Video kisah inspiratif dari tangan seorang siswi SMP Negeri 3 Surabaya yang bernama Mayfrina. Dalam video yang dipublikasikan memperlihatkan kreativitas seorang pelajar yang berhasil membudidayakan maggot larva dari lalat black soldier fly (BSF) yang berdampak baik pada lingkungannya.
Ia memilih membudidayakannya karena efektivitas dalam mengolah sampah organik, bahkan disebut lebih unggul dibandingkan pengurai hidup lainnya. Ia pertama kali mengenal maggot BSF dari pegiat maggot di sekitar tempat tinggalnya. Awalnya, proyek pengolahan sampah organiknya berfokus pada ecoenzim, namun kemudian dikembangkan dengan maggot BSF untuk meningkatkan kapasitas pengolahan sampah.
Sumber pakan untuk maggot dikumpulkan dari pedagang di sekitar tempat tinggalnya. Ia mengambil kulit nanas dari pedagang nanas di Pagesangan, sisa perasan es jeruk dari Jambangan, serta sisa buah potong dari pedagang buah dan rujak di Kebon Sari dan Pagesangan, dan juga dari toko roti di Kebon Sari. Ketersediaan bahan organik yang melimpah ini menjadi pondasi keberlanjutan proyeknya.
Sejak tahun 2024 hingga saat ini, proyeknya telah menunjukkan capaian yang sangat mengesankan yaitu sepeti mengolah sampah organik 13.243 kilogram dan memroduksi ecoenzim hingga 463 liter serta berbagai produk turunan dari ecoenzim juga berhasil dikembangkan.
Selain itu juga berhasil membangun jaringan dengan tujuh mitra pedagang di berbagai wilayah seperti Jambangan, Kebon Pagesangan, Gayungan, Karangpilang, dan Pandigiling. Ia juga aktif bersosialisasi kepada lebih dari 1.100 audiens di Kecamatan Jambangan, di sekolahnya SMP Negeri 3, dan dalam acara playground bersama Naomi Olivia menyebarkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah.
Tanggapan masyarakat sekitar terhadap proyek magot ini awalnya merasa aneh dan jijik. Namun, setelah melihat hasilnya berupa lingkungan yang lebih bersih dan tidak berbau, mereka mulai tertarik. Bahkan, beberapa warga mulai menyumbangkan sampah organik dan bertanya mengenai cara budidaya maggot. Hal ini menunjukkan keberhasilanya dalam mengubah persepsi dan mendorong partisipasi aktif masyarakat.
Dalam budidaya maggot, ia mampu mengolah 50 hingga 100 kilogram sampah organik setiap harinya. Sebelum diberikan kepada maggot, sampah organik dihancurkan atau difermentasi terlebih dahulu, ini dilakukan agar daya cerna maggot lebih cepat dan efisien, serta mencegah sisa sampah membusuk, menimbulkan bau tidak sedap, dan menarik hewan lain seperti semut merah atau gurem yang dapat menyebabkan kematian massal pada maggot.
Dalam melakukan perawatan maggot dilakukan secara rutin yaitu setiap minggu, dan bekas maggot dipilah. Panen telur maggot dilakukan setiap tanggal genap, dan pupa yang akan menjadi lalat BSF dipilah setiap tanggal ganjil. Maggot diberi makan tiga kali sehari dengan sampah yang sudah dihancurkan.
Siklus hidup maggot dipantau dimana telur diletakkan di atas kasa selama dua minggu untuk mencegah langsung jatuh ke pakan, lalu menetas menjadi baby maggot. Maggot dewasa dipilah menjadi prepupa dan ditempatkan di kandang lalat BSF. Setelah menjadi lalat, akan diberi makan dan minum agar dapat bertelur kembali sehingga bisa mengulang siklus produksi.
Mayfrina juga menghadapi tantangan dalam membagi waktu antara sekolah, kegiatan di sekolah, dan menjalankan proyeknya. Namun, dukungan keluarga sangat membantu, ibunya membantu mengambil sampah organik saat Mayfrina pulang petang, dan ayahnya membantu memberi makan maggot. Tantangan lain adalah proses penghancuran sampah yang masih manual, sehingga ia memiliki keinginan untuk memiliki alat penghancur sampah.
Baginya menjadi calon Putri Lingkungan Hidup bukan sekadar gelar, melainkan tanggung jawab untuk mengajak orang lain peduli terhadap bumi. Ia memastikan proyeknya terus berjalan dan berdampak luas dengan terus mensosialisasikannya di media sosial, kampung-kampung, sekolah, dan mengajak masyarakat luas untuk mengolah sampah organik dari rumah masing-masing.
Target berikutnya adalah akan mengolah sampah sebanyak 20 ton, memproduksi ecoenzim sebanyak 1.000 liter, bersosialisasi kepada 2.000 audiens dan menambah jenis produk turunan dan mitra pedagang.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan September 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan akan di moderasi dulu