Kamis, 22 Mei 2025

Farm ikan Lele dan nila dari Fishionary Cianjur

Pada tanggal 11 Mei 2025, deHakims channel mengupload video di youtube dengan judul PARA PETERNAK IKAN LELE HARUS TAU INI..! yang membahas usaha ternak ikan lele dan nila di Cianjur, Jawa Barat. Video ini berfokus pada farm milik Kang Ronal yang bernama Fishionary Indonesia, tempat di mana sistem budidaya ikan lele dikembangkan dengan metode yang lebih terstruktur. Dalam video ini diajak untuk melihat bagaimana kolam ternak diatur, bagaimana ikan dirawat dan bagaimana kualitas ikan lele dapat ditingkatkan melalui berbagai teknik yang diterapkan di farm tersebut.

Di Fishionary, terdapat 40 kolam yang dibuat dengan sistem modular. Pendekatan ini bertujuan agar sistem yang digunakan dapat dengan mudah direplikasi untuk memperluas usaha budidaya lele tanpa mengorbankan efisiensi. Ikan yang dipelihara di tempat ini menunjukkan pertumbuhan yang cukup cepat, dari ukuran 10 gram hingga mencapai 300 gram hanya dalam waktu 3 sampai 4 bulan. Salah satu faktor yang berperan dalam keberhasilan budidaya ini adalah penggunaan vitamin dan probiotik. Kedua elemen ini berfungsi untuk menjaga kesehatan ikan, meningkatkan daya tahan tubuhnya, dan menghasilkan kualitas ikan yang lebih baik.

Dalam vlog video ini dijelaskan bahwa lele berkualitas memiliki beberapa ciri yang perlu diketahui seperti warna tubuh yang hitam cerah, empedu berwarna kuning dan ukuran tubuh yang seragam. Faktor-faktor ini menjadi indikator penting bagi peternak dalam memastikan bahwa ikan yang mereka hasilkan sesuai dengan standar pasar. Di farm Fishionary, sistem RAS diterapkan dengan menggunakan filtrasi yang berfungsi untuk membuang kotoran dari air, menjaga kebersihan kolam serta membantu ikan tumbuh dalam lingkungan yang lebih terjaga.

Pemeliharaan ikan lele tidak berhenti pada tahap pembesaran, tetapi juga mencakup proses panen yang dilakukan pada usia sekitar 2-3 bulan. Pada tahap ini, ikan telah mencapai ukuran ideal dengan jumlah 6-8 ekor per kilogram. Selain lele, farm ini juga membudidayakan ikan nila yang memiliki karakteristik berbeda dengan ikan nila pada umumnya. Salah satu aspek yang ditekankan dalam video ini adalah klaim bahwa ikan nila yang diproduksi di Fishionary tidak memiliki bau tanah, suatu hal yang sering menjadi perhatian konsumen ketika memilih ikan air tawar untuk konsumsi.

Distribusi ikan dari farm ini dilakukan melalui kios pasar ikan berukuran kecil dimana kios tersebut didesain menyerupai konsep pemeliharaan di farm, sehingga pembeli bisa melihat bagaimana ikan lele dan nila dikelola sebelum sampai ke tangan konsumen. Dalam proses ini, kebersihan menjadi prioritas utama. Ikan yang dijual ditempatkan di lingkungan yang lebih terjaga, memastikan kualitas tetap baik hingga siap untuk dikonsumsi. Selain itu, video ini memperlihatkan bagaimana ikan lele dan nila yang telah dipanen diolah menjadi berbagai sajian kuliner.

Salah satu segmen dalam video menampilkan proses memasak ikan lele fillet serta ikan nila segar. Di bagian ini, informasi mengenai ciri-ciri ikan nila berkualitas juga turut dibahas. Ikan nila yang segar memiliki mata yang jernih dan insang berwarna cerah, indikasi bahwa ikan tersebut masih dalam kondisi baik untuk dikonsumsi. Selain itu, lele fillet menjadi pilihan yang menarik karena tidak memiliki tulang, sesuatu yang diperhatikan langsung oleh Irfan Hakim ketika mencoba hidangan di restoran milik Kang Ronal yang terletak tidak jauh dari farm.

Melalui video ini bisa mendapatkan gambaran lebih jelas tentang bagaimana proses budidaya ikan dilakukan, mulai dari tahap awal hingga tahap konsumsi. Berbagai informasi yang disampaikan dalam video ini memberikan pemahaman yang lebih luas tentang usaha ternak ikan lele dan nila sekaligus menampilkan bagaimana produk tersebut sampai ke pasar dan restoran.

Semoga infonya bermanfaat. 


Kuningan Mei 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan akan di moderasi dulu

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan