Wawancara yang dilakukan team Tanilik TV di Banjarnegara, Jawa Tengah, mengungkapkan kisah keberhasilan Bapak Rosid yang memulai perjalanannya dari nol sebagai pengayak cacing sutra di alam. Kisahnya ini membuktikan bahwa dengan tekad, kerja keras dan semangat pantang menyerah keberhasilan sebuah usaha dapat diraih
Sejak tahun 2003 telah menekuni pekerjaan ini dengan mengumpulkan cacing sutra dari kali dan selokan. Cacing sutra ini sangat dibutuhkan oleh para pembudidaya ikan sebagai pakan bibit dari awal, sehingga permintaannya sangat tinggi. Berkat hal ini kini mampu menjual hingga ribuan cup cacing sutra pada heri tertentu untuk memenuhi permintaan pasar.
Untuk mencari cacing, ia menelusuri ke berbagai tempat di luar Banjarnegara, termasuk daerah Bandung, Bekasi, Cikarang dan Tegal. Hal ini karena cacing sutra membutuhkan limbah sebagai makanan seperti limbah tempe untuk berkembang biak. Ia bahkan pernah mengalami pengalaman ekstrem seperti masuk ke gorong-gorong untuk mendapatkan cacing sutra.
Untuk mencari cacing, ia menelusuri ke berbagai tempat di luar Banjarnegara, termasuk daerah Bandung, Bekasi, Cikarang dan Tegal. Hal ini karena cacing sutra membutuhkan limbah sebagai makanan seperti limbah tempe untuk berkembang biak. Ia bahkan pernah mengalami pengalaman ekstrem seperti masuk ke gorong-gorong untuk mendapatkan cacing sutra.
Menurutnya perjalanan usahanya ini bukan tanpa hambatan. Pada masa-masa awal, ia juga mengalami kesulitan dalam menjual hasil cacing yang ia kumpulkan. Sering kali sekitar 1,5 gelas cacing yang ia dapatkan tidak laku selama dua hari.
Seiring berjalannya waktu, kerja kerasnya mulai membuahkan hasil dan berhasil membangun Depo Cacing Sutra yang kini menjadi pusat penjualan cacingnya. Saat ini, para pembeli biasanya datang langsung ke tempatnya, sehingga ia tidak perlu lagi mengirimkan cacingnya ke tempat-tempat yang jauh.
Bapak Rosid menjual cacingnya dengan harga terjangkau, yaitu Rp. 8.000 per takaran. Meskipun harganya tidak terlalu tinggi, volume penjualannya mengesankan yaitu dalam sehari, ia bisa menjual hingga 100 takaran (ukuran gelas kopi). Bahkan, pada musim-musim ramai seperti bulan September hingga November, penjualannya bisa melonjak drastis hingga lebih dari 1.000 takaran per hari.
Seiring berjalannya waktu, kerja kerasnya mulai membuahkan hasil dan berhasil membangun Depo Cacing Sutra yang kini menjadi pusat penjualan cacingnya. Saat ini, para pembeli biasanya datang langsung ke tempatnya, sehingga ia tidak perlu lagi mengirimkan cacingnya ke tempat-tempat yang jauh.
Bapak Rosid menjual cacingnya dengan harga terjangkau, yaitu Rp. 8.000 per takaran. Meskipun harganya tidak terlalu tinggi, volume penjualannya mengesankan yaitu dalam sehari, ia bisa menjual hingga 100 takaran (ukuran gelas kopi). Bahkan, pada musim-musim ramai seperti bulan September hingga November, penjualannya bisa melonjak drastis hingga lebih dari 1.000 takaran per hari.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan September 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan akan di moderasi dulu