Artikel review video short youtube kali ini adalah dari channel Mr Light yang diuploaf pada tanggal 3 Maret 2025 dengan judul "LIMA JENIS KAYU TERMAHAL DI DUNIA #kayu #gaharu #ebony #cendana #facts #top #pasar".
Kayu merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki nilai ekonomi tinggi, terutama jenis-jenis tertentu yang langka dan indah. Ada beberapa kayu yang dikenal sebagai kayu termahal di dunia karena keunikan, aroma, serta kegunaannya dalam industri mewah.
Yang pertama adalah Kayu gaharu, kayu ini sering disebut sebagai “emas hitam” karena kelangkaannya. Gaharu memiliki aroma khas yang sangat dihargai dalam industri minyak wangi dan pengobatan tradisional. Harga untuk kualitas terbaik bisa mencapai ratusan juta rupiah per kilogram. Tidak heran jika banyak orang rela menunggu puluhan tahun untuk memanen pohon gaharu.
Kayu eboni terkenal dengan warna hitam pekat dan teksturnya yang halus. Kayu ini sering digunakan untuk membuat alat musik, seperti gitar dan piano, serta perabot mewah. Keistimewaannya membuat harga kayu eboni bisa mencapai ratusan juta rupiah per kilogram.
Cendana memiliki aroma khas yang menenangkan. Kayu ini banyak digunakan dalam pembuatan minyak wangi, kosmetik, dan dupa. Karena pertumbuhannya yang lambat dan permintaan yang tinggi, harga cendana bisa menembus ratusan juta rupiah per kilogram.
Kayu ini menjadi pilihan untuk alat musik tiup seperti klarinet dan oboe, kepadatannya membuat suara yang dihasilkan lebih indah. Harga kayu hitam Afrika bisa mencapai belasan juta rupiah per kaki papan.
Berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, kayu bokote memiliki corak serat yang unik dan eksotis. Kayu ini sering digunakan untuk perabot mewah, hulu pisau, dan dekorasi. Harganya berkisar jutaan rupiah per kilogram.
Banyak orang memiliki pengalaman pribadi dengan kayu-kayu mahal ini yang di tulis pada kolom komentar di video youtube tersebut misalnya, ada yang mewarisi lahan kayu gaharu, cendana merah, dan kayu ulin dari kakek hingga kini masih lestari. Pohon-pohon tersebut tumbuh sehat dan rimbun, siap dipanen untuk periode ke-25. Hasil panen bahkan diekspor ke Dubai, Arab Saudi, dan Qatar karena harga di luar negeri jauh lebih tinggi dibandingkan di Indonesia.
Ada juga dari Jepara yaitu pada tahun 1999, ketika seorang pencari meubel ditawari satu set meja kursi dari kayu eboni. Beratnya lebih dari 300 kg, dengan kualitas full black. Saat dicemplungkan ke air, kayu itu tenggelam, dan ketika dipukul bunyinya mirip logam. Harganya saat itu Rp. 7,5 juta, yang jika dikurs dengan harga beras Rp. 1.000 per liter, setara dengan Rp. 75 juta di masa sekarang.
Selain itu, ada pula yang memiliki kebun dengan 60 pohon gaharu. Meski tidak banyak, pohon-pohon tersebut menjadi warisan berharga dari orang tua untuk anak cucunya.
Kayu-kayu mahal seperti yang disebutkan diatas menjadu simbol kekayaan alam serta nilai budaya yang tinggi. Cerita-cerita dari masyarakat menunjukkan bahwa kayu bukan hanya komoditas, tetapi juga bagian dari sejarah keluarga dan tradisi yang diwariskan lintas generasi.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan Desember 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan akan di moderasi dulu