandingkan dengan air hangat, sebagaimana terlihat di farm lain yang memiliki kondisi suhu yang berbeda. Pemahaman tentang faktor lingkungan seperti ini menjadi salah satu aspek penting dalam menjaga produktivitas farm.
Sebagai seorang pembudidaya dan pengusaha, Pak Yulius banyak belajar tidak hanya dari pengalaman, tetapi juga dari buku, para senior di industri perikanan, dan alam. Dengan wawasan yang terus berkembang, ia mampu mengikuti kemajuan teknologi, termasuk pemanfaatan internet dalam distribusi dan pemasaran produk ikan hiasnya.
Konsep Golden Triangle menjadi salah satu landasan penting dalam industri ikan hias di Jawa Timur. Kawasan ini dikenal sebagai segitiga emas perikanan, di mana Tulungagung berfokus pada ikan maskoki, Blitar pada ikan koi, dan Kediri pada ikan cupang. Ketiga daerah ini memiliki peran besar dalam menyumbang devisa bagi industri perikanan nasional.
Selain ikan hias, bisnis ini juga menjual berbagai produk terkait, termasuk pakan, obat, vitamin dan mineral yang dikemas dengan desain sendiri. Pendekatan bisnis yang tidak hanya berfokus pada ikan hias tetapi juga kebutuhan perawatan dan pemeliharaan ikan menunjukkan strategi yang lebih terpadu dalam industri ikan hias ini.
Kesuksesan bisnis ini menjadi bukti bahwa industri ikan hias memiliki peluang besar, terutama bagi mereka yang memahami pasar dan terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi serta tren konsumen. Vlog ini memberikan gambaran nyata bagaimana perjalanan dari hobi dapat berkembang menjadi usaha yang menjangkau pasar nasional dan lebih luas lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan akan di moderasi dulu