masih tentang kelanjutan dari tayangan bobibos yang sedang hangat dan viral di internet dimana pendirinya sering dijadikan tamu di beberapa channel podcast di youtube.
Inovasi bahan bakar dari biomassa terus berkembang pesat, dan salah satu yang paling menarik perhatian adalah bobibos. Seperti diketahui produk ini ditemukan oleh Muhammad Ikhlas Thamrin dan teamnya, bobibos adalah bahan bakar nabati (BBN) yang sepenuhnya dihasilkan dari jerami padi.
Inovasi ini muncul sebagai respons terhadap kebutuhan energi terbarukan di tengah isu dekarbonisasi dan harga BBM konvensional yang tinggi. Bobibos dipilih setelah teamnya mencoba berbagai bahan baku lain, seperti jelantah (minyak goreng bekas) dan molase.
Pada akhirnya jerami terbukti paling unggul karena ketersediaannya yang sangat melimpah di seluruh Indonesia dan biaya produksinya yang dinilai paling komersial. Dalam proses produksinya, satu hektar sawah, yang rata-rata menghasilkan 9 ton jerami, diperkirakan dapat menghasilkan hingga 3.000 liter bahan bakar bobibos. Menariknya bahan bakar ini bisa diolah menjadi dua jenis, yaitu bahan bakar bensin dan solar (diesel), melalui proses biokimia lima tahap dengan kontrol suhu dan penggunaan serum khusus.
Bobibos tidak hanya menjanjikan bahan bakar yang lebih murah dan ramah lingkungan seperti BBN pada umumnya, bahan bakar ini diklaim lebih irit dan memiliki emisi gas buang yang lebih baik tetapi juga menawarkan ekosistem yang menyeluruh.
Team bobibos menyadari kekhawatiran masyarakat, terutama para peternak, bahwa pemanfaatan jerami untuk energi akan menghilangkan pakan ternak. Oleh karena itu, inovasi ini dirancang agar tidak menghilangkan kebiasaan petani, bahkan proses pembuatan bobibos justru menghasilkan produk turunan lain yang meningkatkan nilai ekonomi.
Produk turunan tersebut antara lain adalah pakan ternak yang diperkaya dengan serum pangan, kertas pembungkus ramah lingkungan yang bisa menjadi pupuk, hingga Bio-CNG (gas alam terkompresi) untuk kompor rumah tangga yang diklaim memiliki daya tahan nyala api jauh lebih lama dan lebih hemat daripada gas melon 3 kg. Visi bobibos meluas yaitu ingin mendorong pemerintah menjadikan sawah sebagai pusat kedaulatan pangan dan energi nasional.
Namun, seperti inovasi besar lainnya, bobibos menghadapi tantangan juga, yaitu dari sisi regulasi. Menurut M Ikhlas berdasarkan pemahamannya dengan apa yang di diskusikan dengan ESDM beberapa waktu lalu yaitu saat ini bahan bakar jenis ini standarnya untuk di Indonesia belum ditetapkan dan uji laboratorium masih dibandingkan dengan BBM konvensional.
Namun, seperti inovasi besar lainnya, bobibos menghadapi tantangan juga, yaitu dari sisi regulasi. Menurut M Ikhlas berdasarkan pemahamannya dengan apa yang di diskusikan dengan ESDM beberapa waktu lalu yaitu saat ini bahan bakar jenis ini standarnya untuk di Indonesia belum ditetapkan dan uji laboratorium masih dibandingkan dengan BBM konvensional.
Selanjutnnya untuk menjawab keraguan publik dan menyelesaikan masalah regulasi, bobibos berani melakukan pembuktian di depan umum. Seperti melakukan uji ketahanan 24 jam pada mobil baru menggunakan bobibos, yang setelahnya mesin akan dibongkar dan diperiksa oleh para ahli.
Selain itu, team bobibos akan segera menjalankan proyek percontohan di Lembur Pakuan, Jawa Barat, bekerja sama dengan Kang Dedi Mulyadi secara pribadi untuk memproses jerami yang dipanen menjadi bahan bakar diesel bagi traktor, menggunakan mesin buatan sendiri. Komitmen ini menunjukkan bobibos bukan sensasi, tetapi merupakan karya anak bangsa yang serius dan bertekad untuk memberikan kontribusi untuk kedaulatan energi di Indonesia.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan November 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan akan di moderasi dulu