Ikan presto

Ikan presto

Selasa, 11 November 2025

Sukses dari panen telur ayam kampung

Artikel review video youtube ini dalah dari channel Liputan6 dengan judul "
Cuan Menggiurkan Bisnis Telur Ayam Kampung | Liputan 6" Yang diupload pada tanggal 13 Oktober 2025. Dalam video ini menjelaskan awal dari keinginan untuk punya penghasilan tambahan, dimana pasangan guru di Sleman, Yogyakarta, ini memulai menjadi juragan telur ayam kampung.


Siapa bilang profesi guru tidak bisa menghasilkan uang tambahan yang menggiurkan? Sepasang suami istri yang di Sleman, Yogyakarta, membuktikan hal sebaliknya. 

Berawal dari keinginan sederhana untuk memiliki uang saku tambahan, Ibu Laeli Rahmawati kini sukses menjadi juragan telur ayam kampung dengan omset mingguan jutaan rupiah. Kisah sukses ini bukan hanya tentang keuntungan pribadi, tetapi juga tentang membuat kemandirian ekonomi bagi banyak orang. 

Usaha ternak ayam kampung ini dimulai dengan fokus pada produksi telur. Saat video direkam, populasi indukan ayam sekitar 450 ekor dan DOC (anak ayam) sebanyak 400 ekor dan kedepannya akan menargetkan pembesaran hingga 1.000 sampai 2.000 ekor disesuaikan dengan kapasitas kandang

Setiap harinya, farm ini bisa memanen telur dalam jumlah yang fantastis, yaitu sekitar 250 hingga 300 butir. Desain kandang pun unik, dibuat menyerupai tempat bermain agar suasana kerja terasa nyaman, tidak hanya bagi pekerja, tetapi juga bagi yang berkunjung. 

Kualitas menjadi kuncinya, dimana akan memastikan ayam diternak secara sehat tanpa menggunakan obat-obatan, sehingga menghasilkan telur kampung yang benar-benar sehat dan dicari pasar. 

Keuntungan yang didapat dari bisnis ini memang menggiurkan. Telur dijual dengan harga yang bervariasi, mulai dari Rp. 2.000 per butir untuk ukuran terkecil hingga mencapai Rp. 3.000 per butir untuk telur yang dijual dengan packaging dan menyasar pasar menengah ke atas. 

Dari penjualan telur saja bisa mengantongi omset sekitar Rp. 1.500.000 setiap minggunya. Namun, menjalani bisnis ternak ayam kampung tentu memiliki tantangannya sendiri, seperti masa pemeliharaan yang panjang, kebutuhan pakan yang tinggi, dan risiko kematian ayam (mortalitas) yang bisa mengikis keuntungan. 

Untuk mengatasi tantangan sekaligus memperluas jangkauan bisnis, pasangan guru ini membuat sebuah sistem kemitraan yang diberi nama "Teman Ternak". Melalui sistem ini, masyarakat diajak untuk belajar beternak dan bekerja sama, dengan pilihan fokus pada produksi telur atau daging dan inisiatif ini terbukti berhasil. 

Saat ini bersama para mitra peternak sudah mampu mencukupi pasokan telur konsumsi dan daging ayam untuk berbagai restoran dan katering di wilayah Sleman. Ini membuktikan bahwa dari sebidang tanah dan semangat yang kuat, lapangan usaha baru dapat terwujud. 

Kisah sukses ini menjadi inspirasi berharga, khususnya bagi para ibu rumah tangga dan siapa pun yang ingin memulai usaha, dan  berpesan agar masyarakat berani membuat lapangan usaha sendiri, mengatur pekerjaan, dan menghitung keuntungannya sendiri. 

Dengan kemandirian ekonomi, kesejahteraan rumah tangga pun akan ikut meningkat. Intinya adalah keberanian untuk "berani berubah" dan menjadikan permata di lahan sendiri.

Berdasarkan dari data produksi 250 hingga 300 butir telur per hari dan harga jual  Rp. 2.000 hingga Rp. 3.000/butir, omset mingguan di farm ini secara hitungan kasar akan jauh lebih tinggi dari Rp  1.500.000. Kemungkinan besar, angka Rp. 1.500.000 ini adalah angka yang merujuk pada keuntungan bersih dan bukan omset kotor.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan November 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan akan di moderasi dulu

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan