Minggu, 02 November 2025

Inovasi budidaya belut di kolam terpal teknik dari Vietnam

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube budidaya ikan nila dan gurami yang diupload pada tanggal 21 September 2023 dengan judul " 99% sukses.! Tehnik budidaya belut di vietnam bisa kita coba di indonesia".


Inovasi dalam dunia aquakultur terus berkembang, dan salah satu teknik yang menarik perhatian para pembudidaya di Indonesia adalah metode budidaya belut menggunakan kolam terpal yang populer di Vietnam. 

Baca juga : Panen belut 300 kg dari kolam terpal 

Metode ini memperlihatkan cara yang berbeda dari cara tradisional yang pada umumnya mengandalkan lumpur sawah, terbukti mampu mencapai tingkat keberhasilan panen hingga 99 persen. Kunci dari kesuksesan ini terletak pada komposisi media kolam yang tidak pada umumnya serta lebih efisien, ini membuktikan bahwa budidaya belut tidak selalu identik dengan media berlumpur tebal.

Teknik budidaya belut di Vietnam secara signifikan mengurangi penggunaan lumpur. Dalam metode ini, lumpur hanya diletakkan sebagai lapisan tipis di bagian dasar, sekitar 3 hingga 5 sentimeter. Sebagian besar volume kolam justru diisi dengan ranting-ranting kayu atau kerangka-kerangka yang berfungsi esensial sebagai habitat dan tempat berlindung bagi belut. 

Media ranting ini akan membuat lingkungan yang menyerupai habitat alami belut rawa, memungkinkan belut yang dipelihara bersarang dan mengurangi stres. Jenis belut yang dibudidayakan pun cenderung merupakan bibit belut rawa, yang diketahui memiliki potensi pertumbuhan yang optimal, bahkan mampu mencapai bobot maksimal hingga 2 kilogram per ekor. Dengan kondisi media yang minim lumpur, kualitas air lebih mudah dijaga, yang secara langsung berkontribusi pada kesehatan belut dan pencegahan penyakit.

Selain modifikasi media, pengelolaan pakan juga memegang peranan krusial. Dalam budidaya ini, belut diberi pakan berupa pelet yang terkadang diselingi dengan pakan tambahan berupa bangkai ayam atau bangkai ikan, yang merupakan sumber protein alami yang disukai belut. 

Di Indonesia sendiri, adaptasi pakan sering menggunakan pelet ikan lele yang dicampur dengan cacing. Melalui manajemen pakan yang baik dan lingkungan yang mendukung, siklus panen belut menjadi relatif cepat, yaitu antara 4 hingga 5 bulan untuk mencapai ukuran konsumsi, dimana rata-rata berat belut adalah 1 kilogram per empat ekor. Efisiensi ini menjadikan budidaya belut di kolam terpal menjadi pilihan yang menarik secara ekonomis.

Aspek lain yang menarik dari teknik Vietnam adalah efisiensi proses panennya. Karena media kolam didominasi oleh ranting dan bukan lumpur tebal, proses pembersihan dan pengangkatan belut menjadi sangat sederhana dan cepat. Saat panen, air kolam hanya perlu disiram atau dicurahkan langsung dengan air bersih. 

Air ini akan membersihkan belut dari sisa-sisa lumpur dan kotoran secara instan, sehingga peternak dapat langsung menangkap belut yang sudah bersih tanpa harus menyaring media berlumpur. Teknik pemanenan yang minim ribet ini tentunya akan menghemat waktu juga memastikan belut yang dijual memiliki kualitas kebersihan yang tinggi, siap untuk segera dipasarkan. 

Dengan harga jual yang terbilang tinggi khususnya di Indonesia, teknik budidaya belut dari Vietnam ini benar-benar layak untuk dicoba dan dikembangkan oleh para pembudidaya di Indonesia.

Semoga infonya bermanfaat.





Kuningan November 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan akan di moderasi dulu

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan