Admin mungkin menerima komisi jika membeli melalui link dibawah ini

Admin mungkin menerima komisi jika membeli melalui link dibawah ini
Admin mungkin menerima komisi dari link tiktok diatas

Minggu, 31 Agustus 2025

Pertumbuhan cacing sutra di media lumpur tanpa air mengalir

Artikel review video youtube short kali ini adalah dari channel BettaCupangAceh yang diupload pada tanggal 11 Mei 2024 dengan judul "Metode Ternak Cacing Sutra Paling Mudah! #bettafish #casut #tubifex #cacingsutra". Teknik ini hanya memanfaatkan lumpur sawah sebagai medianya dan pakan sederhana seperti dedak yang tidak difermentasi. Perawatannya pun minim, hanya perlu menjaga kelembapan lumpur. Metode ini terbukti berhasil membuat cacing bertahan hidup dan berkembang biak, menjadikannya solusi ekonomis dan efisien bagi calon peternak pemula.


Video singkat ini memperlihatkan sebuah metode inovatif dan terlihat sangat praktis untuk membudidayakan cacing sutra karena tanpa memerlukan sistem aliran air. Metode ini sangat ideal bagi para pemula untuk budidaya cacing, juga cocok untuk dipelihara keterbatasan ruang dan peralatan. Penjelasan video adalah pada kesederhanaan dan efektivitas dalam panen cacing sutra sendiri dengan upaya yang minimal.

Cara budidaya ini terletak pada penggunaan bahan baku yaitu lumpur sawah. Video ini menjelaskan bagaimana lumpur sawah alami menjadi habitat ideal bagi cacing sutra. Berbeda dengan metode budidaya cacing sutra konvensional yang memerlukan pompa untuk sistem sirkulasi air dimana cara ini akan meminimalkan cara tersebut. Terlihat dalam video media lumpur ditempatkan dalam wadah baskom plastik dangkal yang memungkinkan cacing untuk hidup dan berkembang biak secara alami.

Pakan yang digunakan dalam budidaya ini juga sangat sederhana dan ekonomis yaitu penggunaan campuran pakan ikan dan dedak padi yang tidak difermentasi. Kombinasi pakan ini menyediakan nutrisi penting bagi cacing, juga meminimalkan biaya operasional, dan pakan diberikan secara merata di atas permukaan lumpur.

Aspek perawatan menjadi salah satu keunggulan dari metode ini seperti tidak ada kebutuhan untuk mengganti air secara rutin atau memantau parameter air yang kompleks. Hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah memastikan permukaan lumpur selalu lembap dan tidak kering. Jika lumpur mulai terlihat mengering, cukup tambahkan sedikit air dan aduk secara perlahan untuk menjaga kelembapan yang dibutuhkan cacing. Metode ini mengurangi waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk perawatannya..

Meskipun terlihat sederhana, metode budidaya tanpa aliran air ini memberikan hasil yang sangat memuaskan. Penjelasan admin dalam video dengan yakin menyatakan bahwa cacing-cacing yang dibudidayakan dengan cara ini dapat bertahan hidup dengan baik. Pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa cacing bisa bertahan selama lebih dari dua minggu, bahkan ada percobaan yang berhasil mempertahankan cacing hingga lebih dari satu bulan. Hal ini menegaskan bahwa cacing sutra ini dapat berkembang biak dan hidup sehat dalam kondisi lingkungan yang stabil dan tanpa gangguan aliran air. 

Secara keseluruhan, video ini tentunya memberikan solusi yang efisien dan praktis bagi siapa saja yang ingin memulai budidaya cacing sutra. Metode tanpa aliran air ini menghilangkan berbagai kerumitan dan biaya tinggi yang seringkali menjadi penghalang bagi para pemula. Dengan memanfaatkan lumpur sawah sebagai medianya dan pakan sederhana, dan perawatan minimal, kini budidaanya bisa dilakukan dimana saja asalkan ditaruh ditempat yang teduh. 

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Agustus 2025

Sabtu, 30 Agustus 2025

Vlog ternak cacing sutra 29 Agustus 2025 memberikan tepung ikan

Artikel review video youtube kali ini dari channel admin yaitu deny ayong yang diupload pada tanggal 29 Agustus 2025 dengan judul "Vlog ternak cacing sutra 29 Agustus 2025 memberikan tepung ikan".


Video ini memperlihatkan cuplikan video singkat sekitar dua menit dari vlog video yang mendokumentasikan proses budidaya cacing sutra yang sudah berlangsung 2 bulan. Dengan latar waktu sore hari yang mendung, video ini melihat secara langsung aktivitas harian di area budidaya, mulai dari pemberian pakan hingga pengamatan perkembangan cacing sutra.

Video ini diambil pada jam 4 sore dimana keadaan sedang mendung membuat suasana tenang, kontras dengan aktivitas yang terjadi di kolam budidaya. Admin memperlihatkan proses pemberian pakan. Pakan yang digunakan adalah tepung ikan yang ditaburkan di atas permukaan air.

Tidak lama setelah pakan diberikan, admin mengamati perubahan di permukaan air, terlihat cacing-cacing mulai bergerak dan berkumpul membentuk gumpalan-gumpalan, sebuah tanda bahwa cacing mulai memakan pakan yang baru saja ditaburkan bahwa pakan diterima dengan baik oleh cacing. Admin juga memperhatikan adanya beberapa gumpalan lumpur cacing yang bergerak menandakan aktivitas cacing yang menyebar di seluruh area budidaya.

Besar harapannya agar populasi cacing sutra terus bertambah karena, berdasarkan pada pengamatan yang menunjukkan cacing-cacing yang terlihat sehat dan aktif. Gerakan cacing yang terus-menerus di permukaan air menjadi indikator keberhasilan budidaya dan bertambah meluas dari koloni cacing tersebut. Gerakan seperti gelombang ini membuat pola yang menarik di permukaan air, menunjukkan vitalitas ekosistem yang telah dibangun sudah ideal.

Semoga infonya bermanfaat. 




Kuningan Agustus 2025

Hidup mandiri dan berkelanjutan di Yoso Farm

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube yang sangat menginspirasi yaitu dari channel youtube OASIS yang diupload pada tanggal 29 Agustus 2025 dengan judul "BIKIN IRI ! PASUTRI HIDUP TANPA UANG DARI KEBUN DAN TERNAK HALAMAN RUMAH | CERITA USAHA YOSO FARM". Video ini tentang Yoso farm, sebuah model kehidupan mandiri yang didirikan oleh pasangan Sri Widodo dan Nurul Fitri Hidayati. Keduanya menerapkan konsep hidup tanpa uang dengan memanfaatkan lahan untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari, mengelola limbah dan membangun komunitas yang saling membantu.


Video ini memperlihatkan kisah inspiratif dari pasangan pendiri Yoso farm, sebuah kehidupan berdikari di mana kemandirian dan keberlanjutan menjadi pondasi yang penting. Dimulai sejak tahun 2017, perjalanan keduanya berfokus pada konsep bisa hidup tanpa uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari secara mandiri dari lahan sendiri.

Nama "Yoso farm" sendiri memiliki makna yang mendalam, diambil dari nama mendiang ayah Serwidodo, "Yoso", yang dalam bahasa Jawa berarti 'membangun' dan dalam bahasa Jepang berarti 'bahan baku'. Sri Widodo dan Nurul berkeyakinan kuat akan pentingnya kemandirian dan swasembada dan merasa tenang ketika memiliki segala yang dibutuhkan tanpa harus bergantung pada transaksi finansial.

Keduanya berpandangan bahwa uang cenderung kehilangan nilainya akibat inflasi, sementara sumber daya alam dan tanaman yang mereka tanam justru tumbuh dan memiliki nilai yang terus meningkat. Di lahan mereka, mereka menanam berbagai macam sayuran, memelihara ikan lele dan menanam sumber karbohidrat memastikan kebutuhan pangan keluarga terpenuhi.

Dalam filosofi Yoso farm, limbah bukanlah sesuatu yang tidak berguna dan meyakini bahwa Tuhan tidak menciptakan sesuatu yang sia-sia, sehingga semua limbah rumah tangga akan diproses kembali di rumah, bukan dibuang ke tempat pembuangan sampah. Ini merupakan bentuk nyata dari kesadaran lingkungannya, di mana setiap sisa dari proses produksi diolah kembali menjadi sumber daya yang bermanfaat.

Yoso farm juga fokus pada kemandirian individu, dan pada kekuatan komunitas. Mereka sering berbagi hasil panen dengan tetangga, menganggap tetangga sebagai "pagar" atau perlindungan terkuat.

Filosofi ini diwujudkan dalam praktek nyata, seperti melakukan barter tenaga kerja untuk mendapatkan pupuk kandang dari tetangga yang memiliki hewan ternak. Hal ini menunjukkan bahwa sistemnya tidak hanya seputar keuntungan finansial, melainkan juga tentang membangun hubungan sosial yang solid dan saling menguntungkan.

Salah satu inovasi menarik yang dikembangkan adalah desain kandang ayam yang minim perawatan. Kandang ini dirancang agar tidak berbau dan tidak memerlukan pembelian pakan atau obat-obatan. Prinsipnya sangat sederhana yaitu perilaku ayam yang suka menggaruk tanah dimanfaatkan untuk mengurai limbah dan mengubahnya menjadi kompos.

Kandang ini memiliki lapisan-lapisan khusus yang terdiri dari ranting kering, dedaunan hijau, dan dedaunan kering. Lapisan ini berfungsi untuk menjaga kelembapan yang dibutuhkan oleh mikroba, sekaligus menyediakan sumber makanan alami bagi ayam.

Secara keseluruhan, di Yoso farm adalah perpaduan antara kehidupan berkelanjutan, kemandirian dan pemberdayaan komunitas. Mereka tidak berorientasi pada keuntungan semata, tetapi pada merancang sistem yang adil dan simbiosis. Mereka memberikan pesan penting bagi siapa pun yang ingin memulai, yaitu untuk memulai dari hal kecil. 

Keduanya menyarankan untuk memulai dengan apa yang dimiliki, bahkan hanya dengan menanam di tiga pot, juga menjelaskan pentingnya niat baik, karena informasi dan pengetahuan kini sangat mudah diakses melalui internet. Yoso farm adalah pengingat bahwa hidup berdikari bukan sekadar impian, melainkan sebuah realitas yang dapat diwujudkan dengan niat, kerja keras dan kepedulian terhadap lingkungan serta sesama.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Agustus 2025

Jumat, 29 Agustus 2025

Potensi bisnis ikan neon tetra di Depok

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube Abang Narji yang diupload pada tanggal 23 Juni 2021 dengan judul " ABANG NARJI GAK NYANGKA || PETERNAKAN IKAN NEON TERBESAR SE-ASIA ADA DI DEPOK - JURAGAN LAHAN".


Video ini mendokumentasikan kunjungan bang Narji ke peternakan ikan neon tetra yang dikelola oleh Bang Al di Depok. Lewat perbincangan tanya jawab, vlog video ini memberikan informasi kesuksesan Bang Al, sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia memegang peran penting sebagai farm ikan neon terbesar ketiga di Asia. hal ini tentang bagaimana ketekunan dan strategi bisnis yang tepat dapat mengubah hobi menjadi ladang income yang menguntungkan.

Bang Al mengawali bisnisnya dengan langkah yang penuh perhitungan. Pada tahun 2013, ia memulai usaha ini dengan modal awal yang terbilang sederhana, yaitu sekitar Rp 15 juta. Modal tersebut ia gunakan untuk membeli 15 aquarium serta berbagai perlengkapan pendukung lainnya.

Dari 15 aquarium tersebut, ia memulai proses budidaya dan berhasil mencatatkan panen perdananya sebanyak 15.000 ekor ikan. Hasil panen yang memuaskan ini berhasil mendatangkan omzet sekitar Rp 2,25 juta, sebuah awal yang baik. Dengan semangat dan konsisten peternakannya telah berkembang pesat dengan memiliki 750 unit aquarium, dan berhasil meraih pendapatan bulanan berkisar antara Rp 20 juta hingga Rp 30 juta.

Salah satu kunci keberhasilannya terletak pada proses pemijahan ikan neon yang ia terapkan. Video ini merinci langkah-langkah yang dilakukan yaitu dari proses pemijahan dimulai dengan pemilihan sepasang ikan indukan, yaitu satu jantan dan satu betina. Kedua indukan ini kemudian ditempatkan di dalam wadah khusus yang telah diisi dengan air "satu malam", yaitu air yang telah diendapkan selama 24 jam untuk menstabilkan tingkat pH-nya.

Setelah itu, wadah pemijahan ditutup rapat dengan lembaran plastik hitam guna membuat lingkungan yang gelap. Kondisi ini penting karena dapat merangsang ikan untuk bereproduksi. Dalam kurun waktu 24 jam, ikan-ikan tersebut akan menghasilkan puluhan sampai ratusan butir telur.

Setelah telur ikan neon menetas, langkah berikutnya adalah segera memindahkan kedua indukan dari wadah agar anakan ikan dapat tumbuh dengan aman. Larva ikan yang baru menetas kemudian dipindahkan ke aquarium yang lebih besar untuk proses pembesaran. 

Dengan harga jual larva yang relatif rendah, sekitar Rp. 150 per ekor, bisnis ini bergantung pada kuantitas dan konsistensi panen. Untuk menunjang pertumbuhan ikan, Bang Al memberikan pakan berupa cacing sutra dan kutu air yang di dapat dari pembelian cacing sutra dan menyewa untuk mendapatkan kutu air di alam.

Video ini juga mengungkap betapa luasnya prospek pasar ikan neon. Ikan yang berasal dari Sungai Amazon di Brazil ini, kini dibudidayakan secara masif di Indonesia untuk diekspor kembali. Di Indonesia sendiri, ikan neon sangat populer sebagai ikan hias berkat warnanya yang cerah dan menyala, menjadikannya salah satu ikan favorit di kalangan penghobies ikan hias ukuran kecil untuk aquascape.

Menariknya menurut Bang Al adalah fakta lain yang diungkap dalam video bahwa pigmen kulit ikan neon ternyata dapat diolah menjadi bahan baku untuk produk kosmetik dan riasan. Pengetahuan ini membuka dimensi baru dalam bisnis ikan neon tetra, menunjukkan bahwa nilai ekonomisnya tidak hanya terbatas pada dunia ikan hias melainkan juga memiliki potensi besar di sektor industri kecantikan.

Kunjungan Bang Narji ke peternakan Bang Al menjadi sebuah tontonan yang inspiratif dimana menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan pemahaman yang mendalam tentang suatu bidang, siapa pun bisa meraih kesuksesan. Kisah Bang Al adalah pengingat bahwa potensi bisnis dapat ditemukan di mana saja, bahkan di balik keindahan ikan-ikan kecil yang bersinar seperti neon tetra yang sudah populer di dunia

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Agustus 2025

Kamis, 28 Agustus 2025

Budidaya cacing sutra di lahan kering

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel inspiratif dan sudah memberikan info seputar bisnis pertanian dan perikanan yaitu channel Dunia Kita Official yang diupload pada tanggal 27 Agustus 2021 dengan judul "CARA BUDIDAYA CACING SUTRA DI LAHAN KERING PEKARANGAN || PELUANG USAHA MENGUNTUNGKAN".


Video ini memperlihatkan budidaya cacing sutra di lahan kering atau pekarangan. Konsep ini membuktikan bahwa lahan yang terbatas dan bahkan kurang produktif sekalipun bisa diubah menjadi sumber penghasilan setiap kali panen cacing sutra yang terbilang cepat. Video ini memberikan panduan langkah demi langkah yang dapat diikuti oleh siapa saja yang tertarik dengan budidayanya.

Proses budidaya ini dimulai dengan langkah sederhana yaitu mengubah tanah kering menjadi media yang cocok bagi cacing sutra. Dalam penjelasannya memperlihatkan bahwa tanah kering perlu diolah menjadi lumpur basah. Menurut Mas Khozin prosesnya bisa dilakukan secara manual dengan cangkul atau menggunakan alat bantu mesin pertanian alat untuk mempercepat pengolahan lahan menjadi area berlumpur. 

Langkah selanjutnya adalah mencampurkan lumpur seperti dengan kotoran puyuh, campuran ini didiamkan selama tiga hari hingga teksturnya menjadi gembur. Barulah setelah itu air bersih dialirkan, diaduk dan wadah ditutup selama 24 jam sebelum diisi air bersih kembali ( berulang).

Untuk wadah budidaya, video ini merekomendasikan penggunaan terpal plastik sebagai dasar kolam. Kedalaman lumpur minimal yang diperlukan adalah 10 cm, dengan ketinggian air 5 hingga 7 cm di atas permukaan lumpur. Untuk area seluas 1 x 8 meter, bibit cacing sutra yang dibutuhkan sekitar setengah gelas. Untuk awal budidaya direkomendasikan penanaman bibit cacing sutra yang lebih banyak dikarenakan akan  dapat mempercepat proses panen. 

Seperti pada umumnya pakan yang direkomendasikan adalah ampas tahu, namun dalam video, karena lahannya sudah melalui proses pemupukan yang sudah terdapat nutrisi bagi cacing, jadi tidak dilakukan fermentasi. Sementara pakan tambahan seperti buah-buahan juga diberikan yang mana sebelumnya dilakukan fermentasi seperi potongan melon atau semangka bahkan telur bebek yang nantinya akan berbentuk seperti cairan yang ditaruh dalam wadah penyimpanannya. 

Menurut penjelasannya sebaiknya pakan disebar secara merata jangan hanya diberikan di tempat yang banyak cacingnya saja. Setelah cacing mulai berkembang biak, porsi pakan perlu ditingkatkan. Selain pemberian pakan, perawatan rutin juga mencakup "penyiangan" atau pembersihan lumpur. Terlihat dalam video penyiangan ini seperti melakukan perataan di media lumpur menggunakan tangan dengan cara yang halus. 

Panen perdana cacing sutra dapat dilakukan sekitar tiga bulan setelah pemberian bibit. Namun, seperti yang disebutkan sebelumnya, waktu panen bisa lebih cepat jika jumlah bibit yang digunakan lebih banyak

Dalam budidayanya ini juga menghadapi berbagai tantangan, seperti perubahan cuaca yang ekstrem, hujan deras dan penyakit. Masalah terbesar biasanya disebabkan oleh lumpur yang tidak sehat, seringkali akibat kontaminasi atau kurangnya kebersihan. Untuk mencegah pertumbuhan alga hijau, kotoran puyuh dan pupuk kandang dari kambing yang sudah dilakukan fermentasi bisa digunakan.

Video ini mengakhiri pembahasannya dengan pandangan optimis terhadap masa depan budidaya cacing sutra. Cacing sutra merupakan pakan alami yang menjadi dasar penting bagi larva ikan, baik ikan hias maupun ikan konsumsi. Potensi bisnisnya bagus dan menguntungkan juga dapat membuat lapangan kerja dan memberikan dampak positif bagi yang membudidayakannya

Semoga infonya bermanfaat. 




Kuningan Agustus 2025

sukses budidaya cacing sutra "Pak Dipo" dengan limbah tahu

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube Cap Capung yang diupload pada tanggal 7 Januari 2023 dengan judul " Modal Limbah Budidaya Cacing Sutra di Sawah Hasilkan Jutaan Rupiah Tiap Hari".

Video ini mengisahkan perjalanan inspiratif Julian Wahyu Prasetyo yang dikenal sebagai "Cacing Sutra Pak Dipo," seorang pemuda yang berhasil membangun bisnis budidaya cacing sutra. Kisahnya menunjukkan bagaimana ketekunan dan kemauan untuk memanfaatkan sumber daya lokal dapat menghasilkan peluang bisnis yang menguntungkan, bahkan dari media yang tak terduga dari limbah pabrik tahu. Berdasarkan isi video, ia menyebutkan bahwa awalnya dimana ayahnya diberitahu oleh seorang teman dari Muntilan bahwa ada "emas" di selokan dan sungai dimana hal ini mengacu pada cacing sutra.

Julian memulai perjalanannya di dunia budidaya cacing sutra sejak tahun 1999. Awalnya, membudidayakan cacing di selokan dan parit, namun keterbatasan ruang membuatnya berani mengambil langkah lebih besar. Keputusan untuk menyewa sebidang sawah merupakan titik balik penting dalam ekspansi bisnisnya. 

Pemilihan sawah sebagai lokasi budidaya ini bukan tanpa alasan, Julian menjelaskan bahwa sawah memiliki keunggulan, yaitu dapat melindungi cacing dari hanyut terbawa arus saat terjadi banjir. Kunci keberhasilan budidaya Julian terletak pada penggunaan limbah cair dari pabrik tahu setempat. 

Julian menjelaskan bahwa limbah ini sangat kaya akan nutrisi organik yang merupakan makanan alami favorit cacing sutra. Dengan pasokan limbah yang stabil, ia dapat memastikan cacing-cacingnya tumbuh subur dan berkembang biak dengan cepat. Komitmen terhadap ketersediaan limbah ini menjadi aspek penting dalam bisnis pakan hidupnya, menunjukan mengandalkan dari alam juga membangun sinergi dengan industri lokal.

Julian dan teamnya memanen cacing sutra dua kali sehari. Panen pertama dilakukan pada pagi hari sekitar jam 05:30 sampai 06:00, menghasilkan satu setengah hingga dua galon cacing. Panen kedua dilakukan pada sore hari sekitar jam 16:00 dengan hasil yang sedikit lebih sedikit. Untuk menjaga kualitas dan kesegaran cacing, ia mengemasnya dalam kantong plastik 5 kg yang diberi es batu

Strategi ini membantu menjaga kadar oksigen dan memperpanjang masa simpan cacing, memastikan produk sampai ke tangan pelanggan dalam kondisi terbaik. Harga jual cacing sutra dari Julian adalah Rp 5.000 per cup, harga yang relatif stabil sepanjang tahun. Namun, pada musim puncak pemijahan ikan lele yaitu antara bulan Oktober hingga Februari, permintaan akan cacing meningkat dan harga pun bisa ikut naik.

Di akhir video, Julian menyampaikan pesan yang sangat menginspirasi, khususnya bagi generasi muda. Ia mengajak untuk tidak malu dengan pekerjaan yang terlihat kotor atau remeh. Baginya, setiap pekerjaan memiliki potensi untuk memberikan penghasilan selama dijalani dengan kerja keras dan tekad yang kuat. 

Kisahnya membuktikan bahwa dengan kemauan berusaha, seseorang dapat mengubah lumpur dan limbah menjadi ladang rezeki yang melimpah. Bagi yang tertarik, Julian juga menyediakan kontak melalui Facebook dan WhatsApp untuk pemesanan cacing sutra.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Agustus 2025

Rabu, 27 Agustus 2025

Tentang tanaman vanili "emas hijau"

Vanili adalah salah satu tanaman rempah yang paling dikenal di dunia, terutama karena aroma dan rasanya yang khas. Tanaman ini berasal dari keluarga anggrek (Orchidaceae) dan memiliki nama ilmiah Vanilla planifolia. Berbeda dari kebanyakan anggrek yang dikenal sebagai tanaman hias, vanili justru dibudidayakan untuk polongnya yang setelah melalui proses fermentasi dan pengeringan, menghasilkan vanili yang digunakan dalam berbagai produk makanan, minuman, kosmetik hingga bahan baku parfum.

Baca juga : 


Saffron rempah bumbu sampai obat

Tanaman ini tumbuh merambat dan membutuhkan lingkungan yang lembap serta teduh, menjadikannya cocok ditanam di daerah tropis seperti Indonesia. Namun, budidaya vanili bukanlah hal yang mudah. Untuk membudidayakan dengan campur tangan manusia penyerbukan bunga vanili dilakukan secara manual karena bunga hanya mekar satu hari dan tidak memiliki penyerbuk alami di luar habitat asalnya dimana proses ini perlu ketelatenan dan perhatian dari para petani.

Nilai ekonomi vanili sangat tinggi, bahkan menjadikannya rempah termahal kedua di dunia setelah saffron. Harga vanili di pasar internasional bisa mencapai ratusan dolar per kilogram, tergantung pada kualitas dan kadar vanili yang terkandung dalam polongnya. Beberapa faktor yang membuat vanili begitu mahal adalah proses budidaya dan pasca panen yang panjang dan rumit.

Dari penanaman hingga panen pertama, dibutuhkan waktu sekitar tiga hingga empat tahun. Setelah dipanen, polong vanili perlu melalui proses fermentasi, pengeringan dan penyimpanan yang memakan waktu berbulan-bulan untuk menghasilkan aroma yang kompleks dan khas. Semua tahapan ini tidak bisa dipercepat secara instan, menjadikan vanili sebagai komoditas yang langka dan bernilai tinggi.

Menariknya, vanili juga dikenal sebagai tanaman bertahan lama bahkan bisa dikatakan bisa seumur hidup jika dirawat dengan baik dan optimal. Artinya, satu tanaman vanili bisa terus berproduksi memberikan hasil panen secara berkelanjutan. Perawatan yang dibutuhkan meliputi pemangkasan, pemupukan, pengendalian hama serta pengaturan kelembapan dan pencahayaan.

Menurut info yang admin dapat banyak petani yang menggabungkan budidaya vanili dengan sistem tumpang sari, seperti menanamnya bersama kopi misalnya, untuk membuat ekosistem yang saling mendukung. 

Salah satu contoh inspiratif dari pembudidaya vanili di Indonesia adalah Pondok Tani Migunani, sebuah komunitas pertanian yang pernah diundang dalam acara Kick Andy dengan tema “Desa Masa Depan Indonesia.” dimana mengusung filosofi “Petanilah Pengusahanya,” yang menekankan bahwa petani bukan hanya penggarap lahan, tetapi juga pelaku bisnis yang cerdas dan inovatif.

Melalui pendekatan edukatif dan kolaboratif, Pondok Tani mendorong masyarakat desa untuk melihat pertanian sebagai peluang ekonomi yang menjanjikan. Meskipun situs web www.pondoktani.com masih dalam pengembangan, semangat dan visinya telah menginspirasi banyak orang untuk kembali ke desa dan membangun masa depan dari tanah sendiri.

Dari sisi investasi, budidaya vanili juga cukup terjangkau di tahap awal. Menurut informasi dari komunitas pembudidaya, bibit vanili dengan ukuran satu meter dihargai sekitar Rp. 20.000. Dengan harga tersebut, petani sudah bisa memulai langkah awal menuju budidaya vanili yang berpotensi menghasilkan jutaan rupiah per tahun.

Tentu saja, hasil tersebut bergantung pada kualitas perawatan dan manajemen budidaya. Namun, dengan semangat dan pengetahuan yang tepat, vanili bisa menjadi “emas hijau” yang mengangkat kesejahteraan petani dan menghidupkan kembali potensi desa-desa di Indonesia.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Agustus 2025

Selasa, 26 Agustus 2025

Peternakan jangkrik di Depok

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube Abang Narji yang diuploada pada tanggal 9 Maret 2022 dengan judul " PETERNAKAN JANGKRIK DI KAMPUNG JANGKRIK || MODAL DUA KANDANG SEKARANG PUNYA RATUSAN KANDANG". Video inspiratif seorang peternak jangkrik dari Kampung Pasiron, Depok, yang sukses mengubah hobi menjadi bisnis menguntungkan. Dengan teknik budidaya sederhana, ia mampu menghasilkan jutaan rupiah per panen beberapa tong. Menariknya teknik pemasarannya mulai daerah lokal hingga strategi pemasaran ke kota-kota besar, 


Video ini membawa kita ke Kampung Pasiron, Depok, Jawa Barat, yang dikenal sebagai "Kampung jangkrik." Dimana bertemu dengan Bang Rio, seorang peternak jangkrik sukses yang menceritakan pengalamannya membangun bisnis dari nol yang bermula ajakan dari kakaknya. Dalam waktu beberapa tahun ia berhasil mengembangkan usahanya dari hanya dua kotak tong menjadi lebih dari seratus kotak, membuktikan bahwa beternak jangkrik bisa menjadi sumber pendapatan yang sangat menguntungkan.

Baca juga : 



Review buku "untung berlipat dari ternak jangkrik"

Bang Rio memulai bisnisnya dengan modal yang relatif kecil seperti membuat dua kotak pembesaran jangkrik dan membeli 1 kg telur jangkrik sebagai bibit awal serta dengan pakannya. Proses budidaya dimulai dengan menginkubasi telur selama lima hari hingga menetas. Setelah menetas, anakan jangkrik dipindahkan ke kotak budidaya dan dirawat serta diberi pakan, dan dibiarkan tumbuh hingga siap panen yang biasanya memakan waktu sekitar 30 hari.

Pakan utama jangkrik yang digunakan adalah pur ayam, yang digiling halus agar mudah dimakan oleh anakan jangkrik yang baru menetas. Setelah tumbuh lebih besar, pakan dilengkapi dengan hijauan, terutama daun singkong. Untuk air minum jangkrik menggunakan gedebong pisang atau batang pohon pisang yang dipotong-potong. Cara ini dianggap efektif dan higienis, karena jangkrik dapat menyerap air langsung dari batang pisang tanpa khawatir tenggelam.

Salah satu poin paling menarik dari video ini adalah perhitungan profitabilitas bisnisnya. Menurut Bang Rio, satu kotak bisa menghasilkan keuntungan bersih hingga Rp. 500.000 per bulan. Secara keseluruhan, 1 kg telur dapat menghasilkan hingga 100 kg jangkrik dewasa ( belum ada sayap) siap jual. Dengan harga jual Rp. 32.000 per kilogram, satu kali panen dari 1 kg telur bisa menghasilkan pendapatan hingga Rp. 3.200.000.

Proses panen dilakukan pada malam atau pagi hari untuk menghindari panas matahari, karena suhu tinggi dapat membahayakan jangkrik. Setelah dipanen, jangkrik ini dikemas dalam karung yang sudah diisi dengan daun pisang kering (klaras). Daun ini tidak hanya menjaga jangkrik tetap hidup, tetapi juga memberikan nutrisi selama perjalanan. jangkrik ini kemudian didistribusikan ke berbagai kota besar seperti Bogor, Ciputat dan sekitarnya. 

Dengan ketekunan dan pemahaman tentang budidayanya bisnis pembesaran jangkrik bisa berkembang pesat. Proses budidaya yang efisien, penggunaan bahan lokal sebagai pakan, serta strategi pemasaran yang cerdas telah mengantarkannya pada kesuksesan. Diharapkan video dari Bang Narji ini menjadi inspirasi bagi banyak orang, menunjukkan bahwa budidaya jangkrik sebuah peluang bisnis yang menjanjikan.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Agustus 2035

Senin, 25 Agustus 2025

Panen cacing sutra dari sungai Krian Sidoarjo

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube Kanjeng Lele Entertainment dengan judul "Full-Review Proses Pencarian Cacing Sutra di Sungai Sepanjang, Sidoarjo by‪@kanjengleleofficial‬" Yang diupload pada tanggal 28 Januari 2023.


Dalam video memperlihatksn sebuah proses yang jarang terekspos, yaitu penelusuran dan persiapan cacing sutra dari sungai yang terlihat keruh. Cacing yang hidup didasar lumpur ini merupakan pakan alami yang tak tergantikan bagi benih ikan, terutama bibit lele. Proses ini menunjukkan sinergi antara kerja keras manusia dan kekayaan alam yang ada di Sungai Krian atau Sungai Sepanjang di wilayah Sidoarjo, Jawa Timur.

Langkah pertama dalam video ini adalah pencarian cacing sutra di dasar sungai berlumpur. Para pencari cacing terlihat menggunakan peralatan sederhana namun efektif, yaitu ban dalam truk bekas yang berfungsi sebagai pelampung dan alat penyaring khusus. Alat ini digunakan untuk menyaring lumpur dari dasar sungai. Dengan keterampilan dan pengalamannya mengumpulkan lumpur yang di dalamnya terdapat gumpalan-gumpalan cacing sutra. Proses ini menunjukkan bahwa meskipun terlihat sederhana, kegiatan ini membutuhkan kejelian dan keuletan untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Setelah terkumpul, cacing-cacing yang masih bercampur dengan lumpur dan kotoran lainnya tidak langsung digunakan. Video memperlihatkan proses pembersihan yang dilakukan secara bertahap. Awalnya, cacing-cacing tersebut ditempatkan dalam wadah khusus untuk mengendap selama sekitar satu jam. Proses ini memungkinkan cacing sutra untuk memisahkan diri dari partikel lumpur yang lebih berat. Ini adalah langkah kunci untuk memastikan cacing yang didapat benar-benar bersih.

Langkah terakhir adalah pembersihan akhir di kolam pembilasan dimana cacing yang sudah mengendap dipindahkan ke kolam. Uniknya, video ini menunjukkan adanya penambahan potongan rumput atau daun ke dalam kolam. Potongan rumput ini memiliki peran penting, yaitu membantu cacing untuk menggumpal. Dengan adanya gumpalan ini, sisa-sisa kotoran yang masih tersisa akan semakin mudah terpisah. Proses pembilasan yang terus-menerus dengan air bersih menjadikan cacing sutra benar-benar higienis dan siap untuk dijual atau diberikan sebagai pakan ikan.

Di akhir video, admin menjelaskan pentingnya cacing sutra sebagai pakan alami di industri perikanan. Meskipun teknologi pakan buatan terus berkembang, cacing sutra tetap menjadi pilihan terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan bibit ikan. Proses panen dan persiapan yang ditunjukkan dalam video memberikan manfaat ekonomi bagi para pekerja dan industri perikanan, juga menjadi contoh bagaimana manusia dapat memanfaatkan sumber daya alam secara bijak untuk kepentingan bersama. 

Semoga infonya bermanfaat.




kuningan Agustus 2025

Minggu, 24 Agustus 2025

Pesona ikan discus hybrid calico

Ikan discus calico adalah salah satu varian ikan hias air tawar yang paling dicari dan dihargai. Dijuluki sebagai "Raja Aquarium", ikan discus memang terkenal dengan beragam varian seperti discus calico yang berhasil membawa keindahan itu ke level yang berbeda, menjadikannya primadona di dalam aquarium saat ini.


Nama "calico" sendiri kemungkinan besar diambil dari motif kucing calico yang memiliki kombinasi warna acak. Pola ini membuat setiap ikan calico memiliki keunikan tersendiri dan agak berbeda dengan varian discus lain yang seringkali memiliki warna solid atau pola garis yang teratur, calico memiliki corak seperti sebuah lukisan abstrak yang mengesankan.

Seperti diketahui ikan discus ini bukanlah hasil tangkapan liar dari habitat aslinya di Sungai Amazon, melainkan dari proses pembiakan selektif (selective breeding) yang ketat, dan proses pembiakan membutuhkan waktu bertahun-tahun dan keahlian khusus dari para breeder untuk menghasilkan genetik dengan kombinasi warna yang diinginkan.

Menurut admin sendiri perpaduan warna seperti merah dan putih yang tersebar secara tidak beraturan di tubuh ikan inilah yang menjadi daya tarik utamanya. Popularitas ikan discus calico memang bersifat khusus (niche), karena fokus pada komunitas kolektor dan hobiis yang menghargai keunikan dan nilai estetika.

Ikan discus yang ditampilkan dalam video diatas adalah contoh yang bagus dari variasi calico. Variasi ini dikenal dengan perpaduan warna yang unik, yang ditunjukkan oleh ikan ini dengan warna putih dan oranye cerah pada wajah dan tubuhnya. Warna-warna ini memberikan kontras dan membuat ikan ini terlihat sangat menarik. Memelihara varian langka tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi penghobies discus. 

Di Indonesia, ikan discus calico sudah tersedia dan bisa ditemukan di beberapa toko ikan hias spesialis atau melalui breeder dicsus lokal. Harganya pun bervariasi, tergantung pada ukuran ikan, kejelasan dan keunikan polanya, serta kondisi kesehatannya. Dengan perawatan yang sesuai, pesona dari ikan discus calico akan menjadi investasi keindahan di dalam aquarium untuk menampilkan keunikannya. 

Keindahan sisiknya membuat permintaan dari pasar hobiis ikan hias, baik di dalam maupun luar negeri. Saat permintaan melebihi pasokan, harga ikan berukuran 3 inci ini sering dianggap sebagai "bibit" potensial yang akan tumbuh menjadi ikan discus dewasa yang lebih besar dan lebih mahal yang tentunya menarik bagi para kolektor. 

Semoga infonya bermanfaat. 




Kuningan Agustus 2025

Sabtu, 23 Agustus 2025

Selokan bisa jadi ATM (cacing sutra)

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel didik iwak banyu yang diupload pada tanggal 11 April 2021 dengan judul "selokan itu bisa jadi atm". Mas Didik “Iwak Banyu” adalah konsultan perikanan yang dikenal karena keahliannya dalam pakan alami seperti cacing sutra dan magot. Ia aktif membimbing untuk budidaya yang ramah lingkungan dan efisien, serta sering berbagi ilmu pada komunitas perikanan di video tutorialnya.


Telihat dalam video ini memperlihatkan sebuah inovasi sederhana namun brilian yang menunjukkan bahwa sumber daya yang seringkali diabaikan, seperti limbah ikan yang dapat diubah menjadi sumber pendapatan yang signifikan. Melalui vlog video singkat ini, diperlihatkan bagaimana sebuah selokan yang menampung limbah keruh dari kolam ikan lele di fungsikan menjadi media budidaya cacing sutra yang produktif sebagai ATM kedepannya.

Pada awal video, diperlihatkan kondisi selokan yang penuh dengan air keruh dan lumpur. Kondisi ini adalah bentuk langsung dari limbah kolam ikan lele, yang biasanya dibuang begitu saja. Namun, limbah ini dijadikan sebagai media budidaya yang sangat ideal, karena seperti diketahui limbah kolam ikan lele kaya akan nutrisi yang dibutuhkan cacing sutra untuk tumbuh dan berkembang biak.

Video ini secara visual menunjukkan cacing-cacing sutra berwarna kemerahan yang mulai bermunculan di permukaan lumpur dan air. Keberadaan cacing-cacing ini adalah bukti proses budidayanya telah berhasil. Sifat cacing sutra yang cepat berkembang biak membuat selokan ini menjadi sumber bibit yang sangat produktif. Menurut pakar cacing sutra ini meskipun sebagian cacing sudah dipanen pada siang hari, cacing baru dengan cepat kembali memenuhi selokan, menjadikannya sumber pendapatan yang berkelanjutan dan seolah-olah tidak pernah habis.

Visinya yang lebih besar, yaitu akan menggunakan cacing sutra yang dihasilkan di selokan sebagai bibit untuk ditebar di lahan persawahan yang berada di belakang kolam. Rencana dan pemikirannya yang strategis akan menghubungkan budidaya skala kecil dengan potensi bisnis yang lebih besar.

Secara keseluruhan, video ini adalah pelajaran berharga tentang bagaimana inovasi dapat berawal dari hal-hal sederhana. Budidaya cacing sutra di selokan limbah kolam lele merupakan solusi untuk masalah limbah juga model bisnis yang cerdas, menunjukkan bahwa dengan kreativitas dengan sumber daya yang paling tidak berharga sekalipun dapat diubah menjadi aset yang menghasilkan.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Agustus 2025

Jumat, 22 Agustus 2025

Memanen cacing sutra dari media lumpur

Artikel review video short youtube kali ini adalah dari channel deny ayong yang diupload pada tanggal 21 Agustus 2025 dengan judul "ambil cacing sutra di media lumpur 21 Agustus 2025".


Bagi para penghobies dan pembudidaya cacing sutra, video singkat ini memberikan gambaran langsung tentang salah satu cara sederhana dan efektif untuk mendapatkan cacing sutra dari hasil budidaya, yaitu dengan memanennya dari media lumpur. 

Dalam video yang dilakukan pada pagi hari ini memperlihatkan proses pengambilan cacing sutra dari genangan air berlumpur. Ini mengilustrasikan bahwa cacing sutra secara alami hidup dan berkembang biak di lingkungan yang kaya bahan organik dan memiliki tekstur lumpur yang halus. Area seperti selokan air yang tidak tercemar berat, genangan air sawah yang mengering, atau bahkan bagian tepi sungai yang berlumpur bisa menjadi habitat potensial bagi koloni cacing sutra.

Alat yang digunakan, yaitu sebuah jaring berukuran sedang dengan gagang yang kuat seperti dari merek 555, yang terlihat dalam video sangat mudah untuk diikuti. Untuk memanen diarea berlumpur di perairan dangkal yang umumnya menjadi habitat cacing sutra. Setelah itu, celupkan jaring ke dalam air dan serok sebagian dan akan terlihat gumpalan atau anyaman anakan cacing sutra yang berwarna merah yang belum bergerak aktif di antara partikel lumpur. 

Terlihat dalam video secara jelas memperlihatkan bagaimana sejumlah besar cacing sutra terkumpul dalam satu serokan. Setelah mendapatkan cacing sutra, bisa membilasnya dengan air bersih dalam wadah terpisah untuk menghilangkan sebagian besar lumpur yang menempel.

Meskipun metode ini mungkin tidak cocok untuk budidaya skala besar yang membutuhkan produksi sangat tinggi, namun bagi penghobies atau pembudidaya skala kecil, memanfaatkan sumber daya alam seperti yang ditunjukkan dalam video ini bisa menjadi cara yang praktis untuk mendapatkan cacing sutra yang akan berkembang biak jika dilakukan dengan konsisten dan benar. 

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan Agustus 2025

Kamis, 21 Agustus 2025

Budidaya cacing sutra di sawah dengan lahan 4000 meter persegi

Topik tentang cacing sutra selalu menarik untuk dibahas karena perpaduan antara keunikan biologis dan manfaatnya untuk kehidupan hewan air. Cacing berukuran kecil ini hidup di lingkungan berlumpur dan memiliki kemampuan adaptasi luar biasa terhadap kondisi air yang minim oksigen. Pembahasannya juga membuka ke berbagai bidang lain seperti ekologi, bioteknologi dan pengelolaan limbah organik. 

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube Herdi Susanto yang diupload pada tanggal 7 Februari 2024 dengan judul " Begini persiapan untuk ternak cacing sutra di lahan sawah #cacingsutra".Video ini memberikan gambaran yang sangat terperinci mengenai persiapan untuk memulai budidaya cacing sutra di lahan persawahan dengan skala yang cukup besar. 


Terlihat dalam vlog video dalam budidaya memanfaakan lahan seluas 4.000 meter persegi di wilayah Bogor, menunjukkan potensi besar dari budidaya cacing sutra sebagai bisnis yang menjanjikan. Video ini menjelaskan setiap langkah, mulai dari persiapan lahan, proses fermentasi pakan, hingga pembangunan infrastruktur yang mendukung kelangsungan hidup cacing.

Langkah pertama yang dijelaskan dalam video adalah persiapan lahan. Lahan seluas 4.000 meter persegi tersebut telah dibagi menjadi kotak-kotak berukuran 4 x 15 meter, yang berfungsi sebagai unit-unit budidaya terpisah. Pembagian ini memungkinkan manajemen yang lebih teratur dan efisien. Fokus utama dari persiapan ini adalah dalam pembuatan media pakan yang ideal bagi hidup cacing sutra. 

Ampas tahu, yang kaya akan nutrisi dipilih sebagai bahan pakan yang sering digunakan pembudidaya, kemudian dicampur dengan air cucian beras yang menurut infonya diyakini dapat memperkaya nutrisi dan mempercepat proses fermentasi. Proses ini penting, karena pakan perlu "dimatangkan" terlebih dahulu selama sekitar dua minggu agar siap dikonsumsi oleh cacing sutra. Pematangan media ini akan memastikan pakan aman juga akan membuat lingkungan yang optimal untuk pertumbuhan cacing.

Untuk memulai budidaya, dua parit akan dibuat terlebih dahulu. Parit-parit ini akan berfungsi sebagai kolam pembibitan awal, dimana bibit cacing sutra akan diperbanyak hingga jumlahnya mencukupi untuk disebar ke parit-parit lainnya. Metode ini adalah cara strategis untuk memastikan ketersediaan bibit yang stabil sebelum memperluas skala budidaya.

Bagian penting lain dari infrastruktur yang direncanakan adalah pemasangan pipa di tengah parit. Pipa ini berfungsi sebagai saluran air yang akan membantu mengalirkan air dan oksigen terlarut ke dalam media budidaya. Ketersediaan oksigen yang cukup adalah faktor penting bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan cacing sutra. Dengan memastikan suplai oksigen terlarut yang memadai, resiko kematian massal dapat diminimalisasi dan produktivitas budidaya dapat dimaksimalkan.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Agustus 2025

Rabu, 20 Agustus 2025

Vlog ternak cacing sutra pakai lumpur 19 Agustus 2025

Artikel review video youtube dari channel deny ayong yang diupload pada tanggal 19 Agustus 2025  dengan judul " Vlog ternak cacing sutra pakai lumpur 19 Agustus 2025" Ini memberikan gambaran langsung mengenai praktik budidaya cacing sutra, yang mencakup berbagai metode. 

Vlog video ini mendokumentasikan kondisi terkini dari pembudidayaannya, menyoroti keberhasilan serta memberikan saran praktis bagi para pemula yang tertarik menekuni hobi yang berpeluang menguntungkan ini.


Dalam video yang direkam siang hari ini sekitar jam 12:30, terlihat bahwa cacing sutra menyebar dengan baik dan merata, meskipun cuaca saat itu mendung dan berkabut setelah hujan deras semalam. Hal ini menunjukkan bahwa cacing sutra dapat beradaptasi dengan baik di berbagai kondisi cuaca. 

Pada vlog juga memperlihatkan adanya pertumbuhan cacing baru di sisi-sisi wadah, sebuah indikasi bahwa budidaya berjalan sukses. Sebagai langkah ekspansi, admin juga melakukan penambahan cacing sutra baru yang dibeli di toko ikan hias di daerah Kuningan untuk memperluas area perkembangbiakan. Kondisi air di wadah peternakan juga terlihat normal dan mendukung pertumbuhan cacing yang optimal.

Video ini menunjukkan bahwa cacing-cacing tersebut diberi pakan sayuran seperti tauge, yang disajikan dengan cara yang tidak biasa, yaitu seperti olahan masakan "urap." Meskipun metode ini digunakan, admin memberikan penjelasan penting bahwa pakan yang mengandung minyak dan santan tidak direkomendasikan karena dapat mengganggu kualitas air dan kesehatan cacing dimana admin ingin mengetahui lebih lanjut apakah cara ini bagus untuk perkembangan cacing. 

Juga menjelasakan bahwa metode pemberian pakan terbaik adalah dengan menggunakan fermentasi dedak atau ampas tahu yang sudah dilakukan oleh para praktisi budidaya cacing sutra yang sudah benar-benar berhasil. Hal ini menjadi pembelajaran penting bahwa meskipun ada banyak cara, memilih metode yang paling aman dan efektif adalah kunci.

Salah satu bagian menarik dari video ini adalah memperlihatkan metode budidaya yang berbeda, yaitu ternak cacing sutra menggunakan lumpur tanpa air mengalir. Metode ini menunjukkan hasil yang juga cukup baik. Cacing sutra yang dipelihara dengan metode ini telah tumbuh dengan baik selama hampir satu bulan, namun perkembangannya kurang walaupun masih dalam keadaan bayak yang hidup. 

Pakan yang diberikan adalah dedak yang telah di aerasi, yang menunjukkan adanya inovasi dalam teknik pemberian pakan untuk metode budidaya lumpur. Keberhasilan metode ini membuktikan bahwa ada beberapa cara untuk beternak cacing sutra dan setiap peternak dapat mencoba metode yang paling sesuai dengan kondisi dan sumber daya yang dimiliki.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Agustus 2025

Podcast bersama Regent guppy farm

Artikel review video youtube kali adalah dari
Channel youtube JBG Transhipping Service dengan Judul video "PODCAST INSPIRASI BERSAMA REGENT GUPPY FARM" Yang diupload pada tanggal 7 Februari 2025.


Video podcast ini merupakan kisah inspiratif yang menginspirasi dari Pak Tedi, seorang pengusaha dan penghobies ikan hias yang sukses membangun Regent Guppy Farm di Lembang, Jawa Barat. 

Perjalanannya adalah bukti bahwa sebuah hobi yang ditekuni dengan serius dan penuh passion atau minat terhadap yang hobi diinginkan dapat berkembang menjadi bisnis yang  menguntungkan, juga memberikan dampak besar bagi komunitas. Dari awal yang sederhana, kini telah menjadi salah satu tokoh terkemuka dalam dunia ikan guppy di Indonesia.

Minat pada ikan hias dimulai sejak masih duduk di bangku sekolah pada tahun 1989. Pada masa itu, ia sudah mulai berjualan berbagai jenis ikan hias di sebuah ruko kecil di Taman Kopo Indah. Pengalaman bertahun-tahun berinteraksi dengan berbagai jenis ikan hias, termasuk ikan arwana membentuk pondasi pengetahuannya yang kuat. 

Ia menyaksikan bagaimana trend ikan hias berubah, dari popularitas ikan guppy jenis cobra pada zamannya hingga varietas-varietas modern yang sudah dikenal sekarang. Pengalaman ini memberikan wawasan dalam menghadapi dinamika pasar ikan hias di Indonesia.

Filosofi bisnisnya ada tiga prinsip yaitu kejujuran, komitmen dan konsistensi. Baginya, nilai-nilai ini lebih penting bahwa nama baik dan kepercayaan pelanggan adalah modal paling berharga dalam berbisnis. Prinsip ini diterapkan dalam transaksi dalam setiap aspek pengelolaan usahanya. 

Konsistensi yang ia maksud terwujud dalam fokusnya pada kualitas ikan guppy. Ia sangat memperhatikan setiap detail perawatan, terutama dalam hal pakan. Pak Tedi memiliki jadwal pakan yang sangat terstruktur, menggunakan artemia untuk burayak dan pakan alami seperti jentik nyamuk, kutu air, serta cacing sutra untuk ikan dewasa. Sesekali, ia juga menambahkan pakan buatan sendiri dan pelet.

Perhatian yang detail terhadap pakan ini bukan tanpa alasan, ia menjelaskan bahwa nutrisi yang baik adalah kunci untuk menghasilkan ikan yang sehat dan berkualitas tinggi. Hasilnya, ikan-ikan guppy dari Regent Guppy Farm memiliki warna yang tajam, bentuk tubuh yang ideal dan mental yang kuat sehingga sangat diminati oleh para penghobies.

Meskipun kualitas ikan guppy dari peternakan lain, seperti dari Jepang, Jerman atau Taiwan dikenal sangat baik, Pak Tedi yakin bahwa ikan guppy Indonesia bisa bersaing. Kuncinya, sekali lagi, adalah fokus dan konsisten. Dengan dedikasi yang sama, peternak di Indonesia juga mampu menghasilkan ikan yang tidak kalah unggul di kancah internasional.

Untuk memasarkan produknya memanfaatkan era digital penjualan dilakukan secara daring melalui media sosial dan siaran langsung di tiktok, yang akan menjangkau para penghobies di seluruh Indonesia bahkan hingga ke luar negeri. Strategi pemasaran ini memungkinkan farmnya untuk tetap produktif dan relevan di pasar modern.

Varian ikan yang dijual juga sangat beragam, seperti jenis dragon, santa dan varietas  lainnya yang sangat diminati. Ikan-ikan ini dijual dalam bentuk sepasang baik jantan maupun betina, pada usia 2 sampai 3 bulan, usia yang ideal untuk para penghobies memulai budidaya.

Harapannya, ia ingin menjangkau para penghobies pemula, terutama dari kalangan pelajar SMP dan SMA, agar berani berpartisipasi dalam kontes. Ia berharap semangat kompetisi yang sehat ini dapat menumbuhkan generasi baru penghobies yang lebih bersemangat dan inovatif. Ia juga optimis bahwa dengan dukungan semua pihak, jumlah peserta kontes guppy di masa depan bisa meningkat dua kali lipat dari ratusan peserta saat ini.

Secara keseluruhan, podcast di video ini menggambarkannya sebagai pengusaha di bidang ikan hias juga sebagai mentor dan inovator yang peduli terhadap perkembangan komunitas ikan hias terutama guppy. Kisahnya adalah pengingat bahwa dengan passion, kerja keras dan integritas siapa pun bisa meraih kesuksesan dan meninggalkan ilmu serta warisan berharga bagi generasi mendatang dan Indonesia memiliki potensi besar dalam dunia perikanan hias. 

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Agustus 2025

Selasa, 19 Agustus 2025

Panduan merawat ikan pari air tawar

Artikel review video youtube kali ini dari channel The Arighi Pets & Animals dengan judul 'Tutorial Merawat Ikan Pari Air Tawar / Freshwater Stingray dari Genus Potamotrygon" Yang diupload videonya pada tanggal 27 April 2025. Panduan ini menjelaskan bahwa merawat ikan pari membutuhkan komitmen dan perhatian terhadap detail untuk membuat lingkungan yang ideal bagi kelangsungan hidup ikan.


Video panduan komprehensif sangat berharga bagi para penghobies yang tertarik memelihara ikan pari air tawar, khususnya dari genus Potamotrygon. Dalam video ini secara rinci menjelaskan setiap aspek perawatan, mulai dari pemahaman habitat alami hingga persyaratan teknis aquarium, kualitas air, pola makan dan informasi mengenai perkembangbiakan. 

Ikan pari air tawar berasal dari ekosistem sungai di berbagai belahan dunia, termasuk Australia, Amerika Selatan dan Asia Tenggara. Pada umumnya menghuni sungai berpasir dengan aliran air yang lambat, meskipun juga dapat ditemukan di area hutan yang tergenang air saat musim hujan.

Pemahaman tentang habitat alaminya ini menjadi dasar dalam mendesain aquarium yang sesuai. Untuk aquarium, admin channel menyarankan penggunaan aquarium yang semakin besar akan semakin baik, dengan rekomendasi panjang minimal 2 meter dan kedalaman 90 cm untuk perawatan jangka panjang.

Sebagai substrat, disarankan untuk menggunakan aquarium polos tanpa pasir atau kerikil, yang sangat memudahkan proses pembersihan dan mencegah penumpukan kotoran yang dapat membahayakan ikan. Selain itu, ikan pari sensitif terhadap cahaya terang, sehingga pencahayaan di aquarium terlihat redup dan mengikuti siklus alami.

Salah satu tantangan dalam memelihara ikan pari adalah menjaga kualitas air, karena ikan pari sangat sensitif terhadap senyawa nitrogen beracun seperti amonia, nitrit, dan nitrat. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa tingkat amonia dan nitrit selalu berada di titik nol, sementara nitrat harus dijaga di bawah 10 ppm.

Untuk mencapai kondisi ini, diperlukan aquarium berukuran besar dengan sistem filtrasi biologis yang sangat efisien. Penggantian air secara rutin dan dalam jumlah besar 50 persen dari volume aquarium yang perlu dilakukan. 

Video ini juga menjelaskan bahwa suhu air ideal untuk ikan pari adalah 27 Derajat celcius dengan pH 7,6. Penggunaan garam ikan hanya diperbolehkan untuk tujuan medis, seperti memperkuat sistem kekebalan tubuh ikan yang stres atau sakit, dan tidak boleh digunakan sebagai tambahan rutin pada air.

Di alam liar, ikan pari adalah predator yang memakan ikan kecil dan krustasea. Namun, di lingkungan penangkaran, ikan pari dapat beradaptasi dengan berbagai jenis pakan. Video ini merekomendasikan pakan seperti cacing darah beku, udang mentah, daging ikan nila, cacing tanah hidup, atau pelet tenggelam. Ikan pari bahkan dapat dilatih untuk makan langsung dari tangan atau pinset pemiliknya, menciptakan interaksi yang unik.

Dalam hal tankmate, pemilihan ikan pendamping perlu dilakukan dengan hati-hati. Karena ikan pari menghabiskan sebagian besar waktunya di dasar aquarium, tankmate yang ideal adalah ikan yang berenang di permukaan atau di tengah kolom air seperti arwana atau silver dollar. Syaratnya, ikan pendamping setidaknya memiliki ukuran yang cukup besar agar tidak dimangsa oleh pari, dan memiliki temperamen yang agak damai agar tidak menggigit sirip pari atau mencuri makanannya.

Bagi para penghobies yang ingin mencoba membudidayakan ikan pari, video ini memberikan beberapa informasi terkait. Ikan pari betina memiliki dua rahim dan dapat melahirkan anak dari dua pejantan berbeda dalam satu masa kehamilan. Ikan pari jantan memiliki sirip perut yang yang dikenal sebagai clasper, yang berfungsi untuk membuahi betina. 

