Senin, 03 November 2025

Fermentasi cepat kohe ayam untuk kesuburan tanaman

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel CARA AFI yang di upload pada tanggal 13 Agustus 2024 dengan judul " Cara fermentasi kotoran ayam agar cepat jadi ".


Dalam video ini admin channel akan mendemonstrasikan cara cepat memfermentasi kotoran ayam menjadi pupuk organik. Prosesnya melakukan pencampuran beberapa bahan limbah organik. Campuran tersebut kemudian ditumpuk dan ditutup rapat selama beberapa minggu. Hasil akhirnya adalah pupuk yang tidak berbau, lebih gembur dan aman untuk digunakan pada tanaman.

Kotoran ayam atau kohe ayam merupakan sumber daya berharga dalam pertanian, kaya akan unsur hara esensial yang dibutuhkan tanaman. Namun, penggunaannya secara langsung seringkali menimbulkan masalah seperti bau menyengat, menarik hama, atau bahkan membakar tanaman karena kandungan amonia yang tinggi. 

Untuk mengatasi hal ini, proses fermentasi menjadi kunci. Fermentasi mengubah kohe ayam menjadi pupuk organik yang matang, aman, dan mudah diserap tanaman, sekaligus membunuh bibit hama penyakit dan meminimalkan pertumbuhan gulma. Proses ini esensial untuk mendapatkan pupuk berkualitas tinggi yang efektif dan ramah lingkungan.

Untuk memulai fermentasi cepat, persiapan bahan menjadi tahap krusial. Bahan utama tentu saja kotoran ayam, di mana kohe yang sudah setengah kering lebih dianjurkan agar proses penguraian berjalan lebih cepat. Kohe ayam kemudian dicampur dengan bahan lain yang berfungsi sebagai sumber karbon dan agen aerasi, seperti sekam padi, serbuk gergaji, dedak, atau kompos daun bambu, dengan perbandingan ideal sekitar 2 bagian kohe ayam untuk 1 bagian sekam padi. 

Selain itu, penting juga menambahkan kapur dolomit atau abu sisa pembakaran. Bahan ini tidak hanya menetralkan pH campuran, tetapi juga memperkaya kandungan kalsium yang baik untuk tanaman. Setelah semua bahan kering tercampur rata, langkah selanjutnya adalah membuat larutan aktivator. 

Larutan ini terdiri dari mikroorganisme pengurai seperti EM4 atau MBio yang dicampur dengan gula merah atau molase, yang berfungsi sebagai sumber energi bagi mikroba. Larutan ini didiamkan selama 10 hingga 15 menit lamanya agar mikroorganisme aktif sebelum diaplikasikan pada campuran kohe.

Setelah larutan aktivator siap, proses fermentasi dapat dilanjutkan. Larutan disiramkan secara merata ke seluruh campuran kohe ayam dan bahan tambahan sambil terus diaduk. Kelembapan campuran sangat penting: harus terasa lembap ketika digenggam, namun tidak sampai meneteskan air. 

Kelembapan ideal berkisar 40 sampai 60 persen. Metode aplikasi bisa dilakukan dengan menumpuk campuran menjadi gundukan setinggi 30 cm hingga 1 meter, atau dengan menyusunnya secara berlapis-lapis di dalam karung, di mana setiap lapisan kohe setebal 10-15 cm disiram larutan aktivator. 

Setelah dicampur dan disusun, tumpukan kohe harus ditutup rapat dengan terpal atau plastik, lalu diletakkan di tempat teduh dan kering untuk memulai proses inkubasi. Selama fermentasi, suhu tumpukan akan meningkat akibat aktivitas mikroorganisme. 

Pemantauan suhu sangat penting; jika suhu melebihi 50 derajat Celcius, tumpukan perlu diaduk atau dibalik setiap 3 sampai 5 hari sekali. Pengadukan ini bertujuan untuk meratakan proses dekomposisi, menurunkan suhu berlebih, dan mempercepat pematangan pupuk.

Dengan metode yang sesuai, proses fermentasi kohe ayam dapat memakan waktu antara 2 hingga 4 minggu hingga matang sempurna. Beberapa teknik bahkan mengklaim pupuk siap pakai dalam waktu yang lebih singkat, yaitu 5 hingga 7 hari. 

Pupuk fermentasi yang sudah matang akan menunjukkan beberapa ciri khas yaitu warnanya berubah menjadi coklat tua, teksturnya remah dan lebih halus, serta tidak lagi mengeluarkan bau amonia yang menyengat melainkan beraroma seperti tanah. 

Setelah matang, pupuk dapat diayak untuk mendapatkan tekstur yang lebih halus sebelum diaplikasikan pada tanaman. Pupuk kompos dari kotoran ayam ini sangat bermanfaat untuk memperbaiki struktur tanah, membuatnya lebih gembur dan subur, serta meningkatkan unsur hara alami tanpa penggunaan bahan kimia. Hal ini akan mendukung pertumbuhan tanaman yang lebih sehat dan subur.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan November 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan akan di moderasi dulu

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan