Terlihat dalam sebuah video singkat dengan durasi 19 detik memperlihatkan sebuah metode kreatif dan efisien dalam beternak cacing sutra. Video ini memperlihatkan bagaimana limbah dari air sisa kuras dari kolam kutu air daphnia, dapat dimanfaatkan sebagai pakan bernutrisi untuk budidaya cacing sutra.
Prosesnya dimulai dengan meratakan lahan yang akan dijadikan kolam budidaya cacing sutra. Setelah lahan siap dengan alat bajak manual, air sisa dari kolam kutu air yang berwarna keruh ini dialirkan ke dalamnya. Air ini mengandung sisa-sisa pakan dan kotoran ikan yang kaya akan nutrisi, menjadikannya sumber makanan yang ideal dan ekonomis bagi cacing sutra.
Menariknya kolam yang berjumlah empat petakan yang sepertinya berlokasi di sebuah lahan pesawan ini telah menjadi kolam berair dangkal dengan memperlihatkan warna merah pada sekumpulan koloni cacing sutra yang rapat dan padat. Air dari budidaya kutu air kemungkinan juga mengandung mikroorganisme dan nutrien hasil metabolisme yang bisa memperkaya media lumpur untuk cacing sutra.
Metode ini menunjukkan bahwa dengan sedikit inovasi, peternak dapat mengintegrasikan dua sistem budidaya yang berbeda yaitu kutu air dan cacing sutra untuk membuat sebuah ekosistem yang saling menguntungkan dan terkait. Hal ini tentunya akan memanfaatkan limbah serta menghemat biaya pakan dan memaksimalkan produktivitas dari lahan yang ada.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan September 2025
Prosesnya dimulai dengan meratakan lahan yang akan dijadikan kolam budidaya cacing sutra. Setelah lahan siap dengan alat bajak manual, air sisa dari kolam kutu air yang berwarna keruh ini dialirkan ke dalamnya. Air ini mengandung sisa-sisa pakan dan kotoran ikan yang kaya akan nutrisi, menjadikannya sumber makanan yang ideal dan ekonomis bagi cacing sutra.
Menariknya kolam yang berjumlah empat petakan yang sepertinya berlokasi di sebuah lahan pesawan ini telah menjadi kolam berair dangkal dengan memperlihatkan warna merah pada sekumpulan koloni cacing sutra yang rapat dan padat. Air dari budidaya kutu air kemungkinan juga mengandung mikroorganisme dan nutrien hasil metabolisme yang bisa memperkaya media lumpur untuk cacing sutra.
Metode ini menunjukkan bahwa dengan sedikit inovasi, peternak dapat mengintegrasikan dua sistem budidaya yang berbeda yaitu kutu air dan cacing sutra untuk membuat sebuah ekosistem yang saling menguntungkan dan terkait. Hal ini tentunya akan memanfaatkan limbah serta menghemat biaya pakan dan memaksimalkan produktivitas dari lahan yang ada.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan September 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan akan di moderasi dulu