Admin mungkin menerima komisi jika membeli melalui link dibawah ini

Admin mungkin menerima komisi jika membeli melalui link dibawah ini
Admin mungkin menerima komisi dari link tiktok diatas

Minggu, 28 Desember 2025

Cara kerja lampu tambang dan reaksi kimia

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel LANGSUNG MIKIR yang diupload pada tanggal 22 Desember 2205 dengan judul " Cara Kerja Lampu Tambang Tanpa Listrik Berbasis Reaksi Kimia #faktaunik #shortsviral".  


Lampu tambang tradisional adalah salah satu inovasi sederhana namun sangat cerdas yang digunakan para penambang di masa lalu. Berbeda dengan lampu modern yang bergantung pada listrik atau baterai, lampu ini memanfaatkan reaksi kimia untuk menghasilkan cahaya yang stabil. Mekanismenya dirancang agar praktis, aman, dan bisa digunakan di lingkungan tambang yang gelap tanpa resiko besar dari api terbuka.

Di bagian bawah lampu terdapat tabung kecil yang diisi dengan kalsium karbida, atau yang sering disebut sebagai karbit bentuknya batu berwarna abu-abu yang menjadi sumber energi. Baru karbit dipilih karena mudah bereaksi dengan air dan mampu menghasilkan gas yang bisa digunakan sebagai bahan bakar.

Ketika tetesan air mengenai karbit, terjadi reaksi kimia yang menghasilkan gas asetilena. Gas ini memiliki sifat mudah terbakar dan sangat cocok dijadikan bahan pencahayaan. Prosesnya sederhana yaitu air akan menetes perlahan ke karbit, lalu gas asetilena terbentuk dan naik ke bagian atas lampu, inilah inti dari sistem kerja lampu tambang berbasis reaksi kimia.

Agar gas yang dihasilkan tetap stabil, bagian atas lampu dilengkapi dengan wadah air dan katup kecil. Katup ini berfungsi mengatur kecepatan tetesan air sehingga jumlah gas asetilena yang terbentuk tidak berlebihan. Dengan kontrol yang presisi, pada umumnya lampu bisa menyala terang tanpa resiko ledakan atau nyala api yang tidak terkendali seperti yang terlihat dalam video.

Keunikan lain dari lampu tambang ini adalah cara menyalakannya dimana para penambang tidak perlu membawa korek api yaitu cukup menekan telapak tangan ke reflektor lampu untuk menampung gas asetilena yang keluar. Gas tersebut terkumpul di telapak tangan, siap untuk dipantik.

Setelah gas terkumpul, penambang menarik tangannya dengan cepat sehingga telapak tangan bergesekan dengan roda pemantik kecil. Gesekan ini menghasilkan percikan api yang langsung mengenai gas asetilena, seketika, lampu menyala terang dan siap digunakan untuk menerangi lorong tambang yang gelap.

Lampu tambang berbasis reaksi kimia adalah bukti kecerdasan manusia dalam memanfaatkan ilmu sederhana untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan menggunakan bahan karbit, air dan sistem pemantik gesekan, para penambang bisa mendapatkan cahaya yang stabil tanpa listrik maupun korek api. Teknologi ini menjadi solusi praktis di masa lalu, sekaligus contoh bagaimana kreativitas dan pengetahuan kimia bisa menghasilkan alat yang sangat berguna.

Semoga infonya bermanfaat.

 
 

Kuningan Desember 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan akan di moderasi dulu

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan