Ikan presto

Ikan presto

Minggu, 16 November 2025

Team bobibos ke lembur pakuan

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL yang diupload pada tanggal 15 November 2025 dengan judul "BOBIBOS SEMINGGU LAGI UJI COBA | BERPRODUKSI DI LEMBUR PAKUAN". Dalam video ini membahas kolaborasi antara tokoh publik Kang Dedi Mulyadi dan inovasi bahan bakar nabati bobibos, yang bertujuan untuk mencapai kemandirian energi di Lembur Pakuan dengan memanfaatkan jerami padi sebagai bahan bakunya.


Belakangan ini, nama bobibos menjadi perbincangan hangat di internet, khususnya setelah dikaitkan dengan tokoh publik terkemuka yaitu Kang Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat. Bobibos seperti diketahuinsaat ini adalah inovasi yang berfokus pada pengembangan bahan bakar nabati. Kolaborasi menarik ini juga merupakan dukungan dan rencana kerja sama yang bertujuan untuk menggerakkan kemandirian energi bahan bakar nabati di wilayah yang juga daerah tempat tinggal Kang Dedi, yaitu di Lembur Pakuan

Dalam rekaman video memperlihatkan team bobibos berkunjung ke Lembur Pakuan dimana dalam pertemuan tersebut, terlihat kesepakatan dan langkah ke depan, Kang Dedi berencana mengintegrasikan bobibos untuk kebutuhan internal di daerah Lembur Pakuan. Pemanfaatan bahan bakar nabati ini akan difokuskan pada berbagai mesin operasional, seperti mesin untuk menggerakan pompa air,  traktor sawah hingga untuk kendaraan  ojek-ojek yang mangkal. 

Kerja sama ini menunjukkan pembagian peran yang jelas yaitu Kang Dedi akan menyediakan bahan baku yang bersumber dari hasil pertanian yaitu jerami, sementara dari pihak bobibos M. Ikhlas Thamrin akan menyediakan mesin dan teknologi pengolahannya. 

Namun, menariknya Kang Dedi ingin membeli dan membiayai kebutuhan fasilitas mesin bobibos, karena ada alasannya yaitu menghargai kekayaan intelektual (HAKI) dan karya anak bangsa. Ia ingin menunjukkan komitmennya bahwa meskipun proyek ini masih dalam tahap uji coba, ia menghargai nilai penemuan yang telah dilakukan oleh team pengembang bobibos. Dengan membeli mesin tersebut, ia menjelaskan bahwa kerja sama yang terjalin adalah profesional dan berdasarkan penghargaan terhadap inovasi teknologi, berhasil atau tidaknya menjadi tanggung jawabnya karena pakai dana pribadi Kang Dedi.

Selanjutnyan infrastruktur pendukung akan disiapkan yang rencananya akan ada dua unit tangki dengan kapasitas masing-masing 2.000 liter untuk diperlukan menampung dua jenis bahan bakar seperti satu untuk kebutuhan kendaraan bensin dan satu lagi untuk mesin diesel. Tangki-tangki besar ini direncanakan untuk ditanam di dalam tanah seperti yang dijelaskan oleh pimpinan bobibos, dan akan ditanam di lokasi yang jauh dari pemukiman untuk alasan keamanan.

Sebelum mencapai tahap kerja sama ini, bobibos telah melalui proses pengujian. Awalnya, penerapan pada mesin diesel sempat mengalami kendala, namun seiring berjalannya waktu, teknologi bobibos berhasil dikembangkan dan bisa diterapkan pada beragam jenis mesin mobil dan motor dengan hasil peningkatan performa yang baik. Untuk saat ini, bahan bakar hasil produksi ini belum akan diperjualbelikan secara umum. Tujuannya adalah untuk digunakan secara eksklusif dan terbatas hanya untuk konsumsi di lingkungan Lembur Pakuan guna mewujudkan Lembur Pakuan yang berenergi mandiri.

Ada juga yang mengusulkan dengan nama Lembur Pakuan Energi oleh Bapak Mulyadi yang juga anggota DPR adalah rencana jangka panjang untuk mengkomersialkan inovasi bobibos dalam skala besar setelah uji coba sukses, sehingga produk tersebut tidak lagi hanya untuk konsumsi internal, tetapi dapat dijual ke pasar lebih luas, dalam video ada yang mengusulkan pembagian saham 51 persen dan team bobibos 49 persen.

Terlihat di pertengahan video momen penting penandatanganan perjanjian kerja sama antara Kang Dedi dan pimpinan bobibos , yang menjadi bukti keseriusan dari proyek energi ini. Secara jangka panjang, proyek ini membawa misi sosial dan ekonomi yang besar bagi petani. Dengan memanfaatkan bahan baku nabati dari hasil pertanian sawah, diharapkan para petani di sekitar dapat memiliki pasar baru untuk menjual padi (gabah) dan jeraminya. Sesuai dengan perjanjian, produksi bahan bakar nabati ini direncanakan segera dijalankan pada minggu depan, menandai dimulainya kemandirian energi di Lembur Pakuan.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan November 2025



Artikel ini mengalami editan 16 November 2025 jam 17:49 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan akan di moderasi dulu

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan