Perhatian terhadap kesejahteraan hewan dalam industri peternakan semakin meningkat. Salah satu sistem yang mulai banyak diterapkan adalah sistem cage-free, atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai sistem bebas sangkar. Sistem ini menawarkan pendekatan yang lebih manusiawi dan berkelanjutan dalam memelihara ayam petelur, sekaligus menjawab tuntutan pasar yang semakin peduli terhadap asal-usul produk pangan.
Dalam sistem cage-free, ayam tidak dikurung dalam kandang baterai yang sempit, melainkan dipelihara di dalam bangunan tertutup yang luas seperti gudang atau hanggar. Di dalam ruangan ini, ayam bebas bergerak, berinteraksi, dan mengekspresikan perilaku alaminya seperti berjalan, bertengger, dan menggaruk lantai.
Berbeda dengan sistem free-range yang memungkinkan ayam untuk keluar ke area terbuka, sistem cage-free tetap mempertahankan ayam di dalam ruangan tertutup. Namun, ruangan tersebut dirancang sedemikian rupa agar ayam tetap mendapatkan kenyamanan dan kebebasan yang lebih besar dibandingkan dengan sistem konvensional.
Fasilitas seperti kotak sarang untuk bertelur, tempat bertengger, serta akses mudah ke pakan dan air bersih disediakan secara merata. Dengan ruang gerak yang lebih luas dan lingkungan yang terstruktur, ayam dapat menjalani hidup yang lebih sehat dan tidak stres, yang pada akhirnya berdampak positif terhadap produktivitas dan kualitas telur yang dihasilkan.
Salah satu keunggulan dari sistem cage-free ini adalah untuk peningkatan kesejahteraan ayam yang dipelihara. Ayam yang tidak dikurung dalam kandang sempit cenderung lebih aktif, memiliki sistem imun yang lebih baik, dan menunjukkan perilaku sosial yang alami. Mereka dapat membentuk hierarki sosial, berinteraksi satu sama lain, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan secara lebih bebas.
Hal ini tidak hanya menguntungkan ayam, tetapi juga peternak, karena ayam yang sehat dan tidak stres biasanya menghasilkan telur dalam jumlah dan kualitas yang lebih baik. Selain itu, sistem ini juga menjawab tuntutan konsumen modern yang semakin peduli terhadap etika dan keberlanjutan dalam produksi pangan.
Namun sistem cage-free ini bukan tanpa tantangan, para peternak perlu mempertimbangkan investasi awal yang lebih besar untuk membangun fasilitas yang sesuai. Manajemen kandang juga menjadi lebih kompleks karena perlu mengelola populasi ayam dalam satu ruangan besar, menjaga kebersihan dan ventilasinta.
Resiko penyakit dan cedera antar ayam juga bisa meningkat jika pengelolaan tidak dilakukan dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi peternak untuk memahami perilaku ayam, menerapkan sistem pemantauan kesehatan yang efektif, dan mengikuti pelatihan atau panduan teknis dari lembaga terkait.
Bagi peternak yang tertarik untuk beralih ke sistem cage-free, langkah awal yang dapat dilakukan antara lain adalah mempelajari desain kandang yang sesuai dengan kondisi lokal, berkonsultasi dengan ahli peternakan, dan memulai dengan skala kecil sebagai uji coba. Selain itu, peternak juga dapat memanfaatkan program bantuan dari pemerintah yang mendukung kesejahteraan hewan.
Kemitraan dengan pembeli yang mendukung produk cage-free juga penting untuk memastikan keberlanjutan usaha. Dengan perencanaan yang matang dan komitmen terhadap kesejahteraan hewan, sistem cage-free dapat menjadi investasi jangka panjang yang menguntungkan baik untuk ayam, peternak, maupun konsumen.
Menariknya, banyak perusahaan makanan, hotel, dan supermarket besar kini hanya menerima telur dari sistem cage-free. Artinya, peternak yang beralih ke sistem ini bisa mendapatkan akses pasar yang lebih luas dan lebih menguntungkan. Beberapa lembaga juga mulai menawarkan pelatihan dan insentif untuk ke sistem kandang ini.
Namun, dalam jangka panjang, biaya operasional bisa lebih stabil atau bahkan lebih efisien, tergantung manajemen, ayam yang lebih sehat dan tidak stres cenderung lebih produktif. Resiko kematian akibat stres atau cedera dari kandang sempit berkurang dan telur cage-free bisa dijual dengan harga lebih tinggi karena permintaan pasar yang terus tumbuh.
Jadi, meskipun biaya awal lebih tinggi, sistem cage-free bisa menjadi lebih menguntungkan secara ekonomi dalam jangka panjang terutama jika peternak mampu mengelola operasional dengan baik dan menjalin kemitraan dengan pembeli yang mendukung telur etis.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan September 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan akan di moderasi dulu