Admin mungkin menerima komisi jika membeli melalui link dibawah ini

Admin mungkin menerima komisi jika membeli melalui link dibawah ini
Admin mungkin menerima komisi dari link tiktok diatas

Selasa, 30 September 2025

Farm ayam Bangkok hobi di Cirebon

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube AYAM NCT CIREBON yang diupload pada tanggal 17 September 2025 dengan judul " DARI SEPASANG JADI BANYAK KANDANG !!! Sukses Beternak Ayam Bangkok di Cirebon".

Video ini memperlihatkan wawancara dengan Pak Hengky Wijaya, seorang wiraswasta yang kini dikenal sebagai pemilik NCT Farm sebuah peternakan ayam aduan yang berkembang pesat dan terstruktur. Kisah NCT Farm bermula sekitar satu setengah hingga dua tahun yang lalu, ketika Pak Hengky menerima hadiah sepasang ayam dari seorang teman.

Meski awalnya hanya sekadar hobi, ayam-ayam tersebut dirawat di gudang semen perusahaannya. Namun, kondisi gudang yang ramai dengan aktivitas bongkar muat kendaraan berat membuatnya menyadari bahwa tempat tersebut tidak ideal untuk memelihara ayam. Dari situlah muncul keputusan untuk membangun sebuah farm yang lebih layak dan profesional.

Nama “NCT” sendiri merupakan singkatan dari Nicholas Transporter, yang diambil dari nama anaknya yaitu, Nicholas, yang menjalankan usaha jasa angkutan kendaraan besar seperti trailer dan tronton. Nama ini bukan hanya simbol usaha, tetapi juga mencerminkan keterikatan keluarga. 

NCT Farm berlokasi di Jalan Kebon Pelok, tepat di sebelah Sumur Aesis, kawasan Argasunya, Cirebon Kota. Dengan luas lahan sekitar 2.500 meter persegi, farm ini kini menampung sekitar 60 ekor ayam aduan yang dirawat dengan sistem yang terstruktur dan profesional.

Farm ini dilengkapi dengan berbagai zona fungsional yang dirancang untuk menunjang pertumbuhan dan pelatihan ayam, seperti area umbaran untuk ayam betina dan anakan, area jemur untuk menjaga kesehatan dan vitalitas, serta tempat khusus untuk melatih ayam jantan yang dipersiapkan untuk bertanding. 

Rutinitas harian yang dijalankan oleh para perawat kandang mencakup kegiatan seperti memandikan ayam, menjemur, dan mengumbar mereka di area yang telah disediakan. Menurutnya dan masukan dari para pengunjung, kandang di Farm dinilai sangat proper dan layak, mencerminkan standar tinggi dalam pemeliharaan ayam aduan.

Dalam wawancara tersebut, Pak Hengky juga berbagi suka duka dalam menjalankan peternakan. Kebahagiaan terbesar adalah ketika ayam-ayam yang diturunkan dalam pertandingan berhasil meraih kemenangan, membuktikan kualitas genetik dan pelatihan yang dilakukan di farm. 

Namun, tantangan seperti ayam yang sakit atau mati juga menjadi bagian dari perjalanan beternak yang perlu dihadapi dengan kesiapan mental dan pengalaman. Untuk meningkatkan kualitas genetik, Farm ini bahkan membeli ayam-ayam juara nasional sebagai pejantan utama, sehingga anakan yang dihasilkan memiliki potensi unggul.

Pasar NCT Farm bukan hanya di wilayah Cirebon saja, tetapi juga telah menjangkau luar pulau seperti Kalimantan dan Manado. Anakan ayam usia satu bulan dijual dengan harga berkisar antara Rp. 500.000 hingga Rp. 1.000.000 per ekor, tergantung pada kualitas dan garis keturunannya. Bahkan, ayam termahal yang pernah dijual dari farm ini mencapai harga sekitar Rp 3 juta. 

Selain itu, NCT Farm juga menyediakan ayam siapan yaitu ayam yang telah dilatih dan siap untuk bertanding bagi pembeli yang mencari kualitas unggulan. Pak Hengky menekankan pentingnya menjaga komunikasi dengan pembeli setelah transaksi dilakukan, agar peternak dapat memantau perkembangan ayam yang telah dijual dan memberikan masukan atau perbaikan jika diperlukan. 

Ia berharap agar NCT Farm terus berkembang dan mampu memberikan manfaat bagi banyak orang, termasuk para karyawan yang bekerja di sana. Semangat, ketekunan, dan komitmen terhadap kualitas menjadi pondasi utama dari perjalanan inspiratif NCT Farm membuktikan bahwa hobi yang dijalani dengan sungguh-sungguh bisa menjadi usaha yang menjanjikan.

Semoga infonya bermanfaat. 




Kuningan September 2025

Senin, 29 September 2025

60 Kolam sistem bioflok Mina Athena

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube CapCapung yang diupload pada tanggal 25 Agustus 2024 dengan judul "Keutungan Usaha Budidaya Ikan Nila Bioflok Panen Melimpah Ikan Segar dan Sehat". Dalam video menampilkan dari usaha budidaya ikan bioflok, seperti yang ditunjukkan oleh kisah sukses Mina Athena yang berhasil mengelola hingga 60 kolam bioflok untuk ikan nila.

Teknologi bioflok sangat cocok untuk budidaya intensif ikan nila, mengingat kemampuannya bertahan dalam kepadatan tinggi dan toleransi yang baik terhadap berbagai kondisi kualitas air. Seperti diketahui sistem kolam bundar dengan aerasi ini memungkinkan panen lebih cepat dibandingkan metode konvensional, menghasilkan ikan berkualitas tinggi, segar dan umumnya ikan nila berdaging tebal. 

Didik Heriantoro, seorang tokoh perikanan konsumsi dari Desa Bojong Kojor, Magelang, berhasil membuktikan bahwa inovasi dan ketekunan dapat membawa perubahan besar dalam dunia perikanan. Melalui kelompok perikanan Mina Athena, ia mengembangkan budidaya ikan nila dengan sistem bioflok sebuah teknologi rekayasa air yang memungkinkan pertumbuhan mikroorganisme sebagai pakan tambahan.

Teknologi bioflok memberikan solusi nyata dalam efisiensi pakan. Dengan menciptakan pakan alami dari bakteri yang tumbuh dalam air kolam, sistem ini mampu mengurangi kebutuhan pakan buatan hingga 30 persen. Efisiensi ini tidak hanya menghemat biaya, tetapi juga meningkatkan kualitas ikan yang dibudidayakan. 

Ikan nila yang dibesarkan dengan sistem bioflok tumbuh lebih cepat, sehat, dan memiliki rasa yang lebih gurih. Dari benih berukuran 8 cm, ikan dapat dipanen dalam waktu 3,5 hingga 4 bulan, menghasilkan ukuran ideal sekitar 1 kg untuk 4 sampai 5 ekor. Air kolam yang steril dan higienis membuat ikan bebas dari penyakit, dan proses panennya pun sangat praktis cukup membuka pipa air, ikan akan keluar tanpa perlu jaring besar.

Keberhasilan Mina Athena tidak hanya terletak pada produksi, tetapi juga pada pengembangan komunitas dan edukasi. Kelompok ini telah ditetapkan sebagai Kampung Budidaya Nila oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Dinas Perikanan Magelang. 

Mereka menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat umum dan sekolah-sekolah, dari pemula hingga profesional. Selain ikan nila, Mina Athena juga membudidayakan lele dengan tebar padat dan ikan koi. Untuk menjaga kontinuitas produksi, mereka menerapkan sistem siklus tebar bibit setiap dua minggu, sehingga dapat memanen sekitar 500 kg ikan secara berkala.

Dalam hal pemasaran, Mina Athena menerapkan strategi cerdas dengan membuat produk bernilai tambah yang mengolah ikan menjadi bumbu marinasi yang dikemas dan langsung dipasarkan ke konsumen, menghindari ketergantungan pada tengkulak, juga membuka rumah makan sendiri yang menyajikan olahan ikan nila berkualitas dari kolam budidayanya dan telah menjadi favorit masyarakat sekitar. 

Sebagai bukti komitmen terhadap kualitas, Mina Athena telah memperoleh sertifikasi CBIB (Cara Pembesaran Ikan yang Baik), yang memungkinkan mereka menjual ikan ke supermarket besar di Indonesia. Prestasi ini mengantarkan Mina Athena masuk dalam 10 besar Kampung Perikanan Budidaya terbaik di Indonesia.

Ada beberapa prinsip penting yang perlu diperhatikan dalam budidayanya yaitu  menggunakan air sumur yang telah disterilkan dan bebas dari polusi sebagai media budidaya. Tambahkan probiotik dan molase dengan takaran yang tepat untuk mendukung pertumbuhan bioflok. Pastikan penggunaan mesin aerator untuk menjaga pasokan oksigen dalam kolam, dan gunakan timbangan digital saat menjual ikan untuk memastikan akurasi dan menghindari kerugian. 

Dengan kombinasi teknologi, edukasi dan strategi pemasarannya Mina Athena telah membuktikan bahwa budidaya ikan nila biofloknya menjanjikan secara ekonomi juga berkontribusi pada ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat.

Semoga infonya bermanfaat. 




Kuningan September 2025

Minggu, 28 September 2025

Budidaya di lahan terbatas perpaduan maggot dan unggas

Artikel review video youtube short ini adalah dari channel youtube CapCapung yang diupload pada tanggal 25 Februari 2025 dengan judul " Peluang usaha budidaya maggot di lahan terbatas"


Di tengah keterbatasan lahan, inovasi dalam sektor agribisnis menjadi hal penting untuk mencapai kemandirian ekonomi. Sebuah video singkat menyoroti model bisnis terintegrasi yang menjanjikan, yaitu budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF) yang dipadukan dengan peternakan unggas. Hal ini akan memaksimalkan potensi lahan terbatas, tetapi juga membuat berbagai sumber pendapatan yang berkelanjutan, mulai dari maggot segar hingga telur dan daging unggas. 

Dengan luasan lahan yang terbatas ini mampu memproduksi hingga setengah ton maggot per bulan. Jika maggot segar ini dijual dengan harga rata-rata Rp. 8.000 per kilogram, potensi penghasilan yang bisa diraih mencapai Rp. 4 juta per bulan. Ini menunjukkan bahwa maggot merupakan solusi pengolahan sampah organik, bernilai ekonomi yang dapat diandalkan sebagai sumber pendapatan. 

Keunikannya ini terletak pada integrasinya dengan peternakan unggas, yang mana membuat aliran pendapatan beberlapis. Selain dari maggot segar, peternak juga mendapatkan penghasilan dari penjualan telur ayam Elba. Rata-rata satu ekor ayam Elba menghasilkan satu butir telur per hari, dengan harga jual Rp. 2.000 per butir. Jika memiliki 100 ekor ayam, maka pendapatan harian dari telur saja bisa mencapai Rp. 200.000.

Unggas pedaging yang dibudidayakan dalam sistem ini dapat mencapai berat 1,2 kilogram dalam waktu 4 hingga 5 bulan. Ini menambah potensi pendapatan mingguan atau bulanan dari penjualan daging unggas.

Untuk pendapatan tahunan, dalam video peternak juga membudidayakan entok. Entok memiliki harga jual yang ekonomis, terutama menjelang perayaan besar seperti Lebaran. Hal ini memungkinkan peternak untuk merencanakan pendapatan musiman yang signifikan.

Model budidaya maggot terintegrasi dengan unggas ini memberikan berbagai keuntungan, Lahan terbatas dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk berbagai jenis produksi, dari maggot hingga unggas. Maggot secara efektif mengelola limbah organik dari sisa pakan unggas atau sisa-sisa lainnya, mengurangi masalah sampah dan mengubahnya menjadi sumber daya. 

Maggot yang diproduksi dapat digunakan sebagai pakan alami yang kaya protein untuk unggas, mengurangi ketergantungan pada pakan pabrikan yang mahal.Dengan adanya berbagai sumber pendapatan (harian, mingguan, bulanan, tahunan), stabilitas finansial dapat lebih terjaga.

Secara keseluruhan, video ini menjelaskan pendekatan inovatif dan terintegrasi, peluang usaha budidaya di lahan terbatas dapat menghasilkan keuntungan yang substansial dan berkelanjutan. Model budidaya maggot dan unggas ini tidak hanya efisien secara ekonomi, tetapi juga mendukung praktik pertanian yang ramah lingkungan.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan September 2025

Sabtu, 27 September 2025

Anak sekolah budidaya maggot yang menginspirasi

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel Tunas Hijau ID yang diupload pada tanggal 6 Juli 2025 dengan judul "Aksi Inspiratif dari Anak Sekolah Budidaya Maggot, Solusi Cerdas Hasil Menguntungkan".


Video kisah inspiratif dari tangan seorang siswi SMP Negeri 3 Surabaya yang bernama Mayfrina. Dalam video yang dipublikasikan memperlihatkan kreativitas seorang pelajar yang berhasil membudidayakan maggot larva dari lalat black soldier fly (BSF) yang berdampak baik pada lingkungannya. 

Budidaya maggot mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun bagi Mayfrina, ini adalah solusi bagus terhadap permasalahan sampah organik yang kian menumpuk. Maggot dikenal sebagai pengurai alami yang sangat efisien dalam mengonsumsi limbah dapur atau sisa makanan. 

Ia memilih membudidayakannya karena efektivitas dalam mengolah sampah organik, bahkan disebut lebih unggul dibandingkan pengurai hidup lainnya. Ia pertama kali mengenal maggot BSF dari pegiat maggot di sekitar tempat tinggalnya. Awalnya, proyek pengolahan sampah organiknya berfokus pada ecoenzim, namun kemudian dikembangkan dengan maggot BSF untuk meningkatkan kapasitas pengolahan sampah.

Sumber pakan untuk maggot dikumpulkan dari pedagang di sekitar tempat tinggalnya. Ia mengambil kulit nanas dari pedagang nanas di Pagesangan, sisa perasan es jeruk dari Jambangan, serta sisa buah potong dari pedagang buah dan rujak di Kebon Sari dan Pagesangan, dan juga dari toko roti di Kebon Sari. Ketersediaan bahan organik yang melimpah ini menjadi pondasi keberlanjutan proyeknya.

Sejak tahun 2024 hingga saat ini, proyeknya telah menunjukkan capaian yang sangat mengesankan yaitu sepeti mengolah sampah organik 13.243 kilogram dan memroduksi ecoenzim hingga 463 liter serta berbagai produk turunan dari ecoenzim juga berhasil dikembangkan.

Selain itu juga berhasil membangun jaringan dengan tujuh mitra pedagang di berbagai wilayah seperti Jambangan, Kebon Pagesangan, Gayungan, Karangpilang, dan Pandigiling. Ia juga aktif bersosialisasi kepada lebih dari 1.100 audiens di Kecamatan Jambangan, di sekolahnya SMP Negeri 3, dan dalam acara playground bersama Naomi Olivia menyebarkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah.

Tanggapan masyarakat sekitar terhadap proyek magot ini awalnya merasa aneh dan jijik. Namun, setelah melihat hasilnya berupa lingkungan yang lebih bersih dan tidak berbau, mereka mulai tertarik. Bahkan, beberapa warga mulai menyumbangkan sampah organik dan bertanya mengenai cara budidaya maggot. Hal ini menunjukkan keberhasilanya dalam mengubah persepsi dan mendorong partisipasi aktif masyarakat.

Dalam budidaya maggot, ia mampu mengolah 50 hingga 100 kilogram sampah organik setiap harinya. Sebelum diberikan kepada maggot, sampah organik dihancurkan atau difermentasi terlebih dahulu, ini dilakukan agar daya cerna maggot lebih cepat dan efisien, serta mencegah sisa sampah membusuk, menimbulkan bau tidak sedap, dan menarik hewan lain seperti semut merah atau gurem yang dapat menyebabkan kematian massal pada maggot.

Dalam melakukan perawatan maggot dilakukan secara rutin yaitu setiap minggu, dan bekas maggot dipilah. Panen telur maggot dilakukan setiap tanggal genap, dan pupa yang akan menjadi lalat BSF dipilah setiap tanggal ganjil. Maggot diberi makan tiga kali sehari dengan sampah yang sudah dihancurkan.

Siklus hidup maggot dipantau dimana telur diletakkan di atas kasa selama dua minggu untuk mencegah langsung jatuh ke pakan, lalu menetas menjadi baby maggot. Maggot dewasa dipilah menjadi prepupa dan ditempatkan di kandang lalat BSF. Setelah menjadi lalat, akan diberi makan dan minum agar dapat bertelur kembali sehingga bisa mengulang siklus produksi.

Mayfrina juga menghadapi tantangan dalam membagi waktu antara sekolah, kegiatan di sekolah, dan menjalankan proyeknya. Namun, dukungan keluarga sangat membantu, ibunya membantu mengambil sampah organik saat Mayfrina pulang petang, dan ayahnya membantu memberi makan maggot. Tantangan lain adalah proses penghancuran sampah yang masih manual, sehingga ia memiliki keinginan untuk memiliki alat penghancur sampah.

Baginya menjadi calon Putri Lingkungan Hidup bukan sekadar gelar, melainkan tanggung jawab untuk mengajak orang lain peduli terhadap bumi. Ia memastikan proyeknya terus berjalan dan berdampak luas dengan terus mensosialisasikannya di media sosial, kampung-kampung, sekolah, dan mengajak masyarakat luas untuk mengolah sampah organik dari rumah masing-masing.

Target berikutnya adalah akan mengolah sampah sebanyak 20 ton, memproduksi ecoenzim sebanyak 1.000 liter, bersosialisasi kepada 2.000 audiens dan menambah jenis produk turunan dan mitra pedagang.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan September 2025

Jumat, 26 September 2025

Farm Ikan hias tetra di Cibinong

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel MDTV NEWS OFFICIAL yang diupload pada tanggal 2 Oktober 2020 dengan judul " Mengenal Ikan Neon Tetra dan Perawatannya - IPOP". Sebuah video dokumenter untuk melihat farm ikan hias yang laris dipasaran yang berasal dari peraiaran air tawar bukan asli endemik Indonesia serta mengungkap cara perawatannya agar dapat berkembang biak di lingkungan buatan. 


Dalam video yang berdurasi 4 menit ini terfokus pada ikan neon tetra ikan air tawar yang berasal dari Amazon, Brazil. Seperti yang dijelaskan oleh Pak Rinto dari farm di Cibinong, Bogor. Menurutnya ikan neon tetra membutuhkan pasokan oksigen yang stabil. Oleh karena itu, penggunaan aerator atau pompa udara sangat penting, dan harus dinyalakan 24 jam sehari. Hal ini untuk memastikan kualitas air tetap baik dan mencegah ikan stres karena kekurangan oksigen. 

Neon tetra adalah termasuk ikan omnivora namun cenderung pemakan cacing dan larva yang dapat diberi pakan pelet berukuran kecil. Selain itu, pakan hidup seperti cacing sutra juga sangat dianjurkan untuk menunjang pertumbuhan dan kesehatannya. Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari, pada pagi dan sore hari.

Salah satu hal yang perlu diwaspadai adalah akumulasi sisa makanan dan proses oksidasi di dasar aquarium, yang dapat menghasilkan gas amonia berbahaya. Untuk mencegah ini, pembersihan lantai atau dasar aquarium secara rutin menggunakan siphon sangat penting. 

Di caranya yang luas selalu diperhatikan kualitas air, terutama tingkat keasaman (pH), sangat penting untuk ikan hias yang dipelihara. Untuk menjaga pH air agar tetap stabil dan sesuai, dapat ditambahkan daun ketapang. Daun ketapang juga memiliki fungsi tambahan sebagai antibiotik alami, membantu menjaga ikan dari penyakit yang umum menyerang ikan hias berukuran kecil ini. 

Perlu diketahui juga bahwa ikan neon tetra rentan terhadap beberapa penyakit, terutama ketika temperatur udara turun dan menjadi dingin. Salah satu penyakit yang umum menyerang adalah white spot atau bintik putih. Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang muncul di dinding kulit ikan. Untuk mengatasi white spot, dalam video ini menunjukkan penggunaan obat khusus yang dapat diaplikasikan langsung ke aquarium. Setelah pengobatan bisanya ikan akan kembali lincah dan sehat.

Khususnya ikan neon tetra dari farm Pak Rinto di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ditawarkan dengan harga mulai dari Rp. 750 per ekor. Ketersediaan ikan ini cukup luas dan dapat dipesan dari berbagai daerah, hal Ini menunjukkan bahwa neon tetra adalah ikan yang relatif terjangkau, menjadikannya pilihan menarik bagi penghobies ikan hias dari berbagai kalangan yang sampai sekarang harganya terbilang stabil di pasar dan toko ikan hias di Indonesia. 

Semoga infonya bermanfaat. 




Kuningan September 2025

Bisnis ikan hias yang menguntungkan

Bisnis ikan hias telah lama menjadi salah satu sektor usaha yang menarik perhatian, dalam beberapa tahun terakhir ini, popularitasnya semakin meningkat seiring dengan berkembangnya trend hobi memelihara hewan peliharaan di kalangan masyarakat.


Di Indonesia, minat terhadap ikan hias tidak hanya bertahan, tetapi terus tumbuh, didorong oleh berbagai faktor seperti kemudahan perawatan, keindahan visual.dan manfaat relaksasi yang ditawarkan. Bahkan di pasar global, Indonesia menempati posisi strategis sebagai eksportir ikan hias terbesar di dunia, menjadikan bisnis ini bukan sekadar usaha rumahan, tetapi juga peluang ekspor yang menjanjikan.

Salah satu kekuatan bisnis ikan hias adalah kestabilan permintaan pasarnya seperti saat mengalami pandemi melanda, banyak orang mencari cara untuk mengisi waktu di rumah dan menemukan ketenangan dan relaksasi. 

Memelihara ikan hias menjadi salah satu solusi yang populer, karena tidak memerlukan ruang besar dan memberikan efek menenangkan. Lonjakan minat ini membuat penjualan ikan hias meningkat pesat, dan hingga kini, tren tersebut belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Bahkan setelah pandemi mereda, hobi ini tetap bertahan sebagai gaya hidup baru yang menyenangkan dan bermanfaat.

Modal awal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis ikan hias juga relatif kecil, menjadikannya sangat ramah bagi pemula. Dengan hanya Rp. 100.000, seseorang sudah bisa memulai usaha kecil-kecilan dari rumah, misalnya dengan menjual ikan cupang atau guppy.

Jika dikelola dengan baik, keuntungan bersih dari bisnis ini bisa mencapai jutaan rupiah per bulan. Terlebih lagi, jika pelaku usaha mampu membudidayakan ikan-ikan bernilai tinggi seperti arwana atau discus, potensi keuntungannya bisa jauh lebih besar.

Menurut info yang didapat, pasar ekspor memberikan peluang luar biasa dari ikan hias. Berdasarkan postingan Tribunnews.com yaitu pada tahun 2023, Indonesia berhasil mengekspor ikan hias, KKP mencatat nilai ekspor ikan hias Indonesia mencapai 39,06 juta dolar Amerika Serikat. Angka ini menunjukkan bahwa bisnis ikan hias bukan hanya menjanjikan di dalam negeri, tetapi juga memiliki daya saing internasional.

Keberagaman jenis ikan hias turut menjaga dinamika pasar tetap hidup. Konsumen memiliki banyak pilihan, mulai dari ikan yang murah dan mudah dirawat hingga ikan yang langka dan bernilai tinggi. Ikan cupang, misalnya, sangat digemari karena warnanya yang cerah dan sifatnya yang agresif namun menarik. Ikan guppy juga populer karena mudah berkembang biak dan memiliki variasi warna yang memikat.

Di sisi lain, ikan arwana dan koi sering dikaitkan dengan simbol keberuntungan dan status sosial, menjadikannya incaran kolektor. Ikan mas koki, dengan bentuk tubuhnya yang unik dan warna yang beragam, juga memiliki daya tarik tersendiri. Sementara itu, ikan channa mulai naik daun sebagai ikan predator yang eksotis, dan ikan neon tetra serta discus menjadi primadona dalam dunia aquascaping karena keindahan dan kecocokannya untuk desain aquarium yang artistik.

Lebih dari sekadar bisnis, memelihara ikan hias juga memberikan manfaat kesehatan yang tidak bisa diabaikan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa melihat ikan berenang dengan tenang dapat menurunkan tekanan darah dan mengurangi stres.

Hal ini menjadikan ikan hias sebagai komoditas dagang,  juga sebagai terapi yang menenangkan. Dengan kombinasi antara potensi keuntungan, kemudahan memulai dan manfaat psikologis, bisnis ikan hias menjadi salah satu pilihan usaha yang layak dipertimbangkan, baik oleh pemula maupun pelaku usaha yang ingin memperluas portofolio bisnisnya.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan September 2025

Kamis, 25 September 2025

Tentang ikan singa (lion fish) yang eksotis namun bersifat invasif

Ikan singa atau lionfish, adalah ikan laut yang memikat dengan tampilan tubuhnya yang eksotis. Siripnya panjang, bergelombang dan tampak menjuntai dihiasi corak warna yang menarik dengan duri-duri tajam yang menghiasi tubuhnya. 

Namun, ikan ini mengandung racun yang dapat menyebabkan rasa sakit luar biasa, pembengkakan, dan bahkan bisa mengakibatkan komplikasi kesehatan pada manusia. Racun ini juga berbahaya bagi hewan laut lain, menjadikan ikan singa ini sebagai predator tetapi juga menurut para ahli perikanan laut dapat merusak keseimbangan ekosistem.

Ikan ini berasal dari perairan tropis di Samudra Hindia dan Pasifik, karena berbagai faktor seperti pelepasan ke alam liar dan perubahan iklim, spesies ini telah menyebar ke wilayah lain seperti Laut Karibia dan Samudra Atlantik. 

Di habitat barunya, ikan singa berkembang pesat karena minimnya predator alami. Populasinya yang tak terkendali mengancam terumbu karang dan ikan asli seperti kakap merah dan kerapu kecil. Akibatnya, keanekaragaman hayati laut menurun drastis, mengganggu keseimbangan ekosistem yang rapuh dan memperburuk kondisi lingkungan laut.

Di habitat aslinya seperti di Samudra Hindia dan Pasifik, ikan ini berperan dalam keseimbangan ekosistem dan layak dilestarikan. Namun, ketika menyebar ke wilayah lain ikan singa menjadi spesies invasif yang mengancam terumbu karang dan ikan lokal karena tidak memiliki predator alami. Oleh karena itu, pelestarian ikan singa sebaiknya dibatasi pada wilayah asalnya, sementara di daerah invasif perlu dilakukan pengendalian melalui penangkapan, edukasi masyarakat dan penelitian ilmiah agar keseimbangan ekosistem laut tetap terjaga.

Untuk mengatasi invasi ikan singa, berbagai strategi telah diterapkan. Penangkapan aktif oleh nelayan dan penyelam menjadi salah satu cara paling efektif untuk menekan jumlah populasi di luar habitat aslinya. Selain itu, edukasi kepada masyarakat dan wisatawan sangat penting untuk meningkatkan kesadaran akan ikan ini serta pentingnya pengendalian.

Lembaga seperti NOAA Fisheries bekerja sama dengan mitra internasional untuk mengembangkan metode pencegahan dan pengelolaan populasi lionfish yang sudah menyebar. Upaya ini mencakup penelitian ilmiah, kampanye publik, dan pelatihan komunitas lokal agar dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian laut.

Menurut beberapa info pengambilan ikan lionfish dalam jumlah besar boleh dan bahkan dianjurkan di wilayah tempat menjadi ikan invasif. Hal ini dilakukan sebagai upaya pengendalian populasi karena lionfish tidak memiliki predator alami di lingkungan tersebut, sehingga populasinya tumbuh tak terkendali dan mengancam ekosistem lokal. Banyak program konservasi dan komunitas penyelam yang aktif menangkap lionfish secara massal, bahkan beberapa wilayah mengadakan lomba berburu lionfish untuk mendorong partisipasi masyarakat.

Berdasarkan info dari link halaman situs https://www.reef.org/lionfish-derbies Penghapusan lionfish secara massal terbukti sangat efektif dalam menekan jumlah populasi lokal, menurut studi yang masih berlangsung. Dalam ajang Florida Keys Lionfish Derby & Arts Festival 2025, sebanyak 1.618 ekor lionfish berhasil diangkat dari terumbu karang di Florida Selatan hanya dalam dua hari. Data berikut menunjukkan total lionfish yang telah diangkat melalui kompetisi REEF derby. Penangkapan oleh penyelam menjadi salah satu metode paling ampuh yang tersedia saat ini untuk mengendalikan populasi lionfish.

Namun, pengambilan besar-besaran tidak dianjurkan di habitat aslinya karena di sana merupakan bagian dari ekosistem alami dan memiliki peran ekologis yang penting. Jadi, kebijakan pengambilan disesuaikan dengan lokasi dan tujuan yaitu pengendalian di wilayah invasif, pelestarian di habitat asli. 

Penurunan populasi ikan herbivora akibat serangan ikan singa menyebabkan pertumbuhan alga yang merusak karang, sehingga banyak komunitas konservasi melakukan penghapusan aktif melalui kegiatan seperti Lionfish Derby, dimana para penyelam menjadi terdepan dalam pengendalian populasi ini, karena penangkapan langsung di laut adalah salah satu metode paling efektif yang tersedia saat ini.

Meskipun berbisa, ikan singa memiliki sisi positif bagi yaitu dagingnya ternyata aman dikonsumsi jika diolah dengan benar, dan rasanya cukup lezat. Kandungan proteinnya tinggi, menjadikannya sumber pangan alternatif. Namun, penanganan ikan ini perlu dilakukan dengan sangat hati-hati. Duri beracunnya bisa menimbulkan cedera serius jika tidak ditangani dengan benar, sehingga proses penangkapan dan pengolahan memerlukan keterampilan khusus dan perlindungan yang memadai.

Perlu diketahui juga karena ikan ini adalah ikan hias air laut yang populer fengan bentuk tubuh dan siripnya yang unik serta beragam jenis dan harga yang bervariasi, ikan ini menjadi pilihan menarik bagi penghobies aquarium laut. Menurut halaman dari situs Ikanpedia.com Kisaran harganya tinggi di Indonesia mulai dari Rp. 150.000 hingga Rp.  1.100.000, tergantung pada jenis ikan tersebut. 

Ikan singa ini biasanya dipelihara di aquarium air laut karena tampilannya yang khas dan gerakannya yang tenang. Meskipun memiliki daya tarik visual, ikan berjuntai antena ini juga dikenal agresif dan memiliki sirip yang mengandung racun, sehingga perlu penanganan khusus, dan lebih cocok untuk penghobies berpengalaman yang memiliki aquarium dengan sistem filtrasi baik dan ruang yang cukup. 

Semoga infonya bermanfaat. 



Kuningan September 2025

Perbedaan ikan louhan SRD berharga murah dan mahal

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube DRE TV yang diupload pada tanggal 13 Mei 2020 dengan judul "PERBEDAAN IKAN LOUHAN SRD MAHAL VS MURAH".


Bagi para penghobies ikan hias, ikan louhan super red dragon (srd) merupakan salah satu primadona karena keindahan dan keunikan bentuknya. Namun, ada perbedaan yang dapat terlihat kentara antara louhan srd yang mahal dan yang murah terutama pada karakteristik fisik dan genetiknya. Video ini menjelaskan panduan komprehensif untuk mengidentifikasi perbedaan tersebut, membantu para pembeli membuat pilihan yang tepat.

Ikan louhan srd yang memiliki harga lebih terjangkau umumnya menunjukkan beberapa ciri khas yang membedakannya dari varian mahal, Jenong (Kepala) yaitu ciri paling terlihat adalah ukuran jenongnya yang cenderung kecil dan tidak bisa membesar secara signifikan. Jenong adalah salah satu daya tarik utama Louhan, sehingga ukuran yang kurang menonjol akan mengurangi nilai estetika dan harganya.

Warna merah pada tubuhnya cenderung tidak terlalu pekat, kurang solid atau terlihat agak pudar. Kecerahan dan intensitas warna merah adalah indikator penting kualitas genetik. Pada bagian tengah kepala Louhan murah seringkali botak atau tidak memiliki mutiara, yang mengurangi kesan mewah dan 'penuh' pada keseluruhan kepala. Louhan yang berharga murah umumnya memiliki bentuk badan yang lebih panjang, tidak proporsional, dan kurang "ngotak". Bentuk badan yang ideal menyerupai naga, kuat dan padat.

Sebaliknya, ikan louhan srd yang mahal memiliki serangkaian ciri-ciri yang membuatnya unggul dan diminati. Pada jenong Kepala , sejak ukuran kecil, kepala louhan mahal sudah terlihat besar dan jenong. Bentuk kepalanya yang memberikan kesan kuat menyerupai "bola naga" . Pada Warna, warna merahnya sangat solid, pekat, dan merata di seluruh tubuh, memberikan tampilan yang menawan dan berkarakter. Pada mutiara di bagian kepalanya menyebar hingga menutupi seluruh bagian kepala, termasuk bagian tengahnya. Istilah "Closehead" merujuk pada mutiara yang penuh hingga ke bagian atas kepala, menjadikannya terlihat sangat cantik dan mewah. Sementara pada bentuk badan cenderung "ngotak" atau kotak, tidak terlalu panjang, dan terlihat bagus serta proporsional. Proporsi ini memberikan kesan gagah dan sesuai dengan citra naga yang diharapkan.

Membedakan ikan louhan srd mahal dan murah bukan hanya soal harga, tetapi juga pemahaman tentang standar kualitas dan genetik ikan. Kepuasan dalam memelihara ikan datang dari pemahaman terhadap apa yang dipelihara, baik ikan louhan murah maupun mahal, yang terpenting adalah memilih ikan dengan kualitas terbaik yang bisa didapatkan sesuai anggaran.

Jangan sampai tergiur harga murah jika kualitasnya kurang baik, karena pada akhirnya dapat menimbulkan kekecewaan. Sebaliknya, ikan louhan mahal dengan kualitas superior akan memberikan kepuasan tersendiri bagi para penghobies. Pemahaman yang baik mengenai ciri-ciri ini akan membantu para penghobies untuk tidak salah pilih dan mendapatkan Louhan SRD yang memang sesuai dengan ekspektasi.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan September 2025

Rabu, 24 September 2025

Mengenal ikan kerapu predator laut yang cerdas dan bernilai tinggi

Ikan kerapu merupakan salah satu predator laut yang paling menarik dan kompleks, baik dari segi fisik maupun perilaku. Tubuh ikan kerapu kekar dengan kepala besar dan mulut lebar, menjadikannya tampak tangguh siap menyergap mangsanya. Beberapa jenis ikan kerapu umumnya memiliki corak totol-totol atau warna tubuh yang memikat, seperti merah terang, cokelat gelap hingga abu-abu keperakan yang berfungsi sebagai kamuflase alami di lingkungan terumbu karang.

Sirip punggung ikan kerapu yang tunggal dan berduri menambah kesan garang, sekaligus menjadi alat pertahanan diri. Ukuran tubuh ikan kerapu pun bisa dikatakan luar biasa  besar beberapa jenisnya dapat tumbuh lebih dari satu meter dan memiliki berat puluhan kilogram, menjadikannya salah satu ikan bertulang besar di lautan.

Baca juga : Ikan kerapu bebek

Ikan kerapu hidup di berbagai habitat laut seperti terumbu karang, padang lamun dan hutan mangrove. Ikan kerapu cenderung bersembunyi di celah-celah karang atau gua saat siang hari dan aktif berburu di malam hari. Sifat soliter dan teritorial membuat ikan kerapu lebih suka menyendiri dan mempertahankan wilayahnya dengan agresif.

Menurut info, salah satu perilaku unik ikan kerapu adalah kemampuan mengeluarkan suara berdebar dari kantung renang untuk mengusir musuh. Dalam berburu, ikan kerapu dikenal sebagai predator penyergap yang memanfaatkan kamuflase untuk mendekati mangsa secara diam-diam. Bahkan, beberapa spesies ikan kerapu menunjukkan kecerdasan dengan bekerja sama bersama hewan laut lain seperti belut moray dalam strategi berburu yang terkoordinasi.

Dalam hal reproduksi, ikan kerapu memiliki sistem yang sangat adaptif. Beberapa jenis spesiesnya, seperti kerapu macan, merupakan hermafrodit protogini ikan kerapu lahir sebagai betina dan dapat berubah menjadi jantan seiring bertambahnya usia dan ukuran tubuh.

Perubahan ini biasanya terjadi ketika seekor betina menjadi dominan dalam kelompoknya. Pada musim kawin, ikan kerapu akan berkumpul dalam kelompok besar yang disebut agregasi pemijahan. Meskipun perilaku ini penting untuk kelangsungan spesies, sayangnya juga membuat ikan kerapu rentan terhadap penangkapan berlebihan karena mudah ditemukan dalam jumlah besar.

Sebagai predator puncak dalam ekosistem terumbu karang, ikan kerapu memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan populasi ikan lain. Ikan kerapu membantu mengontrol spesies yang berpotensi merusak habitat jika jumlahnya tidak terkendali.

Salah satu kontribusi ekologis yang paling signifikan adalah kemampuannya memangsa ikan lionfish, spesies invasif yang dikenal merusak ekosistem terumbu karang karena tidak memiliki banyak predator alami. Peran ini menjadikan ikan kerapu sebagai penjaga alami yang sangat dibutuhkan dalam ekosistem laut. Rekaman langka ini bisa dilihat di situs https://sanctuaries.noaa.gov/earthisblue/wk46-lionfish.html.

Nilai ekonomi ikan kerapu sangat tinggi, baik sebagai ikan konsumsi maupun dalam budidaya perikanan. Daging ikan kerapu yang lezat dan teksturnya yang padat membuatnya sangat diminati di pasar lokal maupun internasional. Namun, popularitas ini juga menjadi ancaman. Penangkapan berlebihan, terutama saat agregasi pemijahan, telah menyebabkan penurunan populasi beberapa jenis ikan kerapu.

Jenis seperti kerapu goliath kini masuk dalam daftar perlindungan karena jumlahnya yang semakin menurun. Oleh karena itu, upaya konservasi dan pengelolaan perikanan berkelanjutan menjadi sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup ikan kerapu dan keseimbangan ekosistem laut secara keseluruhan.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan September 2025

Selasa, 23 September 2025

Lumpur untuk budidaya cacing sutra

Budidaya cacing sutra merupakan salah satu kegiatan yang menjanjikan dalam dunia aquakultur saat ini, terutama sebagai sumber pakan alami bagi ikan hias dan larva ikan konsumsi. Sebagai hewan bentos, yaitu organisme yang hidup di dasar perairan dan memakan bahan organik yang telah terurai. Oleh karena itu, media lumpur tempat hidup cacing sutra perlu dibuat sedemikian rupa agar kaya nutrisi, bertekstur halus dan bebas dari kontaminan. Lumpur yang baik akan menjadi habitat sekaligus sumber makanan untuk cacing sutra, sehingga kualitasnya sangat menentukan keberhasilan budidaya.

Budidaya cacing sutra di media
lumpur halus terbebas dari benda keras

Media lumpur yang ideal terdiri dari lumpur halus yang berasal dari kolam ikan atau saluran air yang kaya bahan organik. Lumpur ini sebaiknya tidak mengandung batu, plastik atau benda keras lainnya yang dapat melukai tubuh cacing yang lunak. Untuk meningkatkan kandungan nutrisi dalam lumpur, peternak biasanya menambahkan kotoran hewan seperti kotoran ayam kering, yang mudah terurai dan kaya akan nitrogen.

Selain itu, bahan organik tambahan seperti ampas tahu, dedak halus atau sisa sayuran fermentasi seperti tongkol jagung yang dihancurkan, dan kotoran puyuh juga dapat dicampurkan untuk memperkaya media. Kombinasi bahan-bahan ini akan membuat lingkungan yang subur dan mendukung pertumbuhan mikroorganisme pengurai, yang menurut infonya akan menjadi sumber makanan alami bagi cacing.

Proses persiapan media lumpur dimulai dengan menebarkan lumpur halus ke dasar kolam atau wadah budidaya hingga mencapai ketebalan sekitar 7 sampai 10 cm. Setelah itu, bahan organik seperti kotoran ayam kering ditaburkan secara merata di atas permukaan lumpur. Campuran ini kemudian diaduk hingga homogen atau menyatu semua, dan aliran air pelan dapat digunakan untuk membantu meratakan permukaan serta mencegah penggumpalan.

Selanjutnya, kolam diisi dengan air bersih hingga mencapai ketinggian sekitar 5 cm tinggi air yang ideal agar cacing tetap berada di media dan tidak terangkat ke permukaan. Tahap terakhir yang sangat penting adalah fermentasi media selama kurang lebih satu minggu. 

Proses ini bertujuan untuk menghilangkan gas beracun seperti amonia dan metana, menurunkan bau busuk, menstabilkan pH dan suhu media, serta memastikan bahwa media tidak beracun bagi cacing. Fermentasi juga membantu kondisi mikrobiologis yang sehat, sehingga cacing dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Selain media lumpur, ada beberapa faktor eksternal yang memengaruhi keberhasilan budidaya cacing sutra yaitu aliran air. Aliran air yang pelan dan stabil sangat penting untuk menjaga cacing tetap berada di media dan tidak terbawa arus. Aliran yang terlalu deras dapat mengganggu aktivitas makan dan reproduksi cacing, bahkan menyebabkan stres atau kematian.

Sistem aliran yang baik juga membantu menjaga kadar oksigen terlarut dalam air, mempercepat dekomposisi bahan organik, dan mencegah penumpukan limbah. Kualitas air juga harus dijaga dengan baik, dengan pH optimal antara 5,5 hingga 8 dan suhu ideal berkisar antara 25 hingga 28 Derajat celcius. Air yang digunakan terbebas dari bahan kimia berbahaya seperti deterjen atau pestisida, karena zat-zat tersebut dapat merusak sistem pencernaan cacing dan menghambat pertumbuhannya.

Faktor lain yang tak kalah penting adalah pencahayaan. Cacing sutra tidak menyukai cahaya matahari langsung, karena dapat memicu pertumbuhan lumut dan ganggang yang bersaing dengan cacing dalam hal oksigen dan ruang hidup. Oleh karena itu, pemasangan peneduh seperti atap atau jaring paranet sangat dianjurkan untuk menjaga kestabilan suhu dan mengurangi intensitas cahaya. 

Semoga artikelnya bermanfaat.





Kuningan September 2025

Review ikan dovii siklid

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel Kaffi TheZenkaf yang diupload pada tanggal 22 Agustus 2022 dengan judul "Review Parachromis Dovii ikan cichlid serigala jumbo yang super ganas!". Video ini memberikan gambaran tentang ikan yang terkenal ganas, diibuat khusus untuk para penghobies ikan predator. 


Parachromis dovii atau lebih dikenal dengan sebutan cichlid serigala ini adalah salah satu ikan predator air tawar yang menarik perhatian para penghobies ikan hias, khususnya bagi yang menyukai tantangan dalam memelihara spesies agresif dan bernuansa indah. Ikan siklid eksotis ini berasal dari Amerika Tengah dengan penampilannya yang garang juga karena sifatnya yang sangat dominan saat dipelihara dalam aquarium. 

Parachromis dovii memiliki daya tarik yang menarik dan berciri khas yaitu tubuhnya kokoh dengan garis horizontal yang kentara membentang dari kepala hingga pangkal ekor. Ikan jantan menunjukkan warna yang lebih tajam, ditandai dengan bintik-bintik biru metalik dan sirip biru, sementara betina cenderung lebih sederhana dengan warna kehijauan. Keindahan inilah yang menjadikannya pilihan menarik untuk dipajang di aquarium.

Namun di balik penampilannya yang cantik, Parachromis dovii memiliki reputasi sebagai salah satu ikan air tawar paling agresif. Sifatnya yang sangat teritorial jika dipelihara sendirian, dan ikan ini bisa menjadi sangat buas terhadap lingkungannya, termasuk tangan saat melakukan perawatan. Sebaiknya ikan ini dipelihara dengan sesama ikan predator yang seukuran atau sedikit lebih besar untuk menghindari perkelahian yang fatal.

Salah satu hal terpenting yang perlu diperhatikan saat memelihara Parachromis dovii adalah ukurannya. Di alam liar, ikan ini bisa mencapai panjang hingga 72 cm. Di lingkungan aquarium, ukurannya bisa mencapai sekitar 50 cm. Hal ini berarti ikan membutuhkan aquarium yang sangat besar—minimal 1.000 liter untuk memberikan ruang gerak yang cukup dan mengurangi tingkat stresnya. Aquarium yang terlalu kecil hanya akan meningkatkan agresivitasnya.

Meskipun agresif, perawatannya cukup mudah dimana ikan ini tidak pilih-pilih soal makanan dan akan dengan lahap menyantap pelet ikan, ikan-ikan kecil, cacing, dan udang. Kualitas air yang baik dan filterisasi yang memadai adalah kunci utama untuk menjaga kesehatan ikan ini dalam jangka panjang.

Bagi para penghobies yang ingin mencoba  breeding, proses perkawinannya membutuhkan ikan jantan dengan ukuran besar (sekitar 30 cm) dan betina yang lebih kecil (sekitar 12-15 cm). Pasangan yang sudah siap akan menunjukkan perilaku kawin dan bertelur di permukaan datar seperti yang B terlihat dalam video dimana admin channel memperlihatkan prosesnya didalam aqaurium menggunakan wadah seperti cobek. 

Meskipun cukup langka di pasaran, Parachromis dovii dapat ditemukan di forum-forum jual beli ikan hias secara daring. Jika termasuk penghobies yang mencari ikan predator yang memberikan sensasi dan tantangan, cichlid serigala adalah pilihan yang tepat. Namun, pastikan siap dengan segala persiapannya, mulai dari aquarium berukuran yang besar dirumah. 

Semoga infonya bermanfaat. 




Kuningan September 2025

Senin, 22 September 2025

Pupuk organik cair (POC) dari kotoran ayam

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube Mitra Tani 99 yang diupload pada tanggal 18 Agustus 2023 dengan judul "Pertanian - Pupuk Organik Cair Dari Kohe Ayam // Kotoran Ayam Jadi Pupuk Super Dengan Cara Ini".


Pupuk kandang dari kotoran ayam, atau yang lebih dikenal dengan sebutan kohe ayam diketahui memiliki manfaat besar bagi kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman. Namun, penggunaannya dalam bentuk mentah memiliki sejumlah tantangan, seperti kebutuhan jumlah yang besar dan potensi membakar tanaman. Untuk mengatasi masalah ini, sebuah metode inovatif yaitu mengubah kohe ayam menjadi pupuk organik cair (POC).

Kohe ayam kaya akan unsur hara yang lengkap, sehingga mampu meningkatkan kesuburan tanah dan mempercepat dekomposisi bahan organik. Akan tetapi, penggunaannya secara langsung memiliki beberapa kekurangan signifikan. Pupuk ini membutuhkan jumlah yang besar, sehingga memakan banyak tenaga dan biaya. 

Selain itu, kandungan haranya yang relatif sedikit membuat kohe ayam mentah kurang efisien. Risiko lain yang perlu diperhatikan adalah potensi mencemari sumber air, dan pupuk ini dapat membakar atau mematikan tanaman jika tidak diolah terlebih dahulu. Kohe ayam mentah juga seringkali mengundang hama dan penyakit tanaman.

Untuk mengoptimalkan manfaat kohe ayam dan mengatasi kekurangannya, video ini memberikan panduan langkah demi langkah pembuatan POC. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

Penjemuran kohe ayam, kohe ayam harus dijemur hingga benar-benar kering. Proses ini berfungsi untuk mengurangi bau, serta membunuh hama dan patogen berbahaya. Persiapan wadah dan bahan, gunakan wadah berkapasitas 20 liter. Masukkan 1-2 kg kohe ayam kering ke dalam wadah tersebut. Tambahkan 5 liter air kelapa tua, 12 liter air cucian beras, serta potongan-potongan bonggol, jantung, dan kulit pisang. 

Pencampuran dan fermentasi, aktifkan 100 ml EM4 dengan 2 ons gula merah atau molase terlebih dahulu. Masukkan campuran ini ke dalam wadah berisi kohe dan bahan-bahan lain. Tambahkan segenggam Trichoderma, lalu aduk hingga merata. Wadah kemudian ditutup rapat dan dibiarkan berfermentasi selama 10 hari hingga 1 bulan di tempat yang teduh.

Setelah proses fermentasi selesai, POC yang telah jadi dapat langsung digunakan. Dosis yang dianjurkan adalah mencampur 1 liter POC dengan 10 liter air, lalu dikocorkan ke tanaman setiap 10 hari sekali. 

Dengan penggunaan yang teratur, POC ini akan memberikan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan tanaman. Sementara itu, ampas dari sisa fermentasi dapat dimanfaatkan sebagai pupuk padat atau campuran media tanam, menciptakan sistem budidaya yang berkelanjutan dan minim limbah.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan September 2025

Vlog ternakVlog ternak cacing sutra 21 September 2025

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube deny ayong yang diupload pada tanggal 21 September 2025 dengan judul " Vlog ternak cacing sutra 21 September 2025". 


Dalam video ini memperlihatkan pekembangan dari budidaya cacing sutra pada jam 5 sore. Meskipun awalnya direncanakan untuk dipanen pada tanggal 23  September 2025 (setiap 10 hari sekali), rencana tersebut kemungkinan akan diubah, dimana admin berencana untuk menunda panen guna menambahkan lebih banyak koloni cacing sutra agar populasinya semakin banyak. 

Setelah pemberian pupuk cair yang terbuat dari kohe (kotoran) ayam dan campuran urin kambing dan puyuh kondisi lumpur di kolam menjadi sedikit menggumpal. Gumpalan lumpur ini menyebabkan air tidak bisa menggenangi permukaan lumpur hanya sebagian kecil. Meskipun demikian, anakan cacing-cacing di dalam lumpur terlihat sehat dan aktif, bahwa lumpur yang menggumpal ini, jika dilihat dari referensi di situs youtube, justru dianggap baik dan dapat menampung populasi cacing sutra yang padat.

Sebagai pakan tambahan, admin memberikan belimbing jatuhan. Belimbing ini diperkirakan akan terdekomposisi (membusuk) dalam waktu sekitar 3 hari, setelah itu biasanya anak-anaknya cacing sutra dapat mengkonsumsinya. Sistem sirkulasi air di kolam berjalan terus-menerus dan kondisinya tidak berbau, menunjukkan pengelolaan air yang baik meskipun ada masalah lumpur yang menggumpal.

Dengan mempertimbangkan kondisi cacing yang sehat dan keinginan untuk meningkatkan populasi, admin memutuskan untuk menunda panen yang semula dijadwalkan pada tanggal 23 September 2025, dan fokus saat ini adalah penambahan koloni cacing agar hasilnya lebih optimal kedepannya dan akan terus memantau perkembangan cacing untuk menentukan jadwal panen yang paling tepat, dan diharapkan dari penambahan koloni cacing sutra ini juga bisa menambah hasil panen kedepannya yang sebelumnya dapat hampir 400 ml per panen. 

Secara keseluruhan, pada vlog video ini admin berupaya dan tetap mempelajari adaptasi dari cacing sutra, seperti memperhatikan kondisi lumpur yang menggumpal dan strategi penundaan panen untuk peningkatan produktivitasnya. 

Semoga infonya bermanfaat.



Kuningan September 2025

Minggu, 21 September 2025

Ternak ayam petelur bahagia bebas sangkar

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube mojokdotco yang diupload pada tanggal 7 Mei 2025 dengan judul " TERNAK AYAM BEBAS SANGKAR, HASILKAN TELUR SEHAT DAN AYAMNYA BAHAGIA | KALCERSOK - Agung PW". 


Sebuah video dokumenter memberikan wawasan mendalam mengenai peternakan ayam petelur inovatif yang dikelola oleh Pusat Pengembangan Ternak UGM, dipimpin oleh Pak Muhsin. Berbeda dengan peternakan konvensional yang sering menggunakan kandang baterai, peternakan ini menerapkan konsep cage-free atau bebas sangkar, yang berfokus pada kesejahteraan ayam. Model ini membuktikan bahwa ayam yang bahagia dan tidak stres akan menghasilkan produk yang lebih berkualitas.

Di peternakan ayam-ayam petelur berwarna coklat ini tidak dikurung dalam sangkar sempit, melainkan dibiarkan bergerak bebas, bertengger, dan mengais-ngais tanah. Perilaku alami ini akan menjaga kesehatan fisik ayam, juga akan mengurangi tingkat stres. Untuk memastikan kenyamanannha, lingkungan kandang juga dikontrol suhunya agar tetap dingin, mengingat suhu tubuh ayam yang tinggi, yaitu sekitar 40-42 derajat Celsius.

Kondisi yang ideal ini berdampak langsung pada produktivitas ayam petelur dalam kandang. Berdasarkan penjelasan di video peternakannya mampu mencapai tingkat produktivitas 85-88 persen, di mana dari 2.000 ekor ayam dapat menghasilkan sekitar 1.700 butir telur per hari. Bahkan, rekor tertinggi yang pernah dicapai adalah 90 persen. Tingkat produktivitas yang tinggi ini, menurut Pak Muhsin, adalah bukti nyata bahwa ayam yang tidak stres akan berproduksi secara lebih optimal.

Telur yang dihasilkan dari ayam-ayam sejahtera ini dipasarkan dengan merek "Telur Sejahtera". Meskipun banyak yang percaya bahwa warna oranye pekat pada kuning telur menandakan kandungan omega-3 yang tinggi, video ini meluruskan kesalahpahaman tersebut. Dijelaskan bahwa warna tersebut sebenarnya berasal dari pigmen yang bisa didapat dari pakan, seperti cabai kering. Pada dasarnya, semua telur mengandung omega-3, sehingga warna bukanlah indikator tunggal dari kualitas nutrisi.

Selain menerapkan model ini di tingkat peternakan besar juga mengembangkannya dalam model kemitraan yang lebih terjangkau untuk masyarakat, dengan memperkenalkan sistem free-range dimana ayam bisa keluar kandang. Investasi untuk kandang model ini jauh lebih murah, karena menggunakan bahan sederhana seperti bambu. 

Saat ini, sudah ada 5-6 mitra yang memelihara 500-1.000 ekor ayam, menunjukkan bahwa model ini sangat aplikatif. Bahkan, model ini sangat mungkin diterapkan di tingkat rumah tangga dengan memelihara 2-3 ekor ayam, yang sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan telur harian.

UGM menjadikan peternakan ini sebagai pusat pelatihan internasional untuk budidaya ayam petelur bebas sangkar. Video ini juga menjelaskan bahwa ayam-ayam di peternakan ini tidak memiliki pejantan, sehingga telur yang dihasilkan tidak dibuahi dan tidak bisa menetas. Ayam-ayam ini telah didesain secara bioteknologi untuk fokus pada produksi telur konsumsi. 

Berdarsarkan info dari situs cagefreeindonesia.org, cage-free adalah kampanye yang digagas oleh Animal Friends Jogja untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesejahteraan ayam petelur di Indonesia dengan mendorong penghapusan kandang baterai kandang sempit yang membatasi gerak ayam dan menggantinya dengan sistem peternakan yang lebih manusiawi, dimana ayam dapat bergerak bebas. 

Gerakan ini juga bertujuan memengaruhi kebijakan pemerintah agar lebih berpihak pada kesejahteraan hewan, memberikan edukasi kepada masyarakat dan pelaku usaha tentang pentingnya penggunaan telur bebas sangkar, serta mendampingi peternak dalam proses transisi menuju sistem yang lebih etis. 

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan September 2025

Sabtu, 20 September 2025

Tentang sistem peternakan ayam petelur cage-free

Perhatian terhadap kesejahteraan hewan dalam industri peternakan semakin meningkat. Salah satu sistem yang mulai banyak diterapkan adalah sistem cage-free, atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai sistem bebas sangkar. Sistem ini menawarkan pendekatan yang lebih manusiawi dan berkelanjutan dalam memelihara ayam petelur, sekaligus menjawab tuntutan pasar yang semakin peduli terhadap asal-usul produk pangan.

Dalam sistem cage-free, ayam tidak dikurung dalam kandang baterai yang sempit, melainkan dipelihara di dalam bangunan tertutup yang luas seperti gudang atau hanggar. Di dalam ruangan ini, ayam bebas bergerak, berinteraksi, dan mengekspresikan perilaku alaminya seperti berjalan, bertengger, dan menggaruk lantai.

Berbeda dengan sistem free-range yang memungkinkan ayam untuk keluar ke area terbuka, sistem cage-free tetap mempertahankan ayam di dalam ruangan tertutup. Namun, ruangan tersebut dirancang sedemikian rupa agar ayam tetap mendapatkan kenyamanan dan kebebasan yang lebih besar dibandingkan dengan sistem konvensional.

Fasilitas seperti kotak sarang untuk bertelur, tempat bertengger, serta akses mudah ke pakan dan air bersih disediakan secara merata. Dengan ruang gerak yang lebih luas dan lingkungan yang terstruktur, ayam dapat menjalani hidup yang lebih sehat dan tidak stres, yang pada akhirnya berdampak positif terhadap produktivitas dan kualitas telur yang dihasilkan.

Salah satu keunggulan dari sistem cage-free ini adalah untuk peningkatan kesejahteraan ayam yang dipelihara. Ayam yang tidak dikurung dalam kandang sempit cenderung lebih aktif, memiliki sistem imun yang lebih baik, dan menunjukkan perilaku sosial yang alami. Mereka dapat membentuk hierarki sosial, berinteraksi satu sama lain, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan secara lebih bebas.

Hal ini tidak hanya menguntungkan ayam, tetapi juga peternak, karena ayam yang sehat dan tidak stres biasanya menghasilkan telur dalam jumlah dan kualitas yang lebih baik. Selain itu, sistem ini juga menjawab tuntutan konsumen modern yang semakin peduli terhadap etika dan keberlanjutan dalam produksi pangan.

Namun sistem cage-free ini bukan tanpa tantangan, para peternak perlu mempertimbangkan investasi awal yang lebih besar untuk membangun fasilitas yang sesuai. Manajemen kandang juga menjadi lebih kompleks karena perlu mengelola populasi ayam dalam satu ruangan besar, menjaga kebersihan dan ventilasinta.

Resiko penyakit dan cedera antar ayam juga bisa meningkat jika pengelolaan tidak dilakukan dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi peternak untuk memahami perilaku ayam, menerapkan sistem pemantauan kesehatan yang efektif, dan mengikuti pelatihan atau panduan teknis dari lembaga terkait.

Bagi peternak yang tertarik untuk beralih ke sistem cage-free, langkah awal yang dapat dilakukan antara lain adalah mempelajari desain kandang yang sesuai dengan kondisi lokal, berkonsultasi dengan ahli peternakan, dan memulai dengan skala kecil sebagai uji coba. Selain itu, peternak juga dapat memanfaatkan program bantuan dari pemerintah yang mendukung kesejahteraan hewan.

Kemitraan dengan pembeli yang mendukung produk cage-free juga penting untuk memastikan keberlanjutan usaha. Dengan perencanaan yang matang dan komitmen terhadap kesejahteraan hewan, sistem cage-free dapat menjadi investasi jangka panjang yang menguntungkan baik untuk ayam, peternak, maupun konsumen.

Menariknya, banyak perusahaan makanan, hotel, dan supermarket besar kini hanya menerima telur dari sistem cage-free. Artinya, peternak yang beralih ke sistem ini bisa mendapatkan akses pasar yang lebih luas dan lebih menguntungkan. Beberapa lembaga juga mulai menawarkan pelatihan dan insentif untuk ke sistem kandang ini.

Namun, dalam jangka panjang, biaya operasional bisa lebih stabil atau bahkan lebih efisien, tergantung manajemen, ayam yang lebih sehat dan tidak stres cenderung lebih produktif. Resiko kematian akibat stres atau cedera dari kandang sempit berkurang dan telur cage-free bisa dijual dengan harga lebih tinggi karena permintaan pasar yang terus tumbuh.

Jadi, meskipun biaya awal lebih tinggi, sistem cage-free bisa menjadi lebih menguntungkan secara ekonomi dalam jangka panjang  terutama jika peternak mampu mengelola operasional dengan baik dan menjalin kemitraan dengan pembeli yang mendukung telur etis.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan September 2025

Ladang "emas" dari lumpur penghasil cacing sutra

Dalam beberapa tahun ini, bahkan sudah berjalan lama minat terhadap budidaya cacing sutra semakin meningkat, terutama di kalangan peternak ikan hias dan pelaku agribisnis yang mencari alternatif usaha berbiaya rendah namun berdaya hasil tinggi.

Sebagai pakan favorit ragam ikan hias ukuran kecil karena kandungan proteinnya yang tinggi dan teksturnya yang mudah dicerna, cacing sutra ini juga digunakan dalam budidaya ikan konsumsi seperti ikan gurame, lele dan nila, terutama pada fase pembesaran benih. Kandungan nutrisinya membantu mempercepat ppertumbuhan benih ikan, meningkatkan warna tubuh dan tentunya memperkuat sistem imun. 

2 benih ikan mas dari satu induk salah satunya diberikan pakan cacing sutra lebih cepat besar

Tak heran jika permintaan terhadap cacing sutra terus meningkat, baik di pasar lokal maupun di luar negeri. Namun, di balik potensi tersebut, banyak orang masih bertanya-tanya tentang bagaimana cara membudidayakan cacing sutra dengan benar, apa saja tantangannya, dan bagaimana memaksimalkan manfaatnya.

Budidaya cacing sutra bisa dilakukan dengan berbagai metode, tergantung pada skala usaha dan kondisi lingkungan. Metode konvensional biasanya menggunakan media lumpur yang kaya bahan organik, seperti lumpur sawah atau kolam endapan. Cacing akan hidup dan berkembang biak di dalam lumpur tersebut, mengonsumsi mikroorganisme dan sisa organik sebagai sumber makanan. 

Metode ini memiliki kelemahan dari sisi kebersihan dan efisiensi panen. Oleh karena itu, banyak peternak mulai beralih ke metode tanpa lumpur, yang menggunakan wadah bersih dengan sistem aerasi dan filtrasi air. Metode ini lebih higienis, memudahkan pemantauan, dan mempercepat proses panen, meski membutuhkan kontrol lingkungan yang lebih ketat, namun tetap saja pakan yang diberikan akan membusuk dan menjadi lumpur yang berasal dari makanan yang diberikan tersebut misalnya seperti ampas tahu, limbah buah-buahan atau sayuran. 

Suhu dan kelembaban menjadi faktor penting dalam keberhasilan budidaya cacing sutra. Idealnya, suhu air dijaga antara 25–28 Derajat celcius dengan pH netral sekita 7 dan kadar oksigen terlarut yang cukup. Pakan yang diberikan bisa berupa ampas tahu, dedak fermentasi atau limbah organik yang telah diuraikan melalui fermentasi sederhana. 

Dalam pemberian pakan adalah menjaga agar tidak berlebihan, karena sisa pakan yang membusuk dapat mencemari air yang berpotensi akan mengganggu populasi cacing, jadi secukupnya saja sesuai dengan keadaan cacing sutra. Selain itu, pemilihan bibit cacing yang sehat dan aktif juga sangat menentukan keberhasilan budidaya. Bibit yang berasal dari indukan produktif akan lebih cepat berkembang dan menghasilkan populasi koloni yang stabil.

Dari sisi ekonomi, cacing sutra memberikan peluang usaha yang menarik seperti dengan modal awal yang relatif kecil dan teknik budidaya yang bisa dipelajari secara mandiri, siapa pun bisa memulai usaha ini dari skala rumahan. Penjualan cacing sutra bisa dilakukan secara langsung ke toko ikan hias atau lewat pengepul. 

Beberapa pelaku usaha bahkan mengembangkan sistem langganan untuk pasokan rutin ke pelanggan tetap, seperti peternak ikan atau penghobies ikan hias. Harga jual cacing sutra cukup kompetitif, dan dengan siklus hidup yang terbilang cepat sekitar dua minggu dari telur hingga dewasa peternak bisa melakukan panen berkala dalam waktu tertentu dan terbilang singkat.

Namun, seperti halnya usaha lain, budidaya cacing sutra juga memiliki tantangan yaitu adanya gangguan dari predator kecil seperti larva serangga bisa menghambat produksi jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, pemantauan rutin terhadap kualitas air, kebersihan wadah, dan kondisi cacing menjadi hal yang wajib dilakukan. Selain itu, fluktuasi suhu dan pencahayaan juga bisa memengaruhi aktivitas cacing, sehingga perlu penyesuaian sistem budidaya sesuai dengan musim atau lokasinya.

Larva serangga  

Di luar aspek ekonomi, cacing sutra juga memiliki manfaat ekologis yang tidak kalah penting, yaitu berperan dalam penguraian limbah organik dan membantu menjaga kualitas air di lingkungan perairan. Dalam konteks pertanian berkelanjutan, cacing ini bisa dimanfaatkan sebagai bagian dari sistem pengolahan limbah organik. 

Keberadaan cacing sutra di alam juga menjadi indikator kualitas air, karena hanya hidup di lingkungan yang memiliki kadar oksigen cukup dan bebas dari pencemaran berat. Dengan kata lain, budidaya cacing sutra tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga mendukung pelestarian lingkungan.

Secara keseluruhan, habitat cacing sutra adalah contoh bagaimana sesuatu yang kecil bisa memberikan dampak besar. Baik dari sisi ekonomi, ekologi maupun edukasi, budidaya cacing sutra ini membuka banyak peluang bagi siapa saja yang ingin mencoba usaha berkelanjutan dari sumber daya alam. 

Dengan ketekunan dan strategi pemasarannya yang mumpuni bukan tidak mungkin cacing sutra menjadi ladang emas dari usaha perikanan yang tersembunyi dari lumpur. Jika tertarik untuk memulai, langkah pertama adalah memahami karakteristik dasar cacing sutra dan memilih metode budidaya yang sesuai dengan kondisi lingkungan, sehingga pembudidaya bisa mengembangkan sistem yang efisien, berkelanjutan dan menguntungkan dalam jangka panjang.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan September 2025

Jumat, 19 September 2025

Pemanfaatan limbah kotoran ternak sebagai pupuk organik

Limbah kotoran ternak sering kali dipandang sebagai masalah lingkungan yang mengganggu, terutama jika dibiarkan menumpuk tanpa pengelolaan yang tepat. Bau yang menyengat, potensi pencemaran air tanah, serta penyebaran penyakit menjadi kekhawatiran di banyak daerah peternakan.

Namun, di balik itu semua, kotoran ternak menyimpan potensi besar sebagai bahan baku pupuk organik yang sangat bermanfaat bagi pertanian. Dengan pengolahan yang sederhana dan ramah lingkungan, limbah ini dapat diubah menjadi sumber nutrisi yang memperkaya tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman secara alami.

Mobil sedang mengangkut
limbah kotoran ternak ayam

Proses pembuatan pupuk organik dari kotoran ternak dimulai dengan tahap penjemuran. Kotoran yang telah dikumpulkan dijemur di bawah sinar matahari hingga benar-benar kering. Penjemuran ini bertujuan untuk mengurangi kadar air dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen yang merugikan.

Setelah kering, langkah selanjutnya adalah mencampurkan kotoran tersebut dengan larutan EM4 (Effective Microorganisms) dan tetes tebu atau gula dengan perbandingan 1:1. EM4 berperan sebagai agen pengurai yang mempercepat proses fermentasi, sementara gula atau tetes tebu menjadi sumber energi bagi mikroba baik yang akan bekerja mengurai bahan organik.

Larutan EM4 dan gula kemudian dilarutkan dalam air secukupnya dan disiramkan secara merata ke seluruh permukaan kotoran ternak yang telah dikeringkan. Setelah itu, campuran tersebut dibiarkan selama 10 hingga 14 hari agar proses fermentasi berlangsung sempurna.

Dalam kurun waktu ini, mikroorganisme akan aktif mengurai bahan organik, mengubah kotoran menjadi kompos matang yang kaya akan unsur hara. Hasil akhir dari proses ini adalah pupuk organik yang siap digunakan untuk memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kesuburan lahan pertanian.

Manfaat dari pupuk organik ini sangat signifikan. Kandungan nutrisi seperti nitrogen, fosfor dan kalium yang terdapat dalam pupuk mampu meningkatkan kualitas tanah secara menyeluruh. Tanaman yang tumbuh di tanah yang diperkaya dengan pupuk organik cenderung lebih sehat, lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit, serta menghasilkan panen yang lebih optimal.

Selain itu, penggunaan pupuk organik membantu mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sintetis yang dapat merusak ekosistem tanah dalam jangka panjang. Dengan memanfaatkan limbah kotoran ternak sebagai pupuk, petani tidak hanya menghemat biaya produksi, tetapi juga turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Semoga infonya bermanfaat.





Kuningan September 2025

Kamis, 18 September 2025

16 ekor ayam petelur di deHakims

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube deHakims channel yang di upload pada tanggal 15 September 2025 dengan judul " WARNING Ayam Petelur Anda Mungkin BERTELUR Juga Setelah 1 Bulan!". 


Video inspiratif tentang swasembada pangan dari halaman rumah kini semakin marak yang dijalankan oleh banyak orang. Dokumentasi video dari deHakims channel memperlihatkan bagaimana sebuah sistem terpadu yang sederhana namun efisien dapat membuat lingkaran keberlanjutan, dimana setiap komponen akan saling mendukung seperti dari memelihara ayam petelur hingga mengolah kotorannya menjadi pupuk, video ini akan memberikan informasi untuk kemandirian pangan dan finansial. 

Awalnya adalah dimulai dengan pembelian 16 ekor ayam petelur berikut kandang demi otomatisnya yang tujuan dari investasi ini adalah untuk memiliki sumber penghasilan dan makanan yang berkelanjutan. Dengan 16 ekor ayam petelur, diharapkan dapat dipanen sekitar 15 butir telur setiap harinya, cukup untuk dikonsumsi sendiri atau dijual. 

Ayam-ayam petelur ini, diharapkan mulai bertelur dalam waktu satu bulan, dirawat dengan baik, termasuk kebersihan kandangnya yang dibersihkan dua kali sehari. Penggunaan sekam bakar ditaburkan untuk menyerap kotoran ayam, mencegah bau tak sedap dan menjaga kebersihan lingkungan. 

Bagian terpenting dari sistem ini adalah pemanfaatan limbah. Kotoran ayam, yang sering dianggap sebagai masalah, diubah menjadi lebih berharga dan bermanfaat. Prosesnya dimulai dengan mengumpulkan kotoran ayam kering dan mencampurnya dengan sekam bakar.

Campuran ini kemudian dimasukkan ke dalam karung dan disiram dengan pupuk cair organik. Pupuk cair ini berfungsi untuk mempercepat proses penguraian dan fermentasi, mengubah limbah menjadi pupuk siap pakai. Setelah disiram, karung ditutup rapat dan didiamkan selama kurang lebih satu bulan, atau hingga tidak lagi terasa panas dan tidak berbau. Pupuk organik yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi, siap menyuburkan tanaman tanpa bahan kimia.

Pupuk kandang yang telah diolah ini digunakan sebagai media tanam di kebun area balkon, yang terbukti sangat efektif dengan memperlihatkan praktek panen kangkung yang ditanam dengan media tanam tersebut, yang siap panen hanya dalam 21 hari. 

Media tanam yang baik seperti yang ditunjukkan perlu gembur tidak padat dan memiliki daya serap air yang tinggi untuk menghindari genangan. Setelah panen, sisa batang dicabut dan media tanam didiamkan selama tiga hari sebelum diolah kembali dengan pupuk kandang dan pupuk cair, lalu ditanami sayuran lain secara bergantian (rotasi tanaman) untuk menjaga kesuburan tanah.

Panen telur pertama di deHakims
Setelah satu bulan memelihara, akhirnya tiba saat yang dinanti-nanti yaitu panen telur pertama. Ukuran telur pertama ini masih kecil, sebuah hal yang normal karena ayam masih dalam tahap awal produksi. Ayam petelur biasanya mulai bertelur pada usia 18-20 minggu dan akan terus berproduksi hingga usia 60-70 minggu. 

Dengan kebutuhan pakan satu karung per bulan untuk 16 ekor ayam, ayam-ayam ini diperkirakan akan menghasilkan sekitar 15 telur per hari, karena ayam biasanya bertelur setiap 25 jam. Video ini juga memberikan tips praktis, seperti menyimpan telur di kulkas agar lebih awet dan cara mengecek kesegaran telur dengan memasukkannya ke dalam air.

Secara keseluruhan, video ini membuktikan bahwa pemanfaatan sumber daya yang ada dan saling berkaitan satu sama lain bisa membuat sebuah sistem mandiri yang berkelanjutan, menghasilkan makanan lebih sehat terkontrol dan tentunya pendapatan tambahan.

Perlu diketahui juga pada umumnya dalam pemberian pakan ayam petelur yang sudah siap untuk bertelur, dan agar stabil untuk bertelur dibutuhkan pakan sekitar kurang lebih 120 gram per hari/ ekor agar produksinya terus hingga ayam tersebut afkir. Ayam petelur yang sudah siap biasanya di usia 18 minggu ke atas tergantung pada strain dan kondisi lingkungan. Pakan ini perlu mengandung nutrisi yang mendukung produksi telur, seperti protein, kalsium serta vitamin dan mineral penting lainnya

Semoga infonya bermanfaat. 




Kuningan September 2025

Rabu, 17 September 2025

Pemanfaatan air kutu air untuk budidaya cacing sutra

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube Abib Petani Air yang diupload pada tanggal 7 Juni 2023 dengan judul " TERNAK CACING SUTRA #cacingsutra #ikanhias #casut". 


Terlihat dalam sebuah video singkat dengan durasi 19 detik memperlihatkan sebuah metode kreatif dan efisien dalam beternak cacing sutra. Video ini memperlihatkan bagaimana limbah dari air sisa kuras dari kolam kutu air daphnia, dapat dimanfaatkan sebagai pakan bernutrisi untuk budidaya cacing sutra.

Prosesnya dimulai dengan meratakan lahan yang akan dijadikan kolam budidaya cacing sutra. Setelah lahan siap dengan alat bajak manual, air sisa dari kolam kutu air yang berwarna keruh ini dialirkan ke dalamnya. Air ini mengandung sisa-sisa pakan dan kotoran ikan yang kaya akan nutrisi, menjadikannya sumber makanan yang ideal dan ekonomis bagi cacing sutra.

Menariknya kolam yang berjumlah empat petakan yang sepertinya berlokasi di sebuah lahan pesawan ini telah menjadi kolam berair dangkal dengan memperlihatkan warna merah pada sekumpulan koloni cacing sutra yang rapat dan padat. Air dari budidaya kutu air kemungkinan juga mengandung mikroorganisme dan nutrien hasil metabolisme yang bisa memperkaya media lumpur untuk cacing sutra.

Metode ini menunjukkan bahwa dengan sedikit inovasi, peternak dapat mengintegrasikan dua sistem budidaya yang berbeda yaitu kutu air dan cacing sutra untuk membuat sebuah ekosistem yang saling menguntungkan dan terkait. Hal ini tentunya akan memanfaatkan limbah serta menghemat biaya pakan dan memaksimalkan produktivitas dari lahan yang ada.

Semoga infonya bermanfaat.




Kuningan September 2025

Selasa, 16 September 2025

Potensi menguntungkan dari keong sawah

Artikel review video youtube kali ini adalah dari channel youtube Edukasi Agrotek yang diupload pada tanggal 23 September 2023 dengan judul "Agrotek. ~ Cara Budidaya Keong Sawah | Simak Ulasan Kami". Video ini akan menginformasikan tentang peluang keong sawah serta menginfokan nilai jual tinggi dari hewan air bercangkang ini serta merinci karakteristik fisiknya.


Keong sawah dianggap sebagai hama di sawah, keong dengan sebutan "tutut" Ini pada kenyataannya memiliki nilai ekonomis yang terbilang berharga dipasaran. Hewan bercangkang ini bisa menjadi bahan baku kuliner yang lezat jika diolah dengan benar, juga memiliki potensi bisnis yang menguntungkan jika dibudidayakan. 

Keong sawah memiliki ciri khas cangkang yang kokoh dengan ukuran sekitar 100 mm baik pada panjang maupun garis tengahnya. Habitat alaminya berada di perairan tawar yang mengalir lambat, seperti rawa, danau, dan sungai. Meskipun dapat ditemukan di hampir seluruh pulau besar di Indonesia, kecuali Papua, keong sawah juga tersebar di beberapa negara Asia Tenggara.

Salah satu hal menarik dari keong sawah adalah kemampuan reproduksinya yang luar biasa. Mereka bertelur sepanjang tahun dengan puncak masa bertelur pada bulan November dan periode terendah pada bulan Juli. Setiap gumpalan telur yang dibungkus lapisan kapur putih kekuningan biasanya mengandung 15 hingga 50 butir telur yang akan menetas dalam 15 hingga 20 hari. Sebagai hewan herbivora, keong sawah akan memakan berbagai jenis tumbuhan air seperti eceng gondok atau ganggang dengan preferensi khusus pada daun yang sudah lunak.

Selain sebagai hidangan lezat, keong sawah juga dikenal memiliki kandungan gizi yang kaya yang mengandung kalsium, karbohidrat dan fosfor. Menariknya keong sawah memiliki kadar kolesterol yang rendah dan mengandung omega-6, nutrisi penting yang bermanfaat untuk perkembangan otak, menjaga kesehatan kulit, kuku dan rambut bahkan membantu meringankan gejala sesak napas.

Video ini juga memberikan panduan praktis untuk memulai budidaya keong sawah. Prosesnya dimulai dengan menyiapkan kolam, baik dari semen atau tanah, dengan bagian bawah yang dibuat landai dan dialiri air bersih dari sungai atau sumur. Pakan yang dibutuhkan pun mudah didapat, yaitu dedaunan hijau berbentuk lebar seperti daun pepaya, talas, dan singkong. Keong sudah dapat dipanen setelah dua minggu budidaya, baik untuk pakan ternak maupun untuk konsumsi.

Potensi bisnis dari budidaya keong sawah ini terbilang sangat menjanjikan. Sebagai contoh, video ini menampilkan kisah seorang pemuda dari Bogor yang berhasil meraih omset hingga Rp 18 juta per bulan dari budidaya keong sawah. Dengan modal awal yang relatif kecil, sekitar Rp. 500 ribu hingga Rp. 1 juta, ia mampu menjual 1 sampai 2 ton keong sawah per bulan. Kisah ini membuktikan keong sawah bisa menjadi sumber pendapatan yang menguntungkan.

Semoga infonya bermanfaat. 




Kuningan September 2025.

Blogger Kuningan

Blogger Kuningan