Ikan Sepat biru atau yang juga dikenal sebagai Ikan Sepat brazil merupakan salah satu jenis ikan yang populer di kalangan penghobies ikan hias dan budidaya ikan air tawar. Video ini membahas secara rinci metode pemijahan ikan sepat brazil secara berpasangan, yang memungkinkan pengontrolan dan pengawasan yang lebih baik terhadap proses perkembangbiakan.
Persiapan dimulai dengan pemilihan indukan, dimana diperlukan perbandingan 1:1, yaitu satu ekor jantan dan satu ekor betina. Calon pembudidaya dapat menggunakan wadah pemijahan skala kecil seperti aquarium, baskom atau ember,yang tentunya berbeda dengan metode massal yang memerlukan kolam tanah atau terpal.
Pemahaman akan perbedaan karakteristik antara induk jantan dan betina adalah kunci keberhasilan, dan disarankan untuk merujuk pada panduan spesifik mengenai pembedaan jenis kelamin ikan sepat sebelum memulai proses budidaya ini.
Hal unik dalam metode budidaya ini adalah penggunaan kantong kresek plastik transparan sebagai pengganti substrat pemijahan alami. Fungsi dari kantong plastik yang digunting berbentuk persegi atau persegi panjang ini adalah sebagai sarana menempelnya gelembung sarang dan memudahkan peternak memantau telur yang dikeluarkan oleh induk betina ikan sepat.
Penting untuk memilih kantong kresek berwarna terang atau transparan, seperti warna merah seperti yang terlihat dalam video. Setelah kantong kresek ditempatkan mengambang di permukaan air, kedua indukan dapat dimasukkan secara bersamaan ke dalam wadah pemijahan.
Proses pemijahan akan dimulai dengan indukan jantan yang secara naluriah membangun sarang berupa gelembung-gelembung kecil di bawah permukaan plastik. Setelah sarang gelembung dirasa cukup untuk menampung telur, indukan jantan akan memulai proses perkawinan yang menyerupai perilaku pemijahan pada ikan cupang, dan proses ini biasanya hanya berlangsung singkat, sekitar satu hari atau satu malam saja.
Fase pasca-pemijahan adalah momen yang sangat penting dan memerlukan tindakan cepat. Segera setelah proses perkawinan selesai, induk betina segera diangkat dan dipisahkan ke tempat yang lain. Pemisahan induk betina ini penting karena untuk mencegah induk betina memakan kembali telur-telur yang telah dibuahi.
Setelah pemijahan, sifat induk jantan cenderung menjadi lebih agresif sebagai upaya perlindungan sarang. Menariknya, induk jantan tidak boleh dipisahkan karena ia akan mengambil peran sebagai perawat, menjaga telur-telur hingga menetas menjadi burayak. Telur-telur yang telah dibuahi akan menetas dalam waktu sekitar satu hari, dan melalui kantong kresek transparan, peternak dapat mengamati burayak yang baru menetas, yang jumlahnya bisa mencapai 500 ekor lebih dari satu pasang indukan.
Selama periode perawatan oleh induk jantan, pemberian pakan untuk pejantan harus tetap dilakukan secara teratur, yaitu sekitar 2 sampai 3 kali sehari, dengan pakan berupa pelet. Kepatuhan pada jadwal pakan sangat penting untuk mencegah induk jantan merasa kelaparan dan berpotensi memakan anak-anaknya sendiri.
Induk jantan akan merawat burayak hingga ikan yang menetas cukup besar untuk berenang bebas dan mencari makan. Setelah burayak mencapai usia 3 sampai 4 hari mulai dapat diberikan pakan berupa artemia ataupun infusoria. Kemudian, ketika burayak mencapai usia sekitar satu minggu, induk jantan dipisahkan dari anak-anaknya.
Anak ikan sepat yang telah berumur satu minggu dapat melanjutkan fase pembesaran dengan pakan yang lebih halus, seperti artemia atau kutu air halus. Dengan mengikuti langkah-langkah detail ini, budidaya ikan sepat Brazil secara berpasangan dapat berhasil dan menghasilkan burayak dalam jumlah yang optimal.
Semoga infonya bermanfaat.
Kuningan Oktober 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan akan di moderasi dulu