Senin, 29 September 2025

60 Kolam sistem bioflok Mina Athena

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube CapCapung yang diupload pada tanggal 25 Agustus 2024 dengan judul "Keutungan Usaha Budidaya Ikan Nila Bioflok Panen Melimpah Ikan Segar dan Sehat". Dalam video menampilkan dari usaha budidaya ikan bioflok, seperti yang ditunjukkan oleh kisah sukses Mina Athena yang berhasil mengelola hingga 60 kolam bioflok untuk ikan nila.

Teknologi bioflok sangat cocok untuk budidaya intensif ikan nila, mengingat kemampuannya bertahan dalam kepadatan tinggi dan toleransi yang baik terhadap berbagai kondisi kualitas air. Seperti diketahui sistem kolam bundar dengan aerasi ini memungkinkan panen lebih cepat dibandingkan metode konvensional, menghasilkan ikan berkualitas tinggi, segar dan umumnya ikan nila berdaging tebal. 

Didik Heriantoro, seorang tokoh perikanan konsumsi dari Desa Bojong Kojor, Magelang, berhasil membuktikan bahwa inovasi dan ketekunan dapat membawa perubahan besar dalam dunia perikanan. Melalui kelompok perikanan Mina Athena, ia mengembangkan budidaya ikan nila dengan sistem bioflok sebuah teknologi rekayasa air yang memungkinkan pertumbuhan mikroorganisme sebagai pakan tambahan.

Teknologi bioflok memberikan solusi nyata dalam efisiensi pakan. Dengan menciptakan pakan alami dari bakteri yang tumbuh dalam air kolam, sistem ini mampu mengurangi kebutuhan pakan buatan hingga 30 persen. Efisiensi ini tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga meningkatkan kualitas ikan yang dibudidayakan. 

Ikan nila yang dibesarkan dengan sistem bioflok tumbuh lebih cepat, sehat, dan memiliki rasa yang lebih gurih. Dari benih berukuran 8 cm, ikan dapat dipanen dalam waktu 3,5 hingga 4 bulan, menghasilkan ukuran ideal sekitar 1 kg untuk 4 sampai 5 ekor. Air kolam yang steril dan higienis membuat ikan bebas dari penyakit, dan proses panennya pun sangat praktis cukup membuka pipa air, ikan akan keluar tanpa perlu jaring besar.

Keberhasilan Mina Athena tidak hanya terletak pada produksi, tetapi juga pada pengembangan komunitas dan edukasi. Kelompok ini telah ditetapkan sebagai Kampung Budidaya Nila oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Dinas Perikanan Magelang. 

Mereka menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat umum dan sekolah-sekolah, dari pemula hingga profesional. Selain ikan nila, Mina Athena juga membudidayakan lele dengan tebar padat dan ikan koi. Untuk menjaga kontinuitas produksi, mereka menerapkan sistem siklus tebar bibit setiap dua minggu, sehingga dapat memanen sekitar 500 kg ikan secara berkala.

Dalam hal pemasaran, Mina Athena menerapkan strategi cerdas dengan membuat produk bernilai tambah yang mengolah ikan menjadi bumbu marinasi yang dikemas dan langsung dipasarkan ke konsumen, menghindari ketergantungan pada tengkulak, juga membuka rumah makan sendiri yang menyajikan olahan ikan nila berkualitas dari kolam budidayanya dan telah menjadi favorit masyarakat sekitar. 

Sebagai bukti komitmen terhadap kualitas, Mina Athena telah memperoleh sertifikasi CBIB (Cara Pembesaran Ikan yang Baik), yang memungkinkan mereka menjual ikan ke supermarket besar di Indonesia. Prestasi ini mengantarkan Mina Athena masuk dalam 10 besar Kampung Perikanan Budidaya terbaik di Indonesia.

Ada beberapa prinsip penting yang perlu diperhatikan dalam budidayanya yaitu  menggunakan air sumur yang telah disterilkan dan bebas dari polusi sebagai media budidaya. Tambahkan probiotik dan molase dengan takaran yang tepat untuk mendukung pertumbuhan bioflok. Pastikan penggunaan mesin aerator untuk menjaga pasokan oksigen dalam kolam, dan gunakan timbangan digital saat menjual ikan untuk memastikan akurasi dan menghindari kerugian. 

Dengan kombinasi teknologi, edukasi dan strategi pemasarannya Mina Athena telah membuktikan bahwa budidaya ikan nila biofloknya menjanjikan secara ekonomi juga berkontribusi pada ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat.

Semoga infonya bermanfaat. 




Kuningan September 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan akan di moderasi dulu

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan