Kepiting tapal kuda merupakan hewan air laut yang sudah dianggap purba oleh para peneliti kelautan. Kepiting ini dapat ditemukan diperairan payau dan bisa hidup dan berkembang biak dengan baik, pada kepiting betina bisa menghasilkan telur sampai puluhan ribu telur.
Kepiting purba yang tidak sama persis dengan bentuk kepiting pada umumnya merupakan hewan yang dilindungi oleh Pemerintah dan perlu dilestarikan agar tidak punah. Di Indonesia, hewan ini juga hidup di perairan payau yang dangkal di kawasan mangrove. Menurut halaman situs myfwc.com kepiting yang lebih dekat kerabatnya dengan laba-laba dan kalajengking ini memakan kerang kecil, ragam krustasea, cacing dan alga.
Penangkaran
Salah satu penangkaran yang sudah dapat melestarikannya berada di Malaysia tepatnya di Johor. Menurut info dari situs Wikipedia bahwa penangkaran tersebut sudah berhasil menetaskan kepiting ini sebagai upaya pelestarian dan melepaskan kehabitat aslinya dalam jumlah ribuan ekor per dua tahun sekali, upaya ini dapat membantu meningkatkan populasi kepiting tapal kuda di alam liar.
Kepentingan bio medis
Menurut info bahwa Kepiting tapal kuda memilki kandungan darah berwarna biru yang mengandung atom tembaga. Darah berwarna biru yang terdapat dari kepiting bisa bermanfaat untuk kepentingan medis yang bermanfaat untuk mendeteksi kesehatan manusia seperti mendiagnosis penyakit Menengitis, Gonore dan masih ada lagi manfaat lainnya untuk farmasi dan pengembangan vaksin sehingga berjasa untuk kepentingan kesehatan manusia melalui penelitian yang akurat di laboratorium.
Salah satu Youtuber Indonesia pernah membuat konten yang menangkap beberapa kepiting tapal kuda ini yang kemudian dilepaskan kembali disekitar kawasan air payau. Kepiting tapal kuda dapat dengan mudah ditangkap oleh peralatan memancing sederhana, walaupun mudah ditangkap kepiting ini perlu dijaga kelestariannya dan memastikan bahwa kepiting ini tetap bisa berkembang dihabitatnya.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan Maret 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan akan di moderasi dulu