Clasper berbentuk seperti tabung atau pengait. Fungsi clasper ini adalah untuk menyalurkan sperma ke dalam tubuh ikan pari betina saat melakukan kawin, sehingga proses pembuahan bisa terjadi secara internal. Jadi, clasper adalah alat reproduksi jantan yang memungkinkan ikan pari berkembang biak dengan cara yang lebih mirip mamalia daripada kebanyakan ikan lainnya

Menurutnya semua jenis ikan pari air tawar berkembang biak dengan cara melahirkan, sebuah karakteristik biologis yang ada pada ikan-ikan pari air tawar. Keseluruhan, video ini berfungsi sebagai panduan yang sangat informatif, memastikan para penghobies memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk merawat ikan pari secara bertanggung jawab.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Agustus 2025

Senin, 18 Agustus 2025

JAMM VLOG berburu pari langka di Fish & Furius memperluas koleksi ikan predator eksotis

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube JAMM VLOG yang diupload pada tanggal 15 Agustus 2025 dengan judul "BORONG !!! TAMBAH KOLEKSI IKAN PREDATOR MEGATANK SEHARGA BYD".


Video dari JAMM VLOG kali ini mengajak para penghobies ikan predator untuk menyaksikan petualangan seru koh Anthony Saputra dalam berburu koleksi ikan pari yang langka di toko ikan hias ternama, Fish & Furius, yang dikelola oleh Marcel. Kunjungan ini untuk transaksi jual beli juga eksplorasi terhadap dunia ikan pari yang eksotis, disertai dengan diskusi informatif mengenai berbagai jenis, tingkatan harga, serta tips perawatan yang penting dilakukan. 

Baca juga : Ikan pari mewah dan legal di Fish & Furious

kedua penghobies ikan eksotis ini memulai penjelajahan di antara berbagai aquarium yang memajang koleksi ikan hias yang beragam. Perhatiannya sempat tertuju pada beberapa jenis ikan populer di kalangan penghobies, seperti ikan oscar dengan corak yang khas,  varian ikan maskoki, serta RTC (Red Tail Catfish) short body yang memiliki bentuk tubuh unik. Namun, fokus dalam kunjungan kali ini adalah untuk memperkaya koleksi ikan pari. 

Diskusi menarik pun terjadi mengenai berbagai tingkatan dan jenis ikan pari albino dan menjelaskan bahwa saat ini, harga pari albino cenderung lebih terjangkau dibandingkan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh keberhasilan para peternak lokal di Indonesia dalam mengembangkan budidaya berbagai varian albino. Marcel memaparkan tingkatan-tingkatan pari albino, dimulai dari pearl albino yang dianggap sebagai entry-level, hingga varian yang lebih langka dan berkelas seperti black diamond albino yang sangat dicari oleh para kolektor. 

Dalam kesempatan ini, koh Anthony juga memberikan gambaran mengenai kisaran harga beberapa jenis pari yang populer di pasaran Indonesia. Untuk pari black diamond kualitas pemula, harganya diperkirakan mulai dari sekitar Rp. 3,5 juta. Sementara itu, pari super white cross (SWC) yang memiliki warna putih bersih bisa dibanderol mulai dari Rp. 9 juta hingga Rp. 13 juta, tergantung pada kualitas dan ukuran. Ada pula jenis BDSWC (Black Diamond Super White Cross) yang harganya berkisar antara Rp. 5,5 juta hingga Rp. 6 juta.

Setelah mempertimbangkan berbagai pilihan dan berdiskusi dengan Marcel mengenai karakteristik masing-masing jenis, akhirnya menjatuhkan pilihannya pada tujuh ekor pari piebald albino. Alasannya ini adalah karena jenis piebald albino masih relatif jarang ditemukan di kalangan penghobies ikan pari di Indonesia dengan sifat yang lebih aktif yang dimiliki oleh pari jenis ini sehingga menambah nilai eksklusif pada koleksinya. 

Pembeliannya berdasarkan pemesanan terdiri dari lima ekor pari betina dan dua ekor pari jantan. Setelah proses transaksi selesai, koh Anthony segera melakukan tahapan penting yaitu aklimatisasi. Ia menjelaskan bahwa proses ini penting untuk memastikan ikan dapat beradaptasi dengan kondisi air di aquarium barunya. Untuk menghindari potensi stres dan agresi, ia melepaskan pari-pari betina di satu aquarium yang berbeda dengan pari-pari jantan.

Tiga hari setelah membawa pulang koleksi barunya, ia membagikan perkembangan kondisi aquariumnya JAMM Tank. Ia memperlihatkan bahwa air di dalam aquarium sudah terlihat jernih, menandakan bahwa sistem filtrasi berfungsi dengan baik. Sementara ketujuh ekor pari piebald albino yang nantinya akan dipindahkan ke JAMM Tank terlihat sudah beradaptasi dengan baik dan tidak menunjukkan gejala New Tank Syndrome, sebuah kondisi stres yang umum terjadi pada ikan yang baru dipindahkan ke lingkungan baru.

Di akhir vlog, koh Anthony berbagi mengenai inspirasi dan visinya dalam mengoleksi ikan pari unik. Ia mengungkapkan bahwa ketertarikannya ini dipicu oleh kekagumannya terhadap para penghobies ikan pari di Jerman yang dilihatnya di Instagram memiliki koleksi yang sangat beragam dan melakukan persilangan untuk menghasilkan varian-varian baru. 

Terinspirasi oleh hal tersebut, ia memiliki rencana jangka panjang untuk terus mengembangkan koleksi parinya dan bahkan berencana untuk melakukan persilangan antar jenis pari yang dimilikinya dengan tujuan membuat varian-varian baru yang unik dan menarik. 

Admin channel JAMM VLOG ini juga memiliki ketertarikan pada ikan pari air tawar langka lainnya. Ia mengungkapkan keinginannya untuk menambah koleksinya dengan ikan pari dari mas Giovandi Suhendi yang disebutnya memiliki super royal galaxy dimana Jika berhasil diternakan kemungkinan ia orang pertama yang akan memesannya. 

Semoga infonya bermanfaat. 




Kuningan Agustus 2025

Mengenal ikan dengan sebutan dorado

Ikan dorado adalah nama yang sering memunculkan rasa penasaran, terutama di kalangan penghobies ikan hias dan penggemar kuliner laut. Menariknya, istilah sebutan "dorado" tidak merujuk pada satu jenis ikan saja yaitu ada dua jenis ikan  berbeda yang dikenal dengan nama golden dorado dan ikan dorado mahi-mahi.
 

Meskipun memiliki nama yang sama, kedua jenis ikan berasal dari habitat yang sangat berbeda dan memiliki karakteristik serta fungsi yang unik. Golden dorado merupakan ikan air tawar predator yang eksotis, sedangkan mahi-mahi adalah ikan laut tropis yang terkenal karena kelezatan dagingnya.

Golden dorado (Salminus brasiliensis) berasal dari sungai-sungai besar di Amerika Selatan seperti Sungai Paraná, Paraguay dan Uruguay. Tubuh berwarna emas mengilap memantulkan cahaya seperti logam, menjadikannya salah satu ikan air tawar paling mencolok secara visual. Selain penampilan yang cantik dan gahar, golden dorado dikenal sebagai predator yang gesit dan kuat, sering diburu oleh pemancing sport karena tantangan yang diberikan saat ditangkap.

Di Indonesia, golden dorado mulai dikenal sebagai ikan hias predator eksklusif yang cocok dipelihara bersama ikan predator lain seperti arwana. Sifat tidak mudah stres dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan aquarium menjadikannya pilihan menarik bagi aquarist berpengalaman. Namun, memelihara ikan ini bukan tanpa tantangan karena membutuhkan ruang yang luas, sistem filtrasi aquarium besar yang baik dan pakan hidup seperti ikan-ikan. 


Berbeda jauh dari golden dorado, mahi-mahi (Coryphaena hippurus) adalah ikan asal perairan laut memiliki ciri dengan tubuh aerodinamis dengan warna kuning cerah, hijau, dan biru metalik akan memudar setelah ditangkap. Mahi-mahi dapat tumbuh hingga dua meter dan beratnya mencapai hampir 40 kilogram.

Sering ditemukan di permukaan laut, terutama di sekitar rumpon atau benda terapung. Mahi-mahi dikenal sebagai ikan yang cepat tumbuh dan berkembang biak, menjadikannya sumber makanan laut yang berkelanjutan. Di dunia kuliner seafood mahi-mahi adalah primadona. Daging putih, rendah lemak dan memiliki tekstur lembut cocok diolah dengan berbagai cara. Mulai dari dipanggang dengan bumbu lemon dan rempah, dijadikan fillet untuk sushi, hingga diolah menjadi steak laut yang juicy dan gurih mahi-mahi selalu berhasil memikat lidah para penikmat kuliner ikan laut.

Meskipun memiliki nama sebutan yang sama, kedua ikan berasal dari habitat perairan yang berbeda. Golden dorado adalah penghuni sungai yang eksotis dan menjadi incaran para kolektor ikan hias, sedangkan mahi-mahi adalah ikan olahan di dapur yang menggoda selera di restoran seafood. 

Golden dorado memikat mata dan tantangan pemeliharaan, sementara mahi-mahi memikat lidah dan nilai ekonominya. Nama "dorado" sendiri berasal dari bahasa Spanyol yang berarti "berkilau emas", dan memang kedua ikan ini memiliki kilau yang memikat baik secara visual maupun rasa.

Dengan memahami perbedaan dan keunikan masing-masing ikan, baik sebagai aquarist yang mencari ikan predator eksotis, maupun sebagai penikmat kuliner laut yang ingin mencicipi kelezatan tropis, ikan dengan kesamaan sebutan dorado ini menawarkan daya tarik tersendiri dari aquarium hingga meja makan di restoran.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Agustus 2025



Sumber : dari berbagai situs web di internet 

Minggu, 17 Agustus 2025

Pertanyaan mengenal dunia Ikan predator air tawar

Dalam dunia pecinta aquarium, ikan hias predator menempati tempat yang istimewa dimana ikan-ikan ini umumnya memiliki karakter yang diminati dan sering menjadi pusat perhatian. Bagi penghobies ikan di Indonesia, memelihara ikan predator adalah bentuk ekspresi diri yang unik yaitu sebuah kombinasi antara seni dan ilmu merawat tentang ikan yang mumpuni.

Foto dari tayangan channel youtube THE VIRANDA
Koleksi ikan keluarga payara ukuran 20 cm di Bhuwana Aquatix

Berbeda dengan ikan hias bukan kategori ini yang cenderung damai dan mudah dirawat, ikan predator menuntut pemahaman yang lebih dalam tentang perilaku, lingkungan dan kebutuhan biologisnya. Tak heran jika komunitas penghobies ikan predator terus berkembang, dan berbagai pertanyaan hangat pun bermunculan di forum online, grup media sosial hingga obrolan santai di toko ikan hias.

Salah satu pertanyaan yang paling sering diajukan oleh penghobies terutama pemula adalah tentang jenis ikan predator yang cocok untuk dipelihara. Tidak semua ikan predator ramah untuk pemula, karena beberapa jenisnya membutuhkan ruang besar, sistem filtrasi canggih dan penanganan khusus.

Ada beberapa jenis yang relatif mudah dirawat dan tetap memberikan pengalaman yang seru misalnya seperti ikan oscar yang juga diketahui dikenal sebagai ikan yang cerdas dan interaktif. Ia bisa mengenali pemiliknya, bahkan bereaksi terhadap gerakan tangan di luar aquarium.

Baca juga : Fakta ikan oscar 

Semwntara ikan channa atau snakehead lokal juga menjadi favorit karena daya tahan tubuhnya yang baik dan pola warna yang eksotis. Sementara Peacock bass, meski lebih agresif tetap digemari karena gerakannya yang cepat dan penampilannya yang berani.

Selain jenis ikan, topik yang tak kalah penting adalah soal makanan yang cocok agar tumbuh optimal. Ikan predator memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda dari ikan hias biasa. Umumnya membutuhkan asupan protein tinggi dan sering menunjukkan perilaku berburu yang khas. Banyak penghobies memberi makan ikan hidup seperti anak ikan atau ikan cere atau udang kecil namun metode ini memiliki risiko tersendiri, terutama terkait penyakit dan stres pada ikan mangsa.

Alternatif yang lebih aman adalah menggunakan cacing darah, daging ikan potong atau pelet khusus predator yang kini tersedia luas di pasaran. Memberi makan ikan predator menjadi momen interaksi yang bisa memperkuat ikatan antara ikan dan pemeliharanya.

Baca juga : Produk pelet ikan predator

Pertanyaan lain yang sering muncul adalah tentang ukuran aquarium dan sistem pendukungnya. Karena banyak ikan predator tumbuh besar dan aktif berenang, ukuran akuarium harus disesuaikan dengan kebutuhan spesies yang dipelihara. Oscar dewasa, misalnya, membutuhkan aquarium minimal 100 cm, sementara red tail catfish memerlukan ruang yang jauh lebih luas, bahkan kolam khusus.

Sistem filtrasi juga perlu kemampuan untuk menangani limbah yang dihasilkan oleh ikan predator, yang jumlahnya jauh lebih banyak dibanding ikan hias berukuran kecil. Penghobies yang serius biasanya menggunakan sump filter atau canister filter untuk menjaga kualitas air tetap optimal.

Selain itu, layout aquarium juga perlu dirancang dengan baik, menyediakan ruang terbuka untuk berenang dan tempat bersembunyi agar ikan tidak stres. Kualitas air yang stabil, aerasi yang baik dan pencahayaan yang sesuai adalah kunci keberhasilan dalam merawat ikan predator.

Tak jarang penghobies bertanya apakah ikan predator bisa dicampur dengan ikan lain. Ini adalah topik yang memicu banyak diskusi. Beberapa penghobies berhasil mencampur ikan predator dengan ikan lain yang ukurannya sebanding dan tidak terlalu aktif, seperti jenis  loach atau pleco. Namun, banyak juga yang mengalami kegagalan karena terjadi serangan, stres atau bahkan kanibalisme.

Setiap aquarium memiliki dinamika sendiri, dan penghobies perlu memahami karakter masing-masing ikan sebelum mencoba mencampurnya. Strategi pemantauan, pemisahan, dan pengaturan ruang sangat penting untuk menghindari konflik antar ikan. Dalam beberapa kasus, lebih aman memelihara ikan predator secara soliter, terutama jika spesies tersebut memiliki tingkat agresi yang tinggi.

Harga ikan predator juga menjadi topik yang menarik, seperti kan seperti arwana atau datz tiger bisa mencapai harga jutaan hingga puluhan juta rupiah. Faktor yang mempengaruhi harga antara lain kelangkaan spesies serta sertifikat legalitas dan asal-usul. Di Indonesia, ikan arwana bahkan dianggap sebagai simbol kemakmuran dan keberuntungan, sehingga permintaannya tinggi dan harganya terbilang stabil dipasar ikan hias.

Menariknya, ada sisi lain dari ikan predator yang jarang dibahas yaitu kecerdasan dan kemampuan berinteraksi. Banyak penghobies bertanya apakah ikan predator bisa jinak, dan jawabannya adalah ya, karena ada sebagian kecil ikan yang bisa terlihat jinak. Dengan perawatan rutin dan interaksi yang konsisten, ikan seperti arwana atau oscar bisa menunjukkan respons terhadap pemiliknya.

Ikan-ikan bisa mendekat saat diberi makan, mengikuti gerakan tangan, bahkan mengenali waktu makan. Ini membuktikan bahwa ikan predator bukan hanya garang, tetapi juga memiliki sisi adaptif dan cerdas yang bisa dikembangkan melalui hubungan yang penuh perhatian.

Namun, merawat ikan predator bukan tanpa tantangan dimana Penghobies akan siap menghadapi berbagai tantangan mulai dari perawatan air yang cukup ketat, risiko luka saat memberi makan langsung hingga perilaku agresif terhadap sesama ikan.

Biaya operasional juga lebih tinggi, terutama untuk listrik, filter dan pakan berkualitas. Bagi penghobies sejati, semua tantangan ini justru menjadi bagian dari keseruan dan kepuasan. Setiap keberhasilan merawat ikan predator menjadi pencapaian yang membanggakan, dan setiap kegagalan menjadi pelajaran berharga yang memperkaya pengalaman.

Sehingga dalam memelihara ikan hias predator adalah hobi yang menuntut dedikasi, pengetahuan dan tanggung jawab. Menariknya bagi para penghobies di Indonesia semakin banyak orang tertarik dunia ikan predator, semakin kaya pula diskusi, pengalaman dan inovasi yang muncul dikalangan komunitasnya. 

Jika sedang mempertimbangkan untuk memelihara ikan predator air tawar sering untuk bertanya, belajar dan berbagi pengalaman. Karena dibalik memelihara ikan ini ada hal yang menarik untuk dijelajah yang hanya bisa dipahami oleh mereka yang berani memeliharanya lebih dalam.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Agustus 2025

Sabtu, 16 Agustus 2025

Ikan berukuran raksasa asli indonesia

Artikel review video youtube kali ini dari channel youtube Esha Vlog kali ini membawa keindahan dan keunikan ikan-ikan air tawar asli Indonesia yang dipamerkan di Dunia Air Tawar TMII, dengan judul "ikan raksasa ikan asli indonesia" Yang diupload pada tanggal 1 November 2019.


Dalam vlog video ini secara khusus memperlihatkan dua jenis ikan yang menarik perhatian yaitu ikan sumpit dan ikan tapah. Kedua ikan ini memiliki karakteristik fisik yang unik, juga perilaku dan sejarah yang membuatnya layak untuk dikenali lebih dalam oleh para penghobies ikan air tawar yang bisa dijadikan hiasan dalam aquarium besar, terutama mereka yang tertarik dengan jenis ikan predator.

Baca juga : Tentang Ikan tapah yang berukuran Raksasa

Ikan sumpit dikenal karena kemampuannya yang luar biasa dalam berburu mangsa. Dengan teknik menembakkan air dari mulutnya, ikan ini mampu menjatuhkan serangga yang berada di atas permukaan air dengan akurasi yang akurat. Ukuran ikan sumpit yang umum dipelihara oleh kolektor berkisar antara 10 hingga 13 cm, dan bahkan yang berukuran satu jengkal sudah cukup mahir untuk menembak mangsa sekelas cicak.

Makanan utamanya terdiri dari anak ikan, kecebong dan serangga. Dalam vlog tersebut, perilaku sosial ikan sumpit juga menjadi sorotan, dimana ikan ini terlihat saling membantu saat berburu mangsa tanpa memperebutkan hasil tangkapan. Ini menunjukkan bahwa ikan sumpit memiliki dinamika sosial yang menarik dan tidak sekadar bersifat individualistik.

Sementara itu, diperlihatkan juga ikan tapah tampil sebagai kategori ikan predator air tawar Indonesia. Ikan ini merupakan salah satu spesies ikan terbesar yang bisa ditemukan di perairan tawar Indonesia, dengan panjang maksimal mencapai 2,5 meter.

Ikan tapah adalah predator nokturnal yang aktif mencari makan pada malam hari, dan biasanya memangsa potongan ikan seukuran mulutnya. Menariknya, ikan ini cenderung mengabaikan mangsa yang lebih kecil, menunjukkan preferensi makan yang selektif. Pertumbuhan ikan tapah dari ukuran 15 cm hingga mencapai ukuran besar membutuhkan waktu sekitar lima tahun atau lebih terutama jika dipelihara di dalam aquarium.

Meski pertumbuhannya lambat, ikan ini dikenal sangat kuat dan mampu bertahan di lingkungan dengan kadar oksigen yang rendah maupun tinggi. Namun, ikan ini cukup sensitif terhadap perubahan suhu yang drastis, sehingga perawatannya memerlukan perhatian khusus.

Habitat asli ikan tapah berada di wilayah perairan Sumatera dan Kalimantan, khususnya di daerah lahan gambut yang memiliki pH rendah. Di Indonesia, terdapat dua jenis ikan tapah yang dikenal yaitu wallago attu, yang merupakan jenis umum dan wallago leerii, yang tergolong langka dan memiliki nilai jual tinggi.

Dahulu, ikan tapah sering menjadi favorit para pemancing dan juga dikonsumsi karena dagingnya yang tebal dan tulangnya yang relatif sedikit. Dalam konteks pemeliharaan, menurut Bang Liang yang diwawancarai dalam vlog, ikan tapah sangat cocok dipelihara di aquarium (ukuran besar) karena merupakan ikan "middle dweller" yang berenang di bagian tengah, yang memiliki sifat tenang dan tidak agresif terhadap ikan lain, kecuali terhadap sesama jenis atau ikan yang bentuknya mirip.

Di akhir video youtuber senior ikan hias ini menyampaikan pesan penting kepada para penghobies ikan predator agar mempertimbangkan ikan tapah sebagai salah satu koleksi yang eksotis dan pantas dipelihara di aquarium berukuran besar. Namun, ia juga mengingatkan agar tidak melepaskan ikan ini ke alam liar kecuali di habitat aslinya.

Jika suatu saat pemilik tidak mampu lagi merawatnya, om Esha menyarankan untuk menghubungi dirinya agar ikan dapat disalurkan ke tempat yang layak, seperti wahana Dunia Air Tawar di Taman Mini Indonesia. Pesan ini menjadi penutup juga pentingnya tanggung jawab dalam memelihara ikan predator besar seperti ikan tapah, demi menjaga keseimbangan ekosistem dan kelestarian spesies asli perairan di Indonesia.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Agustus 2025

Jumat, 15 Agustus 2025

Budidaya katak sawah di wadah styrofoam

Budidaya katak sawah, atau katak lokal, kini dapat dilakukan dengan metode yang lebih modern dan efisien. Salah satu video pendekatan yang populer adalah penggunaan kolam styrofoam dari channel youtube Salamii IB yang diupload pada tanggal 22 Juni 2022 dengan judul "Belajar... BUDIDAYA KATAK SAWAH DI KOLAM STYROFOAM | Pembesaran Kecebong - Katak Muda, Usia H8 - H33".


Video berdurasi 9 menit ini menjelaskan secara detail proses pembesaran kecebong (berudu) hingga menjadi katak muda. Panduan praktis ini sangat cocok bagi pemula yang ingin mencoba budidaya katak sawah. Proses ini merupakan kelanjutan dari tahap perkawinan, di mana keberhasilan metamorfosis menjadi kunci dari kesuksesan budidaya.

Memahami setiap tahap perkembangan serta kebutuhan dasar kecebong adalah fondasi penting untuk mendapatkan hasil panen yang optimal. Salah satu faktor penting adalah kualitas air. Kecebong sangat sensitif dan membutuhkan lingkungan air yang bersih agar bisa bertahan hidup dan tumbuh dengan baik.

Video ini menjelaskan pentingnya pembersihan kolam pemeliharaan secara rutin, idealnya dengan sistem air mengalir. Bila menggunakan kolam tergenang seperti styrofoam, air perlu disedot dan diganti hingga 50 persen setiap hari. 

Tanpa perawatan, air akan cepat kotor dan keruh karena lendir dari kecebong. Jika dibiarkan 3 sampai  hari tanpa perawatan, kondisi air bisa memburuk, menjadi berbusa, dan menyebabkan kematian massal hingga 50 persen populasi kecebong. 

Selain itu, manajemen pakan akan menentukan keberhasilan budidaya. Pemberian pakan perlu disesuaikan dengan ukuran dan fase pertumbuhan kecebong. Di fase awal, kecebong memerlukan pelet berukuran kecil seperti PF800 atau PF500 yang mudah dikonsumsi.

Penyesuaian ini penting agar kecebong dapat makan secara optimal dan mendukung pertumbuhannya. Proses metamorfosis juga menarik untuk diamati. Sekitar usia 20 hari, kecebong mulai menumbuhkan kaki belakang sebagai tanda awal transisi.

Di usia sekitar 33 hari, banyak kecebong telah bermetamorfosis menjadi katak muda. Ekornya mulai memendek dan sistem pernapasannya beralih dari insang ke paru-paru dimana pada tahap ini katak muda tidak lagi dapat hidup sepenuhnya di dalam air.

Karena itu, penting untuk menyediakan media pijakan seperti kayu atau styrofoam agar katak muda dapat beristirahat di permukaan. Tanpa media pijakan, katak muda bisa tenggelam dan mati.

Perlu diketahui bahwa proses metamorfosis tidak terjadi secara serentak. Dalam satu kolam, ada katak yang telah menjadi katak muda, sementara lainnya masih berupa kecebong. Perbedaan ini wajar, selama perawatan kolam dan pakan dilakukan secara konsisten.

Semoga infonya bermanfaat.



Kuningan Agustus 2025

Kamis, 14 Agustus 2025

Budidaya cacing sutra sekali tebar bibit panen tiap hari di lahan sawah berlumpur

Artikel review video youtube kali adalah dari channel youtube inspiratif yaitu Ronarene VLOG yang diupload pada tanggal 20 Januari 2023 dengan judul "IDE USAHA BUDIDAYA CACING SUTRA SEKALI TEBAR BIBIT PANEN TIAP HARI". Hasil liputan dalam video sangat membantu sekali karena sangat terperinci dari cara budidayanya sampai memberikan info yang berkaitan dengan peluang usaha dari cacing yang hidup secara berkoloni ini. 


Video ini menjelaskan perjalanan Ibu Supriyanti seorang pembudidaya dan penjual cacing sutra yang sukses dari Paduan Salak Malang, Kulon Progo, Yogyakarta. Kisahnya berawal dari kesulitan mendapatkan cacing sutra sebagai pakan untuk budidaya lele, yang kemudian memotivasinya untuk membudidayakan sendiri cacing sutra di lahan sawahnya yang awalnya sekitar seluas 100 meter persegi. 

Berdasarkan info dari video ia pernah mencoba mencari cacing sutra hingga ke daerah Magelang, namun sering tidak kebagian. Hal inilah yang kemudian memotivasinya untuk membudidayakan sendiri.

Dalam pembudidayaannya ia mengembangkan metode budidaya yang sederhana namun efisien. Lahan sawah diolah menjadi petak-petak berbentuk spiral, dibajak, dan dilunakkan hingga menjadi lumpur yang lembut, yang merupakan media ideal bagi cacing sutra. Ia menekankan pentingnya sirkulasi air yang stabil dimana aliran air masuk dan keluar harus seimbang.

Untuk pakan cacing sutra, pernah melakukan eksperimen dengan berbagai bahan, seperti kotoran kerbau dan pepaya busuk, hingga akhirnya menemukan bahwa kotoran burung puyuh memberikan hasil terbaik. Perawatan yang diperlukan pun tidak sulit, hanya perlu menjaga kelancaran sirkulasi air dan kelembutan tanah. Tantangan terbesar yang ia hadapi adalah pasokan air yang kadang terhenti, namun ia menyiasatinya dengan menggunakan air dari kolam tampungan. 

Menurut penuturannya dalam video mulai panen perdana setelah tiga bulan. Meskipun awalnya hasilnya belum maksimal, seiring waktu, hasil panennya meningkat hingga mencapai 6 liter per hari. Panen dilakukan setiap pagi atau sore hari, sekitar pukul 05.30, untuk menghindari sinar matahari langsung yang membuat cacing masuk ke dalam lumpur. 

Cacing sutra yang sudah dikeruk dari lumpur kemudian diayak dan ditaruh di bak pemeraman selama 1-2 jam sebelum siap dijual. Harga jual cacing sutra berkisar antara Rp. 30.000 hingga Rp. 35.000 per liter. Pemasaran awalnya dilakukan dari mulut ke mulut, kemudian dibantu oleh anaknya melalui media sosial. Ia juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, seperti PPS, UGM dan Dinas Kelautan dan Perikanan. Pembeli dapat datang langsung ke lokasi karena tidak melayani COD (Cash on Delivery).

Seperti dijelaskan dalam video bahwa cacing sutra sangat bermanfaat sebagai pakan anakan ikan karena kandungan proteinnya yang tinggi, serta dapat mencerahkan warna ikan hias. Di akhir video, ibu Supriyanti menyampaikan pesan inspiratifnya. Ia yakin bahwa budidaya cacing sutra adalah peluang bisnis yang menjanjikan, karena cacing akan selalu dibutuhkan selama industri perikanan masih ada. Ia menjelaskan bahwa kunci sukses bukan hanya modal, melainkan tekad dan kemauan yang kuat untuk tidak mudah menyerah dan tetap semangat dalam menghadapi tantangan budidayanya.

Semoga infonya bermanfaat.





Kuningan Agustus 2025

Rabu, 13 Agustus 2025

Cara kreatif budidaya cacing sutra di kolam belut ala Sanjaya Farm

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube Sanjaya Farm yang diupload pada tanggal 21 Maret 2023 dengan judul "CARA MENUMBUHKAN CACING SUTERA DI KOLAM BELUT, STARTER CACING SUTERA #budidayabelut #cacingsutera". Melalui konten videonya ini yang informatif Sanjaya Farm bida menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang dan berharap ilmu yang dibagikan dapat terus bermanfaat dan membantu para pembudidaya untuk mendapatkan keberhasilan dan sukses. 


Video dari Sanjaya Farm ini memperlihatkan sebuah metode praktis dan inovatif untuk menumbuhkan cacing sutra langsung di kolam belut. Keunikan metode ini terletak pada kemandiriannya para pembudidaya tidak perlu lagi repot mencari bibit cacing sutra dari luar, melainkan cukup dengan mempersiapkan media pakan yang tepat di dalam kolam. Prosesnya dirancang sederhana, memastikan belut mendapatkan pasokan pakan yang kaya protein secara berkelanjutan.

Proses dimulai dengan mempersiapkan bahan-bahan yaitu seperti bekatul, ikan peda merah segar, pelet ikan dan telur. Langkah pertama adalah merebus ikan peda merah hingga mendidih, kemudian air rebusan tersebut didiamkan sampai dingin. Air ini sangat penting karena digunakan untuk melunakkan pelet ikan. Setelah pelet mengembang, pelet tersebut diremas-remas hingga menjadi adonan yang bisa dikepal.

Telur dan bekatul kemudian dicampurkan ke dalam adonan, diikuti dengan penambahan air rebusan ikan peda merah dan daging ikan peda merah yang telah disuwir halus (tanpa duri). Semua bahan ini dicampur kembali hingga adonan menjadi kalis dan pelet hancur sempurna, memastikan adonan tidak mengambang di kolam.

Adonan pakan yang sudah siap kemudian ditebar secara merata di area kolam yang berair. Admin dari Sanjaya Farm menjelaskan satu syarat yaitu kolam perlu memiliki sirkulasi air yang baik. Cacing sutra tidak akan tumbuh di air yang diam. Penebaran adonan juga  dilakukan dengan bijak yaitu sedikit demi sedikit dan tidak berlebihan. 

Hal ini sangat penting untuk mencegah adonan membusuk dan berubah menjadi amonia yang berbahaya bagi belut yang berada di dalam kolam. Pakan yang ditebar dengan porsi yang tepat akan menjadi media ideal bagi cacing sutra untuk berkembang biak.

Setelah adonan ditebar, cacing sutra akan mulai tumbuh dalam waktu sekitar satu minggu. Pada saat itu, cacing sutra sudah siap menjadi sumber pakan alami yang bergizi tinggi bagi belut. Ketika populasi cacing sutra di kolam sudah habis dimakan, adonan pakan bisa dibuat lagi dan ditebar kembali.

Dengan metode ini, para pembudidaya belut dapat memastikan ketersediaan pakan cacing sutra yang stabil dan berkelanjutan, sekaligus mengurangi biaya operasional karena tidak perlu lagi membeli bibit cacing dari luar. Metode ini merupakan solusi cerdas yang mengintegrasikan budidaya cacing sutra dan belut dalam satu ekosistem yang saling menguntungkan. 

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Agustus 2025

Inovasi budidaya lele di bis beton

Artikel review video youtube kali ini dari channel youtube JTV Madiun yang diupload pada tanggal 5 Agustus 2025 dengan judul "KOTA MADIUN - Budidaya Lele Sistem Gorong-Gorong, Solusi Aman Dan Efisien".


Budidaya ikan lele sering kali dihadapkan pada kendala lahan dan pengelolaan yang rumit, namun Agung Triwinarto dari Madiun berhasil memecahkan masalah ini dengan inovasi yang hebat. Melalui sistem gorong-gorong, ia mengubah keterbatasan menjadi peluang. 

Metode yang ia pelajari secara otodidak dari youtube ini membuktikan bahwa dengan kreativitas, siapa pun bisa memulai bisnis perikanan, bahkan dari pekarangan rumah. Sistem gorong-gorong ini menawarkan efisiensi ruang yang memungkinkan ribuan ikan lele dibudidayakan dalam area yang tidak terlalu luas.

Keunggulan dari sistem ini terletak pada efisiensinya yang tinggi dimana setiap tabung gorong-gorong, yang berjumlah 96 unit, diisi dengan sekitar 500 ekor lele. Hal ini memungkinkan sirkulasi air yang lebih terkontrol dan pengelolaan pakan yang lebih efisien. 

Lingkungan yang terkontrol ini juga mengurangi tingkat stres pada ikan, yang berdampak langsung pada pertumbuhan optimal dan angka kematian yang sangat rendah. Kematian hanya terjadi jika ada kelalaian dalam mengganti air, yang menunjukkan bahwa sistem ini sangat stabil asalkan dirawat dengan baik.

Selain itu, sistem ini terbilang ramah lingkungan dan cocok untuk kawasan perumahan, karena sirkulasi airnya yang baik, air di dalam gorong-gorong tidak cepat keruh dan tidak menimbulkan bau yang mengganggu. 

Hal ini menjadi solusi bagi para calon pembudidaya yang khawatir akan dampak lingkungan terhadap tetangga. Pak Agung juga menggunakan campuran pakan yang inovatif, menggabungkan pakan pabrik dengan bahan-bahan alami seperti azolla, bayam, kangkung, dan probiotik yang bisa menekan biaya juga meningkatkan nutrisi ikan.

Hasil yang didapatkan dari sistem ini pun sangat menjanjikan. Dalam lima bulan, ia berhasil panen hampir 15 kali, menunjukkan produktivitas yang sangat tinggi dari gorong-gorong yang ia kelola, dari pengalamannya ini membuatnya bersemangat untuk berbagi ilmunya. 

Ia berharap inovasi ini bisa menginspirasi lebih banyak orang, terutama para pemula, untuk memulai usaha perikanan dari rumah. Dengan keterbukaan dan semangat berbagi ini, ia tidak hanya membangun bisnisnya sendiri, tetapi juga berkontribusi pada perkembangan industri perikanan skala rumahan.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan Agustus 2025

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan